PropertiTerkini.com, (CIKARANG) — Masih di Bulan Syawal, REI Komisariat Bekasi menggelar acara Halal Bi Halal yang diadakan di Holiday Inn Cikarang Jababeka. Ini merupakan kegiatan pertama di bawah kepengurusan REI Komisariat Bekasi yang baru, yang diketuai oleh H Curahman.
Halal Bi Halal dengan mengusung tema, “Halal Bi Halal: Rajut Silaturahmi, Raih Prestasi”, menampilkan Tuti Mugiastuti sebagai tokoh Pemasar Perumahan Rakyat dan motivation training Aris Setyawan, yang hadir memberikan motivasi kepada para undangan.
Baca Juga: Gelar Akad Kredit Massal Bersama BTN Kanwil 1, GCC 2 Jadi Perumahan Favorit di Cikarang
Ketua Komisariat REI Komisariat Bekasi Curahman dalam sambutannya mengatakan tujuan mengadakah Halal Bi Halal ini untuk bersilaturahim mempererat anggota REI Komisariat Bekasi.
Lebih lanjut Curahman bilang, di tengah kesibukan sangat mungkin antar anggota REI Bekasi tidak sempat bertemu, atau bahkan belum saling kenal. Dengan kegiatan Halal Bi Halal yang rutin sepanjang tahun diharapkan para anggota bisa bertemu dan saling berkomunikasi.
“Di acara Halal Bi Halal ini kita juga bisa saling diskusi dan bertukar pikiran sesama anggota REI Komisariat Bekasi,” ujar Curahman di Cikarang, Rabu (8/5/2024).
Selain mengadakan kegiatan Halal Bi Halal, lanjut Curahman, kepengurusannya juga akan meneruskan program-program yang sudah berjalan di kepengurusan sebelumnya. Di tahun 2024 ini kegiatan yang akan diadakan seperti turnamen golf pada bulan Agustus. Program bedah rumah yang sudah berjalan dari tahun ke tahun.
Baca Juga: Pameran Megabuild dan Keramika Indonesia 2024 Resmi Dibuka: Industri Keramik Targetkan Masuk 5 Besar Dunia
Adapun untuk kegiatan pameran properti akan dilihat dulu karena yang sebelumnya tidak semua pengembang bisa ikut. “Kita rencanakan lebih matang agar bisa terealisasi karena tahun sebelumnya tidak berjalan,” ujar Curahman, yang menggantikan Tuti Mugiastuti, Ketua Ketua Komisariat REI Bekasi sebelumnya.
Kegiatan Halal Bi Halal ini, selain dihadiri anggota REI Komisariat Bekasi, juga dihadiri DPD REI Jawa Barat, mitra REI dari perbankan, seperti BTN Cabang Cikarang, BTN Bekasi, BTN Syariah Karawang, BTN Syariah Bekasi, dan ikatan notaris Bekasi.
Pemerintah Harus Beri Kemudahan ke Rumah Subsidi
Terkait kondisi pasar properti khususnya di Bekasi, diakui Curahman saat ini kondisi ekonomi sedang tidak bagus yang berdampak pada properti secara nasional. Tetapi untuk rumah subsidi di Bekasi sepertinya tidak terlalu berdampak karena kenyataannya penjualan rumah subsidi di Bekasi masih bagus.
“Yang paling dirasakan adalah rumah komersial yang dalam beberapa tahun ini agak sulit penjualannya karena kondisi ekonomi yang sedang tidak baik. Rumah komersial di atas harga Rp500 jutaan paling dirasakan dampaknya. Termasuk apartemen, sekarang ini banyak apartemen yang sudah dibangun tetapi mangkrak,” ujar Curahman.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Rumah, TOTO Salurkan Kloset Jongkok Melalui Program BSPS di Semarang
Sementara itu Tuti Mugiastuti sebagai Tokoh Pemasar Perumahan Rakyat, dalam sambutannya mengakui saat ini penjualan rumah subsidi terlihat menurun. Kalau dulu sebelum Covid yang booking rumah subsidi 1000 unit kemungkinannya hanya 10 persen tidak terealisasi.
“Saya pernah mengalami menjual itu sangat gampang, sebulan bisa 2.500 unit rumah subsidi. Ini antara tahun 2016- 2017. Kalau sekarang yang booking hanya 100 yang memungkinkan tidak bisa akad bisa 40 persen. Yang 40 persen kebanyakan kena BI checking,” ungkap Tuti.
Tuti berharap pemerintah lebih memberikan kemudahan dalam proses transaksi pembelian rumah subsidi, salah satunya seperti menghilangkan syarat BI checking untuk rumah subsidi.
Menurutnya, kalau pemerintah ingin menolong masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) jangan tanggung-tanggung. Jangan memperketat syarat untuk kalangan MBR mengajukan kredit rumah subsidi.
Baca Juga: Perumahan Krakatau Steel Terbengkalai? Ternyata Disulap Jadi Kota Mandiri Krakatau Urban Valley Senilai Rp16 Triliun
Tuti, yang pengalamannya 39 tahun sebagai pemasar rumah subsidi, menyebut saat ini adalah waktu yang terbaik untuk menjual rumah subsidi. Alasannya, pertama, rumah subsidi hanya beda-beda tipis dengan rumah komersial. Sekarang rumah subsidi fasadnya bagus.
Sekarang penghuni datang tinggal bawa koper dan bisa langsung ditempati. Sudah dilengkapi dinding pembatas dengan rumah sebelahnya dan rumah belakang. Carport tersedia bahkan juga canopy. Kualitas bangunan juga lebih bagus dari yang sebelumnya
“Walaupun secara makro nasional menurun penjualan properti, khusus Bekasi penjualan tetap harus banyak karena produk yang dijual bagus. Apalagi di Bekasi menjadi kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Pangsa pasar ada di sini,” jelas Tuti.
Baca Juga: CCTV EZVIZ H9c Dual dengan Kamera Pan-and-Tilt Lensa Ganda, Proteksi Rumah Secara Menyeluruh

Tuti pun tidak ragu untuk mengusulkan kepada pemerintah agar harga rumah subsidi dinaikkan menjadi Rp250 juta, dari sekarang harganya Rp185 juta. Pasalnya, rumah subsidi sekarang sudah bagus-bagus, beda tipis dari rumah komersial.
Baca Juga: Rilis Koleksi Terbaru, Indogress Kenalkan Fitur Keramik Slip Guard Technology di Pameran Megabuild dan Keramika Indonesia 2024
Terkait tingkat hunian di rumah subsidi, Tuti mendorong para pengembang rumah subsidi tidak hanya bisa menjual tetapi bagaimana bisa mengundang konsumen untuk menghuni rumah yang sudah dibeli. Jadi, pengembang tidak sebatas menciptakan rumah yang terjual tetapi perumahan yang terhuni. Minimal harus diupayakan di atas 85 persen terhuni.
“Alhamdulillah, rumah-rumah yang kita bangun sudah mendekati angka tersebut,” ujar Tuti.
Baca berita lainnya di GoogleNews