Saturday, February 8, 2025
Iklan Youtube Properti Terkini

Terapkan Prinsip ESG, Elevee Condominium Dorong Kualitas Hidup Penghuni

Sekitar 60 persen pembeli Elevee Condominium adalah orang-orang sekitar yang sudah menikmati, senang tinggal di Alam Sutera.

PropertiTerkini.com, (TANGERANG) — Sudah saatnya, pembangunan sektor properti mengedepankan konsep green and sustainable building dengan standar Environmental, Social and Governance (ESG). Hal ini, sekaligus berperan dalam pelestarian lingkungan di sekitarnya.

Penerapan konsep ini sangat penting mengingat perubahan iklim menjadi isu utama dalam beberapa tahun ke depan.

Pemerintah sendiri juga terus berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di 2030, melalui Nationally Determined Contribution (NDC) serta Net Zero Emission (NZE) di 2060.

Baca Juga: Kondominium Tetap Diincar: Tren Konsumen Bergeser ke New Territory Barat Jakarta

Pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pengendalian Emisi GRK tersebut.

Diketahui, esensi dari penerapan ESG tersebut tidak hanya memerhatikan operasional pembangunan dan keberlanjutan lingkungan saja, namun juga untuk individu agar mendapatkan kesejahteraan serta mendorong kualitas hidup para penghuni, atau mereka yang beraktivitas di sekitarnya.

Di hunian vertikal, misalnya, penerapan standar ESG yang juga berarti mengaplikasikan pembangunan dan pengelolaan properti secara berkelanjutan, sesuai dengan konsep ekonomi sirkular.

Ini biasanya diaplikasikan dengan memaksimalkan pencahayaan dan sirkulasi udara yang masuk ke dalam bangunan/hunian, guna mengurangi penggunaan energi listrik, baik melalui lampu penerangan maupun pendingin ruangan (AC).

Meski kesadaran akan penerapan ESG dalam bisnis properti di Indonesia dinilai masih rendah, namun belakangan terus bermunculan proyek-proyek properti yang mengaplikasikannya. Bahkan ESG kini menjadi salah satu magnet bagi para investor maupun konsumen properti, termasuk generasi muda.

Baca Juga: Bidik Investor Asing, Metland Janjikan Keuntungan Investasi di Venya Villa Ubud

Adriadi Dimastanto, Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia mengatakan bahwa, sebagai pasar terbesar dan potensial, Gen Z dan milenial kini semakin tertarik dan peduli (aware) terhadap produk properti yang mengedepankan keberlanjutan.

“Mereka cukup detail dalam melihat fasilitas-fasilitas yang ada di sekitar proyek properti seperti ruang terbuka hijau, ruang interaksi, sarana olahraga untuk jogging dan lainnya,” kata Adriadi kepada media di Tangerang, belum lama ini.

Menurut dia, saat ini penerapan prinsip ESG juga bermanfaat untuk nilai investasi. “Dalam pengembangan properti berprinsip ESG, selain memberikan kelestarian lingkungan dan tata kelola yang baik, juga memberikan manfaat ekonomi,” tuturnya.

Adriadi mengakui bahwa pengembangan properti skala kota yang menerapkan prinsip ESG membutuhkan dana yang tak sedikit. Namun, menurutnya, prinsip ini akan berdampak pada penjualan pengembang dan bermanfaat untuk konsumen.

Senada diungkapkan oleh Alvin Andronicus, Chief Marketing Officer (CMO) Elevee Condomium, penerapan ESG akan memberikan dampak positif bagi para pengembang properti.

“Banyak hal positif yang kami dapatkan dari penerapan prinsip ESG tersebut. Salah satunya seperti pengurangan biaya operasional, penghematan penggunaan energi listrik, hingga peningkatan kesehatan dan produktivitas penghuni,” terangnya.

Elevee Condomium merupakan proyek high-rise residential berstandar premium dan eksklusif yang dikembangkan oleh Alam Sutera Group. Superblok ini dikembangkan di lahan seluas 19 hektar yang nantinya digabungkan dengan berbagai produk properti lainnya dengan unsur lifestyle.

Baca Juga: Tahap Pertama 96 Unit Terjual Habis, Arrayan Group Mulai Bangun Runita di Villa Kencana Cikarang

Proyek hunian yang mengusung tema “Impressive Way of Living” ini cocok untuk berbagai generasi karena memiliki konsep hunian jangka panjang dan ramah lingkungan.

Lebih lanjut Alvin menegaskan, penerapan ESG pada hunian vertikal yang berlokasi strategis dalam kawasan kota mandiri Alam Sutera, Tangerang tersebut juga bukan hanya slogan belaka, namun konkret diimplementasikan di lapangan.

Dia mencontohkan, setiap unit di Elevee Condominium memakai jendela double glass yang mampu mereduksi sinar matahari memasuki ruangan sehingga mengurangi pemakaian AC, juga mengurangi kebisingan suara dari luar.

