PropertiTerkini.com, (SIGI) — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bendung dan Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi (DI) Gumbasa.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono turut mendampingi presiden dalam peresmian bendung tersebut.
Baca Juga: Bendungan Lau Simeme Ditargetkan Rampung Juli 2024
Adapun bendung yang terletak di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah ini memiliki layanan irigasi seluas 8.180 hektar.
Menurut Presiden Jokowi, perlu terus membangun dan melanjutkan rehabilitasi dan rekonstruksi jaringan irigasi untuk pemulihan sektor pertanian.
Salah satunya di Daerah Irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah pasca bencana tsunami dan likuifaksi tahun 2018 lalu.
“DI di Gumbasa telah dimulai sejak 2016, kemudian terjadi bencana di 2018, dan Alhamdulillah di ini telah 2024 selesai,” kata Jokowi, Rabu (27/3/2024).
Rekonstruksi Bendung DI Gumbasa Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Rehabilitasi Bendung DI Gumbasa membutuhkan biaya tidak kurang dari Rp1,25 triliun. Dana tersebut dipergunakan untuk rekonstruksi satu bendung, dan 35 km saluran primer.
Baca Juga: Huntap Warga Terdampak Bencana di Sulteng Siap Dihuni
Juga digunakan untuk perbaikan 52 km saluran sekunder, 120 km saluran tersier dan 82 km saluran pembuang.
Rehabilitasi ini akan mengoptimalkan daerah layanan seluas 8.180 hektar persawahan dan meningkatkan indeks penanaman dari semula 149 persen menjadi 300 persen.
Diharapkan dengan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung DI Gumbasa ini meningkatkan produktivitas pertanian.
Juga mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan para petani.
Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran 2024, 6 Ruas Jalan Tol Baru Siap Difungsikan
Sementara itu Menteri Basuki mengatakan bahwa irigasi di kawasan hulu Sungai Gumbasa berfungsi untuk mengairi lahan pertanian subur pada sentra pangan prioritas.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia mengatakan, dengan telah diperbaikinya Irigasi Gumbasa, sampai saat ini sawah seluas 894 hektar termasuk 190 hektar lokasi panen yang dikunjungi Jokowi sudah bisa ditanami padi tiga kali sejak 2023.
Peningkatan indeks penanaman dapat dilakukan karena Irigasi Gumbasa memiliki Debit Andalan sebesar 33m3/detik.
“Sedangkan debit yang dibutuhkan untuk mengairi 8.180 hektar sawah hanya sekitar 13m3/detik. Jadi air di kawasan pangan ini sangat berkecukupan,” kata Bob.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Jalan Akses Tol Makassar New Port
Dalam kunjungan ini, Presiden Jokowi juga didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Baca berita lainnya di GoogleNews