PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Pameran produk-produk bahan bangunan serta industri pendukung lainnya bertajuk “Megabuild Indonesia dan Keramika Indonesia” resmi dibuka pada Kamis, (9/5/2024). Pameran ini juga menjadi ajang ekspansi tahap pertama industri keramik Indonesia menuju 5 besar dunia.
Pameran digelar di Hall A dan B JCC, Senayan, Jakarta, hingga 19 Mei 2024 menghadirkan ratusan peserta yang menyajikan beragam produk baru, bahkan yang telah mengaplikasikan teknologi kekinian.
Baca Juga: Dorong Inovasi dan Keberlanjutan, Megabuild Indonesia & Keramika Indonesia 2024 Hadirkan Lebih dari 200 Brand
“Megabuild Indonesia menghadirkan ratusan merek produk, teknologi dan konstruksi, untuk bahan bangunan, interior dan desain dengan lima bidang utama, yakni covering, doors & windows, bathroom & kitchen, interior connection dan building & construction,” kata Royanto Handaya, Presiden Direktur Panorama Media dalam seremoni pembukaan pameran.
Dia berharap, Megabuild Indonesia dan Keramika Indonesia dapat menambah wawasan baru sekaligus memberikan update terkini mengenai dunia arsitektur, desain interior, bahan bangunan dan konstruksi.
“Mari kita menyambung peluang dan mengambil peluang di tengah optimisme akan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sektor konstruksi,” ujarnya.
Megabuild Indonesia ke-21 dan Keramika Indonesia ke-10 yang diselenggarakan oleh Panorama Media, mengusung tema, tema “Sustainable Future: Connection, Collaboration, and Innovation”.
Tema ini juga menandai tonggak penting dalam industri bahan bangunan dan keramik di Indonesia, sekaligus menggambarkan keberlanjutan dan inovasi dalam sektor tersebut.
Baca Juga: Perekat Ubin Granit Big Slab Ini Sangat Aman Digunakan dan Kualitas Paling Unggul
Acara ini tidak hanya menampilkan kekayaan inovasi dalam bahan bangunan dan keramik tetapi juga menandai hasil dari kerjasama erat dengan Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), khususnya untuk pameran Keramika.
Pameran ini berhasil mengumpulkan ratusan merek, menjadikannya sebagai salah satu pameran terlengkap di Indonesia.
Di Tengah Gempuran Produk Impor, Industri Keramik Targetkan Masuk 5 Besar Dunia
Penyelenggaraan pameran Keramika Indonesia ke-10 juga membuktikan bahwa industri keramik nasional konsistensi, komitmen, resiliensi dan daya tahan yang luar biasa di tengah kondisi ekonomi global maupun domestik yang tidak baik-baik saja, juga di tengah penurunan daya beli dalam negeri, ditambah gempuran produk-produk impor.
“Tetapi yang luar biasa, berbagai tantangan tersebut tidak mematahkan semangat industri keramik untuk terus memberikan kontribusi, karya-karya yang terbaik di dalam inovasinya untuk memenuhi permintaan Kebutuhan bahan bangunan khususnya keramik, genteng, sanitari dan lainnya di Indonesia,” kata Edy Suyanto, Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI).
Baca Juga: Pangkas Emisi Melalui Konstruksi Hijau, BlueScope Rilis Produk Ramah Lingkungan untuk Atap Bangunan
Edy menambahkan setelah menerima harga gas bumi tertentu (HGBT) dari pemerintah pada 2020, sejak 2021 hingga akhir 2024 ASAKI mencatat ada tambahan 88 juta meter persegi kapasitas ekspansi keramik.
“Sebelum HGBT, utilisasi keramik adalah 538 juta meter persegi, akhir tahun lalu 598 juta meter persegi dan akhir tahun 2024 ini naik menjadi 625 juta meter persegi. Ini menyerap tambahan kurang lebih 15 ribu karyawan baru, disamping 150 ribu karyawan yang sudah bekerja di dalam ASAKI ini. Ini memakan investasi sekitar Rp20 triliun,” terang Edy.