“Elevee juga memiliki fasilitas forest park seluas 4 hektare untuk berbagai aktivitas. Selain itu, Elevee yang merupakan bagian dari Alam Sutera sudah menerapkan konsep yang bersentuhan dengan lingkungan. Seperti adanya kawasan green tunnel hingga management traffic agar menciptakan suasana yang nyaman bagi penghuni,” terang Alvin.

kota mandiri alam sutera
Sejak awal mulai dikembangkan, hingga kini lebih dari 30 tahun, kota mandiri Alam Sutera telah mengaplikasikan berbagai prinsip ESG. (Foto: Dok. Alsut)

Dorong Kualitas Hidup Penghuni dengan Prinsip Keberlanjutan

Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup para penghuni, tentu bukanlah fasilitas komersial berupa bangunan/gedung yang menjadi satu-satunya faktor pendorongnya. Penting juga mengaplikasikan konsep eco green living, termasuk properti hijau dalam kawasan tersebut.

Baca Juga: Penerapan ESG Pada Bisnis Properti Jadi Keharusan, Berdampak Pada Ekonomi Sosial Lingkungan

Untuk diketahui, eco green living adalah konsep atau gaya hidup yang mengutamakan praktik-praktik berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Konsep ini mencakup berbagai aspek, mulai dari cara membangun dan merancang hunian hingga kebiasaan sehari-hari yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Konsep inipun telah lama diterapkan oleh Alam Sutera Group pada proyeknya, termasuk di Kota Mandiri Alam Sutera sejak dikembangkan 30 tahun lalu. Setiap proyek yang dibangun juga menerapkan prinsip keberlanjutan tersebut.

“Secara kasat mata, kita bisa melihat dari adanya pepohonan rindang di berbagai sudut, di jalan dan ruang-ruang terbuka, hingga dalam kawasan perumahan di Alam Sutera,” ungkap Alvin kepada PropertiTerkini.com.

Lebih dari itu, lanjutnya, adanya interaksi sesama manusia (social activity), juga dengan alam, dimana adanya kesadaran manusia untuk menjaga dan memelihara alam tersebut.

“Kami tidak sekadar green living, tapi juga membangun ekosistemnya dengan mengedepankan unsur 3R, yaitu reduce, reuse, recycle, penanganan sampah yang terdiri dari tiga unsur yaitu, mengurangi, menggunakan ulang dan mendaur ulang sampah,” tambah Alvin.

Demikian halnya pada praktik penerapan properti hijau di Alam Sutera. Pada prinsipnya, eco green living dan properti hijau memiliki banyak kesamaan dalam konsep, seperti soal keberlanjutan dan ramah lingkungan; efisiensi energi dan sumber daya; serta kualitas hidup yang sehat.

Baca Juga: Pasar Properti dengan Tingkat Transparansi Tinggi Menunjukkan Kemajuan Pesat, Melampaui Pasar Lainnya

Properti hijau adalah istilah yang merujuk pada bangunan atau proyek properti yang dirancang dan dibangun dengan prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan.

Tujuan utama dari properti hijau adalah untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, mengoptimalkan efisiensi energi, dan menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat bagi penghuninya.

Dalam sebuah kesempatan diskusi bersama media, Chairperson Green Building Council Indonesia (GBCI), Iwan Prijanto mengatakan bahwa, saat ini, sektor swasta merupakan panglima sebagai prime-mover yang memicu keberlangsungan pembangunan di Indonesia.

Sebab, menurutnya, pemerintah jarang memiliki visi dalam pembangunan suatu kawasan. Padahal, di negara-negara yang sudah sangat baik, seperti Jepang, Singapura dan Hong Kong, tidak memberi ruang terhadap on-demand planning.

“Di negara maju, pemerintah bertanggungjawab menciptakan perencanaan jangka panjang. Pelaku usaha swasta tinggal menyesuaikan dengan perencanaan tersebut. Sedangkan di Indonesia yang terjadi justru kebalikannya,” kata Iwan.

Oleh karena itu, lanjutnya, developer harus turut berperan aktif dalam kegiatan memerangi perubahan iklim dunia.

Baca Juga: Signify Luncurkan Philips UltraEfficient LED, Solusi Pencahayaan Hemat Energi Dukung Target Pengurangan Emisi Karbon
ruang terbuka hijau
Jalanan rindang bahkan dilengkapi tombol emergensi untuk mendukung kenyamanan penghuni maupun pelintas. (Foto: Dok. Alsut)

“Bagi developer yang tidak bisa mengikuti ketentuan net zero carbon dalam aktivitas usahanya, maka dalam 10 tahun mendatang pasti akan terlambat. Risikonya adalah mereka bakal sulit menjual unit properti miliknya,” terang Iwan.

