PropertiTerkini.com, (KUPANG) — Mengawali kunjungan kerjanya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Bendungan Manikin yang terletak di Desa Kuaklalo, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, Jumat (30/9/2022).
Basuki berpesan kepada kontraktor dan konsultan pengawas untuk melakukan langkah-langkah percepatan pembangunan agar bendungan selesai sesuai rencana pada tahun 2024, meskipun sempat terkendala lahan dan teknis.
Baca Juga: Tekan Biaya Logistik, Kualitas Jalan Nasional di Maluku Utara Ditingkatkan
“Diperlukan beberapa langkah untuk melakukan percepatan pembangunan Bendungan Manikin, salah satunya pekerjaan konstruksi dilakukan secara paralel di semua bagian bendungan, tidak perlu sekuensial atau menunggu satu bagian selesai baru dikerjakan bagian lainnya,” ujar Basuki.
Basuki menambahkan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah segera susun langkah teknis untuk penyelesaian terowongan dan bagian inti tubuh bendungan sesuai dengan kondisi lapangan. Langkah terakhir yang keempat, supaya dipetakan secara detail pembuatan drainase untuk pengamanan lereng-lereng di semua bagian bendungan untuk mencegah terjadi longsor.
“Prediksi BMKG saat ini sudah masuk musim hujan, untuk itu tolong drainasenya dipetakan secara detail,” ujar Basuki.
Baca Juga: Kementerian PUPR Target Bangun PSU untuk 27.825 Rumah Subsidi di 2023
Menurut Basuki, pembangunan bendungan juga harus menjaga kondisi alam sekitar. Jangan lakukan penggalian atau pengupasan tebing jika tidak diperlukan. Beberapa bagian harus segera dihijaukan dengan tanaman endemik di sini.
Bendungan Manikin merupakan salah satu dari tujuh bendungan yang dibangun di Provinsi NTT pada periode 2015 hingga 2024. Bendungan dengan kapasitas tampung 28,20 juta m3 direncanakan dapat memenuhi kebutuhan irigasi lahan pertanian seluas 310 hektar di Kabupaten Kupang dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku sebesar 700 liter/detik untuk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,13 MW dan pengendalian banjir 169,45 m3/detik.
Konstruksi Bendungan Manikin mulai dikerjakan pada 2019 melalui 2 paket pekerjaan senilai Rp1,9 triliun. Paket I dikerjakan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero) – Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk-PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan nilai kontrak Rp1,023 triliun.
Baca Juga: Bendungan Margatiga Masuki Tahap Akhir Konstruksi
Sementara untuk Paket II senilai Rp905,2 miliar dilaksanakan oleh kontraktor PT PP (Persero) Tbk-PT Ashfri Putralora-PT Minarta Dutahutama (KSO). Untuk paket I saat ini progres konstruksinya sebesar 31,79 persen dan paket II sebesar 44,41persen.