Baca Juga: Begini Peluang Industri Konstruksi Indonesia di 2024, Menurut Gravel
Menurut Edy, dengan pencapaian 625 juta meter persegi pada akhir 2024, maka akan menempatkan Indonesia berada di posisi nomor 5 besar produsen keramik terbesar di dunia.
“Nomor satu masih China, kedua adalah India, ketiga adalah Brazil, keempat Iran dan kita ada di nomor lima. Ini adalah pertama kali kita bisa mengalahkan kembali Vietnam,” ungkapnya.
Edy juga secara khusus menyinggung tentang pentingnya kebijakan anti-dumping sebagai sarana untuk melindungi industri lokal dari persaingan yang tidak adil dan mendukung keberlanjutan jangka panjang industri keramik dan bahan bangunan di Indonesia.
Sementara Putu Nadi Astuti, Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil, Kementerian Perindustrian RI mengungkapkan, komitmen pemerintah dalam mendukung industri melalui berbagai kebijakan, termasuk pengembangan infrastruktur dan kebijakan pro-industri yang berkelanjutan.
“Industri keramik dan bahan bangunan adalah pilar penting dalam ekonomi nasional,” katanya. Putu dalam sambutannya.
Baca Juga: Semen Merah Putih Komitmen Ramah Lingkungan, Terapkan Culture Innovation
Dia mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk memperkuat industri ini agar dapat berkontribusi lebih besar pada kesejahteraan ekonomi dan lingkungan di Indonesia.
Megabuild dan Keramika Indonesia: Menghubungkan, Berkolaborasi dan Mengelaborasi
Selama empat hari, pameran Megabuild dan Keramika Indonesia akan menjadi pusat kegiatan vital di sektor bahan bangunan dan keramik, di bawah tema “Sustainable Futures: Connection, Collaboration, and Elaboration”.
Serangkaian talkshow dan seminar akan membahas inovasi terbaru dan tren yang sedang berkembang, dengan fokus pada kesempatan unik untuk berjejaring, belajar, dan kolaborasi dalam menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Menampilkan produk terbaru dari industri bahan bangunan dan keramik, acara ini menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan masa depan.
Baca Juga: Kementerian PUPR Bakal Manfaatkan Material Kayu dan Bambu Rekayasa untuk Bangunan Gedung dan Hunian
Peserta dan pengunjung pameran akan diajak untuk melihat lebih jauh bagaimana teknologi canggih dan praktik terbaik dapat diintegrasikan dalam proyek-proyek pembangunan untuk meminimalkan dampak lingkungan, meningkatkan efisiensi energi, dan mempromosikan penggunaan sumber daya yang berkelanjutan.
Dalam kolaborasi dengan Synergy Developer, Megabuild & Keramika 2024 menghadirkan “Synergy Green Property”, zona pameran baru untuk pengembang yang berkomitmen pada keberlanjutan.
Zona ini menyediakan kesempatan bagi pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan pengembang dan mengeksplorasi properti yang ramah lingkungan dan menguntungkan secara ekonomi, termasuk manfaat pembebasan PPN sebesar 11%. Ini menjadi kesempatan penting untuk memahami dan menerapkan teknologi bangunan hijau.
Baca Juga: PropertyGuru Indonesia Property Awards ke 10 Segera Digelar, Prospek Industri Properti Nasional Membaik
Dukungan penuh dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perindustrian, HDII, IAI, dan berbagai asosiasi serta partner industri seperti The 1O1 hotel, Clei dan Crystalin, Biznet, Lalamove, serta Costun Garden, Hanara, dan DLT, berharap dapat mendorong lebih banyak pelaku industri dan konsumen untuk mengadopsi pendekatan berkelanjutan dalam pembangunan.
Inisiatif ini bertujuan memajukan agenda keberlanjutan global dan lokal serta mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Baca berita lainnya di GoogleNews