Penerapan konsep properti hijau diakui sangat penting perannya dalam pengembangan sebuah kawasan properti.

Alvin mengungkapkan, baik dalam kawasan Alam Sutera seluas 800 hektar, maupun pada proyek Elevee Condominium juga sudah mengadopsi konsep properti hijau.

Baca Juga: Zero Waste to Landfill, Saatnya Jadi Keharusan di Perusahaan

“Misalnya, penanaman pohon sebagai kanopi yang menaungi pedestrian, penggunaan transportasi publik terpadu, pengolahan sampah terpadu, water treatment plan (WTP) yang memproduksi air bersih untuk dialirkan ke rumah-rumah warga di Alam Sutera,” beber Alvin.

Tidak hanya itu, Alvin menambahkan, pengembang Alam Sutera juga memasang 500 Closed Circuit TV (CCTV) di sejumlah titik sebagai alat pemantau arus lalu lintas.

“CCTV ini juga berguna untuk memberikan rasa aman bagi para penghuni Alam Sutera. Selain itu juga merupakan bagian dari Traffic Management System untuk mengantisipasi tumpukan kendaraan agar tidak menimbulkan polusi udara. Kami juga tengah mengembangkan pengelolaan sampah terpadu agar bisa mewujudkan zero waste,” ucapnya.

Juga terdapat pedestrian walk yang hijau dan nyaman bagi pejalan kaki. Bahkan dilengkapi tiang emergensi berwarna merah, sehingga lebih memberikan rasa aman dan nyaman bagi penghuni maupun masyarakat umum.

Seiring berjalannya waktu hingga lebih dari 30 tahun, sebut Alvin, berbagai hal telah terkontrol dengan baik oleh Alam Sutera untuk menjamin kenyamanan dan kualitas hidup warganya, yang mencapai sekitar 17.000 kepala keluarga di 7 klaster hunian.

Baca Juga: Tegas Menolak IPL Rusun/Apartemen Kena PPN, PPPSRS Se-Jabodetabek Bakal Gelar Demo Besar di Kantor Ditjen Pajak

“Jadi kegandrungan masyarakat dengan ESG ini cocok diterapkan, karena kami memiliki konsep yang terintegrasi sebagaimana Environmental, Social and Governance atau ESG itu sendiri,” jelas Alvin.

Pada akhirnya, dengan menerapkan dan mengaplikasikan konsep-konsep keberlanjutan tersebut, akan pula meningkatkan kualitas hidup manusia, baik yang mendiami hunian di Elevee Condominium maupun yang berkunjung ke kawasan Alam Sutera.

Peminat Elevee Condominium Terus Meningkat

Elevee Condominium
Elevee Condominium telah mengaplikasikan prinsip ESG melalui sejumlah fitur, serta fasilitas lainnya. (Foto: Dok. Alsut)

Penerapan prinsip-prinsip ESG, eco green living maupun properti hijau ternyata berdampak luas pada pengembangan proyek hunian vertikal di Elevee Condominium.

Dari sisi penjualan pun, peminat hunian vertikal premium tersebut terus meningkat. Seperti diketahui, Elevee Condominium dalam kawasan seluas 19 hektar bakal terdiri dari 6 tower.

Baca Juga: Altea BLVD Rilis Cluster Rivara, Hunian Perdana Ramah Lingkungan, Harga Mulai Rp2 Miliar

Dua tower hunian pertama tengah dibangun dan menuju fase topping off yang direncanakan akan dilakukan pada Oktober. Sementara serah terima kunci pada Desember 2025 mendatang.

“Dua tower pertama yang kami pasarkan tersebut, hingga saat ini terus dibangun. Dan penjualannya juga terus meningkat, dimana hanya tersisa sekitar 150 unit dari total sebanyak 550 unit,” ujar Alvin.

Adapun mayoritas pembeli kondominium ini adalah warga sekitar, terutama warga para penghuni Alam Sutera sendiri. “Sekitar 60 persen pembeli adalah orang-orang sekitar yang sudah menikmati, senang tinggal di Alam Sutera,” imbuhnya.

Selain berada dalam kawasan kota mandiri yang terintegrasi dan di lokasi strategis dengan akses terbaik, Elevee juga punya sejumlah keunggulan lain, dimana dimensi unitnya lebih luas dibanding produk hunian vertikal di sekitarnya.

Baca Juga: Pengembang Swasta Jadi Motor Penggerak Bangkitnya Sektor Properti di 2025

“Ukuran terkecil di Elevee Condominium adalah 87,8 meter persegi, kemudian tinggi floor to ceiling-nya juga mencapai 3,1 meter,” tutup Alvin.

Baca berita lainnya di GoogleNews

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Mesin Cuci Sharp Terbaru
Mesin Cuci Sharp Terbaru

BERITA TERBARU

Demo Half Page