Sebanyak 300 ton sampah kemasan minuman diolah setiap bulannya untuk dijadikan 3.000 lembar Papan Polyboard.
Anda calon pengusaha atau pelaku usaha kecil menengah (UKM)? Ingin menjalankan usaha berbasis produk ramah lingkungan? Ini salah satu peluang usaha yang bisa dimanfaatkan untuk meraup pundi-pundi Rupiah dengan menggunakan lembaran papan polyboard.
Baca Juga:
- Toro Creative Hadirkan Produk Ramah Lingkungan, Ekonomis, dan Tahan Lama
- Daur Ulang: “Tak Ada Rotan, Koran pun Jadi”
- Dari Daur Ulang Kertas, Neza Bangkitkan Semangat Anak Jalanan
Sembari mengumpulkan keuntungan dari bisnis ramah lingkungan tersebut, Anda pun ikut membantu menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar. Bayangkan saja, sebanyak 250-300 ton sampah kemasan minuman dapat didaur ulang menjadi 3.000an lembar polyboard pada setiap bulannya.
Polyboard adalah produk ecofriendly, salah satu inovasi terbaru dari PT Sapta Lestari Perdana. Produk ini merupakan hasil daur ulang berbagai kemasan minuman yang diproduksi oleh PT Tetra Pak Indonesia.
Marketing Manager PT Sapta Lestari Perdana, Yanto Mulyahardi mengatakan, perusahaannya bersinergi dengan Tetra Pak sebagai pemasok berbagai kemasan minuman bekas untuk didaur ulang menjadi papan ramah lingkungan tersebut.
“Setelah mengonsumsi minuman, pastinya kemasan itu kan menjadi sampah dan akan mencemari lingkungan. Sehingga kami berpikir untuk mencari suatu terobosan baru, teknologi baru, sehingga dari kemasan minuman tersebut bisa kita uraikan dan dijadikan papan ramah lingkungan,” kata Yanto kepada IndoTrading News.
Menurut Yanto, di dalam setiap kemasan mengandung tiga unsur, yakni kardus yang mencapai 75%, polyethelene sebanyak 15%, dan unsur aluminium foil 10%. Ketiga unsur tersebut dapat digunakan untuk bahan baku produk ramah lingkungan.
“Nah, yang kita gunakan untuk menjadi papan polyboard adalah unsur polyethelene dan aluminium foil. Sementara kardusnya bisa digunakan untuk kartu nama, amplop, dan lainnya,” tambah dia.
Adapun proses pengerjaannya, Yanto melanjutkan, setelah selesai proses pemisahan ketiga unsur tersebut, aluminium foil dihancurkan dan campurkan dengan polyethelene, dimana polyethelene berfungsi sebagai perekat. Campuran tersebut kemudian dicetak menggunakan mesin press untuk menjadi lembaran-lembaran papan yang disebuat polyboard atau polylum eco board.
Yanto Mulyahardi, Marketing Manager PT Sapta Lestari Perdana./ Foto: Pius
“Ini bisa diaplikasikan untuk berbagai produk, seperti furniture, handicraft, interior, lantai, hingga atap rumah/genteng, dan berbagai produk lainnya,” jelas Yanto.
Yanto memastikan jika proses pembuatan polyboard tersebut tanpa menggunakan bahan kimia apapun, sehingga ramah lingkungan dan aman untuk digunakan.
Lebih Unggul
Perusahaan ini memroduksi beberapa jenis polyboard, yakni polylum eco board, polylum strenght eco board dan polylum eco roof. Polylum eco board dan polylum strenght eco board berbentuk lembaran papan, memiliki ukuran yang sama, yakni 2 m x 1 m, namun ketebalan yang berbeda-beda, mulai dari 6 mm, 8 mm, 10 mm, 12 mm dan 14 mm. Sedangkan papan eco roof, bentuknya bergelombang dan menjadi pilihan alternatif untuk atap.
Yanto antusias mengungkapkan, Polyboard memiliki keunggulan dari jenis lainnya. Produk ini mempunyai tingkat kelenturnan yang sangat tinggi sehingga tidak mudah patah, dan dapat diaplikasikan ke berbagai jenis produk.
