PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Semen Merah Putih meraih penghargaan internasional, dari World Cement Association (WCA) dalam ajang WCA World Annual Conference 2024.
Untuk kedua kalinya, Semen Merah Putih meraih penghargaan untuk kategori “Continuing Progress in Climate Actions” dari WCA, pada Mei 2024 lalu. Penghargaan WCA Climate Action Award 2024 diterima Semen Merah Putih untuk pabrik yang ada di Bayah, Banten.
Baca Juga: Semen Merah Putih Komitmen Ramah Lingkungan, Terapkan Culture Innovation
Penghargaan ini merupakan bukti nyata komitmen Semen Merah Putih dalam mengurangi biaya dan emisi karbon melalui efisiensi energi, penggunaan bahan bakar alternatif, dan penurunan faktor klinker serta praktik keberlanjutan.
Commercial & Logistic Director Semen Merah Putih, Surindro Kalbu Adi menyatakan kebanggaannya atas penghargaan ini dan mengakui kerja keras seluruh tim dalam mewujudkan nilai-nilai keberlanjutan.
“Tantangan lingkungan yang dihadapi saat ini sangat kompleks, namun dengan kolaborasi, inovasi, dan komitmen yang kuat, Semen Merah Putih yakin dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi industri semen dan lingkungan hidup,” kata Surindro.
Lebih jauh Surindro menuturkan, Semen Merah Putih bertekad mengurangi emisi karbon melalui bahan bakar alternatif, peningkatan efisiensi energi, dan produk ramah lingkungan. Investasi dalam teknologi modern akan meningkatkan efisiensi energi di seluruh operasi pabrik.
Baca Juga: Heatgard, Cat Penolak Panas Rilis 3 Warna Baru: Rumah Lebih Nyaman, Bebas Panas, Rembes Beres
Semen Merah Putih menyadari pentingnya kolaborasi dalam mengatasi tantangan lingkungan. Mereka akan terus bekerja sama dengan pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan pihak lain untuk mencari solusi bersama demi keberlanjutan.
Senada dengan Surindro, GM Sales & Marketing PT Cemindo Gemilang Tbk, Oza Guswara menegaskan, Semen Merah Putih berkomitmen menjadi perusahaan global yang mengedepankan inovasi dan keunggulan bahan material bangunan.
“Semen Merah Putih mengutamakan praktik produksi yang bertanggung jawab sosial dan lingkungan, serta meningkatkan kualitas HSSE untuk manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan. Secara strategis, kami terus mengoptimalkan inovasi dan teknologi dengan penggunaan bahan bakar alternatif dalam proses produksi,” ujar Oza.
Pabrik Semen Merah Putih Gunakan Pengganti Bahan Bakar Fosil Konvensional
Secara gamblang Oza mengungkapkan, melalui investasi dalam teknologi ramah lingkungan dan praktik berkelanjutan, pabrik Semen Merah Putih di Bayah berhasil mengurangi emisi CO2 spesifik bersih sebesar 5% pada tahun 2023 dibandingkan 2022, dari 633 kg menjadi 603 kg CO2 per ton setara semen.
Baca Juga: Pipa Vinilon Raih Peringkat Tertinggi Green Label Indonesia, Bukti Komitmen Terhadap Kepedulian Lingkungan
Artinya, setiap ton semen yang diproduksi pada 2023 mengeluarkan 30 kg CO2 lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.
Pabrik Bayah, lanjut Oza, menambah instalasi Alternative Fuels Feeding (AF) pada kalsiner di Kiln guna meningkatkan Thermal Substitution Rate (TSR) hingga 5% pada tahun 2024.
Peningkatan ini diharapkan dapat menghasilkan pengurangan emisi CO2 sebesar 70.000 ton, karena lebih banyak energi yang digunakan berasal dari bahan bakar alternatif seperti biomassa atau RDF, menggantikan bahan bakar fosil konvensional seperti batu bara atau gas alam dalam proses produksi semen.
Dari sisi energi, penggunaan Waste Heat Recovery System (WHRS) juga dioptimalkan mengubah panas buangan menjadi listrik, menghasilkan 85.702 MWh pada 2023.
Baca Juga: Bioskop Platinum Cineplex Hadir di Kawasan Metland Cibitung: Dilengkapi 5 Studio
“Kita terus berkomitmen mengurangi emisi CO2, sambil mengoptimalkan penggunaan Waste Heat Recovery System (WHRS) untuk menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan,” tambah Oza.
PT Cemindo Gemilang Tbk, produsen Semen Merah Putih telah lama menempatkan keberlanjutan lingkungan sebagai prioritas utama dalam operasionalnya, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses produksi dan distribusi.
Baca Juga: IPBBI dan APTANNAS Bahas Ketahanan Rumah di Universitas Udayana, Bali
Menyadari sepenuhnya bahwa industri semen memiliki dampak lingkungan yang signifikan, Semen Merah Putih berkomitmen untuk menjadi pemimpin dalam transformasi industri menuju praktik produksi yang lebih berkelanjutan.
Baca berita lainnya di GoogleNews