Kebakaran sering tak dapat dihindari, oleh karenanya, sejak dini harus dipersiapkan alat pemadam kebakaran yang telah teruji. Seperti apa peralatan tersebut dapat lebih maksimal membantu kerja manusia?
PropertiTerkini.com – Entah karena kelalaian, kesengajaan manusia, atau sebab musabab yang tak diketahui. Kebakaran menjadi momok menakutkan bagi warga di wilayah padat penduduk, atau di pedesaan akibat kebakaran hutan dan perkebunan.
Hal ini pula yang menyebabkan bisnis alat-alat pemadam kebakaran kian berkembang, termasuk juga di Indonesia. Mulai dari mobil pemadam kebakaran, hingga peralatan pendukungnya, seperti mesin pompa, tangga, dan sebagainya.
Salah satu merek yang tengah menjadi incaran pembeli, baik dalam maupun luar negeri adalah pemadam kebakaran “Sentosa” besutan PT New Sentosa International.
Perusahaan yang memiliki pabrikan di Kalibening, Magelang, Jawa Tengah ini berdiri sejak 1997 dan merupakan satu-satunya perusahaan lokal yang telah melakukan ekspor ke berbagai negara.
New Sentosa telah memproduksi berbagai jenis produk pemadam kebakaran, mulai dari mobil hingga peralatan pendukungnya. Produk-produk tersebut antaralain Fire Fighting Truck dengan tipe NS SS 3000, SS 4000 dan SS 5000; dan Airport Fire Fighting Truck (mobil pemadam kebakaran khusus digunakan di bandara).
Selain itu, Portable Fire Pump (pompa air untuk pemadam kebakaran yang bisa dibawa kemana-mana); Floating Pump (pompa air yang dapat digunakan secara terapung di atas air); dan Backpack Pump (pompa air yang dapat digunakan sambil digendong di punggung petugas pemadam kebakaran).
Tak hanya itu, New Sentosa juga memproduksi Fire Ladder (tangga pemadam kebakaran yang dilengkapi dengan pompa dan perlengkapan lainnya), chasis untuk mobil pemadam kebakaran, dan beberapa peralatan pendukung lainnya.
General Manager PT New Sentosa International, Vivianne Novita ST, S.Ak., mengatakan bahwa, dalam memproduksi produk-produk tersebut, sebagian besar material menggunakan bahan lokal.
Demikian halnya dengan proses produksi atau pengerjaan, seluruh kegiatan tersebut, baik mulai dari perancangan awal (penyusunan desain) sampai sentuhan akhir (finishing touch) pun dilakukan oleh tenaga kerja handal dan terlatih asal Indonesia.

“Mesin pompa kami impor dari Jerman. Sementara pengerjaannya dilakukan oleh tenaga kerja terampil Indonesia sendiri,” kata Vivie kepada Indotrading News di ruangan kerjanya.
Lebih dari itu, sebagai salah satu upaya untuk lebih mendekatkan diri sekaligus memberikan kepuasan kepada para pembeli dan pelanggannya, New Sentosa juga menerima pesanan pembuatan mobil dan perangkat pemadam kebakaran yang dapat disesuaikan dengan keinginan, dan budget dari para pembeli.
“Jadi kita bisa sesuaikan dengan anggaran para pembeli, termasuk juga ukuran dan kapasitas yang dapat disesuaikan dengan fungsi dan penggunaannya, serta keadaan geografis daerah tersebut,” sambungnya.
Misalnya, jenis dan merek kendaraannya, seperti mesin atau chasis yang dapat menggunakan merek Nissan, Mercedes Benz, Isuzu, Mitsubishi, Hino, atau Toyota. Demikian pula untuk peralatan pemadam kebakaran, seperti mesin pompa air, juga bisa disesuaikan dengan keinginan para pembeli.
Tak hanya itu, New Sentosa juga berencana untuk memproduksi kendaraan pemadam kebarakan berukuran kecil, yakni tiga roda. Ini didasari pada permintaan pelanggan yang juga terus meningkat.
“Untuk motor cycle (tiga roda) sebenarnya sudah banyak permintaan. Hanya saja kami belum mulai produksi karena masih banyak permintaan fire fighting. Tapi jelasnya, pasti kami akan produksi jenis roda tiga ini,” ungkapnya.
Genjot Ekspor

Menyuguhkan berbagai keunggulan dan dikerjakan dengan penerapan teknologi dengan kualitas teruji berstandar internasional, menjadikan produk-produk New Sentosa semakin dikenal luas di pasar domestik maupun internasional. Tak dipungkiri, seiring dengan itu pula, penjualan pun terus mengalami peningkatan, baik dalam maupun luar negeri.
Vivie mengatakan, sejak melakukan ekspor perdana pada 2004 lalu, permintaan pun terus berdatangan dari berbagai negara.
“Kami rutin melakukan ekspor ke lebih dari 12 negara. Ini belum termasuk negara-negara lain yang juga pernah membeli produk-produk kami,” ungkapnya.
Negara-negara tersebut, sambungnya, tersebar di benua Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika, antara lain Vietnam, Bangladesh, Brunei Darussalam, Singapore, Philippine, Tanzania, Sudan, Nigeria, Libya, dan beberapa negara di Eropa dan Amerika.
Bahkan kini, produk-produk pemadam yang diekspor telah mencapai 60 persen, sementara 40 persen sisanya dipasarkan di dalam negeri.
Dikatakannya, untuk mendukung penjualan produk di luar negeri, perusahaannya juga telah membuka kantor cabang di beberapa negara. Kantor cabang tersebut berfungsi sebagai perpanjangan tangan New Sentosa.
“Kami memiliki beberapa kantor cabang di luar negeri, seperti di UK (United Kingdom), Tanzania, Vietnam, Kuala Lumpur, Brunei Darussalam, Washington DC, Bogota, Colombia, dan Panama,” terangnya.
Keberhasilan New Sentosa menjajaki pasar di luar negeri tersebut, tentu berdampak positif bagi Indonesia. Bahkan Kementerian Perdagangan pun berkomitmen untuk mendukung kegiatan ekspor perusahaan ini. Seperti salah satunya adalah dengan menghadirkan New Sentosa dalam berbagai kegiatan, seperti Trade Expo, Business Meeting, dan lainnya.
Dikatakan Vivie, keterlibatan New Sentosa dalam berbagai event yang selenggarakan pemerintah tersebut berdampak pada peningkatan penjualan produknya. Seperti yang terjadi pada Trade Expo 2012, Oktober lalu.
“Yang sudah memastikan untuk membeli produk kami berasal dari tiga negara, yakni Arab Saudi sebanyak 400 unit, Nigeria 62 unit, Vietnam 20 Unit. Beberapa negara lain juga dalam proses negosiasi” terang Vivie.
Tak berhenti di situ, New Sentosa juga terus membidik negara-negara lain yang dianggap potensial. Negara-negara tersebut, antaralain Pakistan, Uni Emirat Arab (Abu Dhabi), dan Kuwait, serta beberapa negara lainnya.
“Negara-negara ini cukup potensial bagi peningkatan penjualan produk kami. Dan diantaranya sedang dalam proses tender,” tuturnya.
“Bahkan Vietnam, yang merupakan pelanggan kami pun permintaannya terus meningkat. Ini dikarenakan adanya pengembangan pasar-pasar baru di beberapa wilayah di negara tersebut,” pungkasnya. [Pius Klobor/IndoTrading News]