“Papan ini dapat digunakan sebagai bahan furniture, handicraft, partisi, bagesting, plafon rumah; dan dapat berfungsi juga sebagai pengganti kayu; plywood; MDF; partical board; triplek; multiplek; dan lainnya,” kata Yanto.
Sementara keuntungan menggunakan polylum eco board, yakni:
- Tidak mudah hancur
- Tidak mudah terbakar
- Anti jamur
- Kedap suara
- Tidak menyerap air
- Mudah perawatannya
- Lebih ekonomis
- Anti rayap
- Pemasangan lebih mudah dan praktis
- Dapat dicat (cat air, cat besi, cat duco)
- Dapat dilaipisi dengan HPL, wallpaper, promika
Polylum eco board sangat cocok digunakan untuk:
- Bahan furniture (kitchen set, almari, meja kantor, kursi, box speaker, dan lain-lain)
- Design interior karena memiliki corak yang unik dan has
- Partisi/penyekat ruangan
- Membuat berbagai produk kerajinan tangan dengan tekstur yang lebih alami
- Lantai rumah, maupun kantor
“Jadi, jika papan ini terendam di air hingga berbulan-bulan pun tidak berubah sama sekali. Tetap awet,” tegas Yanto.
Yanto bilang, sejak resmi diluncurkan pada Maret 2010 lalu, perusahaannya hanya fokus memproduksi dalam bentuk lembaran/papan. Perusahaan yang memperoleh penghargaan Inacraft Award 2013 ini kemudian menjalin kerja sama sekaligus membuka peluang kerja sama dengan berbagai perusahaan UKM untuk dapat memanfaatkan dan mengaplikasikan papan tersebut sebagai bahan baku berbagai produk ramah lingkungan. Sebagai gambaran, salah satu UKM yang menggunakan polyboard, yakni PD VG. Value Gratia atau Toro Creative.
“Perusahaan kami hanya memproduksi dalam bentuk papan, sehingga perusahaan lain, seperti UKM yang nantinya akan mengaplikasikan ke dalam berbagai produk,” katanya.
Setiap lembar papan memiliki harga yang berbeda, bergantung pada ketebalannya. Untuk jenis polylum eco board, papan dengan ketebalan 6 mm dipasarkan seharga Rp 155.000. Selanjutnya, ukuran 8 mm (Rp 167.000); 10 mm (Rp 178.500); 12 mm (Rp 191.000); dan 14 mm (Rp 210.500). Sedangkan untuk jenis polylum strenght eco board, harganya lebih tinggi Rp 40.000 pada setiap ukurannya.
Nah, bagi pelaku UKM atau yang berminat memanfaatkan polyboard untuk berbagai produk menarik, jangan segan-segan untuk menghubungi perusahaan ini. Yanto mengungkapkan, pimpinan perusahaan menaruh perhatian penuh kepada UKM untuk dapat mengaplikasikan produknya ke berbagai produk ramah lingkungan.
“Pimpinan kami, Bapak Indra Wiguna sangat konsen pada UKM. Untuk itu, jika ada UKM yang berminat, bisa menghubungi kami, dan kami siap support dalam berbagai hal. Bisa dari segi harga, maupun lainnya,” ujar dia.
“Kami sangat senang sekali jika ada UKM atau perajin yang dapat memanfaatkan papan ini untuk menjadikan sebagai komoditi dan berguna secara ekonomi, bagi diri mereka maupun masyarakat banyak,” tambah Yanto.
Yanto berharap, melalui inovasi yang tengah dikembangkan tersebut, masyarakat luas juga semakin sadar dan mengetahui bahwa sampah tak terurai yang sangat membahayaan kesehatan manusia, ternyata bisa diduar ulang menjadi produk-produk yang ramah.
“Kami tidak bosan-bosannya ingin menyampaikan kepada masyarakat luas bahwa yang namanya limbah/sampah itu masih ada nilainya. Lebih dari itu, masyarakat juga semakin peduli terhadap lingkungannya sendiri,” harap Yanto. [pius klobor/IndoTrading News]
PT Sapta Lestari Perdana
Jl. Swadaya IV Pulogadung, Jakarta 13920
Phone: (021) 4600743, 4615143/44
Fax: (021) 4600981
Email: saptalestariperdana@gmail.com