PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — PT Intiland Development Tbk (Intiland; DILD) mencatat lonjakan kinerja yang luar biasa pada segmen pengembangan kawasan industri di tahun 2024.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi dan entitas anak per 31 Desember 2024, pendapatan usaha dari segmen ini mencapai Rp638,3 miliar, meningkat 159% dibandingkan Rp246,2 miliar di tahun sebelumnya.
Baca Juga: Sektor Industri Indonesia Melonjak 2 Kali Lipat pada 2024, Apa Penyebabnya?
Pertumbuhan signifikan ini menjadikan kawasan industri sebagai pilar utama dalam menopang pendapatan Perseroan.
Kawasan industri kini memberikan kontribusi sebesar 25% dari keseluruhan pendapatan usaha Intiland yang mencapai Rp2,55 triliun pada 2024.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono, menyatakan bahwa peningkatan ini didorong oleh tingginya permintaan terhadap lahan industri dan pergudangan.
“Di tengah tantangan pasar properti, kami melihat tren positif dalam permintaan lahan industri, terutama akibat pertumbuhan investasi di sektor manufaktur dan logistik, termasuk kebutuhan relokasi pabrik-pabrik ke dalam kawasan industri,” ujar Archied.
Baca Juga: Hendro S Gondokusumo: Pilar Properti Indonesia, Sang Visioner yang Berpulang
Dua kawasan industri strategis yang berperan dalam pencapaian ini adalah Ngoro Industrial Park (NIP) di Mojokerto, Jawa Timur, serta Batang Industrial Park (BIP) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Keduanya dikembangkan dan dikelola oleh Intiland.
Selain itu, pergudangan Aeropolis Technopark di Tangerang juga memberikan kontribusi yang signifikan.
Sebagai kawasan industri baru, Batang Industrial Park (BIP) memberikan dampak besar terhadap peningkatan pendapatan Intiland.
Lokasi yang strategis serta infrastruktur yang modern menjadikan BIP pilihan utama bagi perusahaan nasional dan multinasional untuk membangun pabrik baru.
“Kepercayaan dari perusahaan besar untuk berinvestasi di BIP menunjukkan bahwa kawasan ini memiliki daya saing tinggi di pasar industri,” tambah Archied.
Ke depan, Intiland akan fokus ke sektor industrial estate seiring dengan target pemerintah untuk meningkatkan investasi langsung luar negeri sebesar 8%.
Baca Juga: Fifty Seven Promenade: Hunian Premium Favorit Ekspatriat di Jantung Jakarta
Selain itu, dari marketing sales, segmen kawasan industri juga menunjukkan kinerja positif dengan pencapaian Rp567 miliar pada 2024, meningkat 68% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp338,2 miliar.
Hasil pencapaian ini setara 34 persen dari total marketing sales tahun 2024, yang terutama berasal dari penjualan lahan industri di BIP dan pergudangan Aeropolis Techno Park.
“Kami akan segera membuka lokasi proyek pengembangan kawasan industri baru ke depan seiring dengan kenaikan permintaan yang positif di sektor ini,” terang Archied.
Prospek Cerah Sektor Kawasan Industri
Baca Juga: Ini Alasan 90% Pencari Properti di Yogyakarta Fokus ke Rumah Tapak, Tanah dan Ruko
Archied optimistis bahwa sektor kawasan industri di Indonesia akan terus berkembang pesat.
Faktor-faktor seperti kebijakan investasi yang semakin mendukung serta peningkatan infrastruktur menjadi katalis utama pertumbuhan.
“Kami yakin kawasan industri akan tetap menjadi sektor unggulan di masa depan, terutama dengan semakin banyaknya perusahaan global yang tertarik memperluas operasional mereka di Indonesia,” ungkapnya.
Sebagai pengembang properti dengan rekam jejak lebih dari 45 tahun, Intiland terus berkomitmen dalam memberikan solusi terbaik bagi pelaku industri yang ingin mengembangkan usahanya.
Baca Juga: Dukung Industri Subang Smartpolitan, Bakal Dibangun Exit Tol Cipali KM 87+950 Sementara
Dengan dukungan regulasi pro-investasi dan peningkatan permintaan terhadap lahan industri, Perseroan optimis dapat terus berkontribusi dalam pengembangan kawasan industri nasional.
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0813 8225 4684
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com
