PropertiTerkini.com, (PALU) — Huntap atau hunian tetap warga Sulteng (Sulawesi Tengah) yang terdampak bencana alam siap dihuni. Kementerian PUPR telah merampungkan pembangunan sebanyak 3.724 unit rumah bagi mereka.
Adapun rumah-rumah tahan gempa tersebut tersebar di beberapa lokasi. Di Kota Palu dibangun di atas lahan seluas 66,2 hektar yang merangkum sebanyak 2.231 unit rumah.
Baca Juga: Keunggulan Teknologi Mobox yang Diaplikasikan dalam Pembangunan IKN
Kemudian di Kabupaten Sigi dengan luas lahan 97,46 hektar, sebanyak 730 unit hunian. Dan di Kabupaten Dongala yang dibangun di atas lahan seluas 16,55 hektar berjumlah sebanyak 763 unit rumah.
Lebih rinci, pembangunan Huntap di Kota Palu berada di Huntap Duyu (230 unit), Huntap Talise (599 unit), Huntap Mandiri (308 unit), dan Huntap Balaroa (52 unit).
Di Kabupaten Sigi pembangunan Huntap dilaksanakan di Huntap Pombewe (605 unit), Huntap Lambara (62 unit), dan Huntap Salua (63 unit).
Sementara di Kabupaten Donggala dilaksanakan di Huntap Loli Tasiburi II (32 unit), Huntap Wani (73 unit), Huntap Loli Raya atau Dondo (16 unit) dan Huntap Ganti (17 unit).
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Rumah MBR, Program PSU Menyasar Rumah Subsidi di Papua
Pembangunan hunian tetap warga Sulteng yang menjadi korban bencana dapat terealisasi berkat kolaborasi para pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat.
“Kami harap di bulan Ramadhan ini mereka bisa menjalankan ibadah dengan tenang di hunian baru ini,” ujar Direktur Jenderal Perumahan, Iwan Suprijanto, saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (26/3/2024).
Hunian Tetap Warga Sulteng adalah Rumah Tahan Gempa
Pembangunan huntap dilaksanakan oleh satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, beserta Direktorat Cipta Karya.
Baca Juga: Royal Grande Residences Hadir di Palembang, Infrastruktur dan Lokasinya Sangat Strategis
Hunian tetap warga Sulteng tersebut dibangun dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), yang memiliki luas bangunan 38,5 meter persegi.
Beberapa fasilitas umum yang telah tersedia antara lain jalan lingkungan permukiman, drainase, penerangan jalan umum, fasilitas umum, fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan.
Juga tersedia ruang terbuka hijau (RTH) atau taman, jaringan air bersih beserta reservoir, sistem pengolahan air limbah domestik terpusat (SPALDT), TPS3R dan kolam retensi.
Dengan rampungnya pembangunan rumah layak huni bagi para korban terdampak bencana di Sulteng tersebut, maka diharapkan untuk segera dimanfaatkan.
Baca Juga: Dibutuhkan Lahan Kawasan Industri untuk Pusat Data dan Ekosistem Kendaraan Listrik
“Bukan hanya sebagai tempat pemukiman semata. Lebih dari itu, juga berfungsi ganda sebagai sarana penunjang edukasi bagi pengembangan kawasan tangguh bencana dimasa depan dengan kelengkapan sarana pemukiman yang ramah lingkungan,” kata Iwan.
Baca berita lainnya di GoogleNews