Progres MRT Jakarta fase awal, yakni MRT Bundaran HI – Lebak Bulus tersisa kurang dari 3%. Diharapkan Maret tahun depan MRT Jakarta tersebut sudah mulai beroperasi.
Propertiterkini.com – Pengembangan infrastruktur, termasuk untuk transportasi massal berbasis rel dalam kota Jakarta memang terlampau terlambat dari negara-negara berkembang lain. Tidak heran, di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) infrastruktur tersebut menjadi salah satu prioritasnya.
Baca Juga: Sebelum Melintas, MRT Jakarta Kenalkan Aplikasi MRT-J
Hal ini juga terlihat dari rencana besar melanjutkan proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Jabodetabek. Ketika menjajal MRT fase 1 sejauh 16 kilometer dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Depo Lebak Bulus, Selasa (6/11/2018), Jokowi kembali menegaskaan bahwa tahap berikutnya dengan rute MRT Bundaran HI hingga ke Ancol akan dikerjakan tahun depan.
“Diharapkan paralel, yang east west-nya. Tahun depan juga kita harapkan juga dimulai. Tadi saya sudah menyampaikan kepada Pak Gubernur (Anies Baswedan), kepada Menteri Perhubungan agar ini segera dilakukan tentu saja atas persetujuan dari DPRD DKI Jakarta,” kata Presiden.
Jokowi menilai sejauh ini sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dalam mewujudkan MRT di Jakarta berjalan sangat baik.
Baca Juga: Tol Suramadu Gratis, Itu Bukan Kebijakan Politis Jokowi, Paham!
Adapun pengerjaan proyek MRT tahap awal, yakni dari MRT Bundaran HI hingga Lebak Bulus telah mencapai 97 persen lebih. MRT Jakarta ditargetkan mulai beroperasi pada Maret 2019.
“Ini dalam ujicoba terus, ujicoba terus,” tegas Jokowi.
Kelak beroperasinya MRT Jakarta diharapkan dapat pula terintegrasi dengan moda transportasi publik yang lain, seperti LRT (Light Rail Transit), kereta bandara, Trans Jakarta, Kopaja, dan kendaraan umum lainnya.
“Kalau terintegrasi ya akan mengurangi, pertama mengurangi kemacetan, yang kedua mengurangi penggunaan mobil-mobil pribadi di Jadebotabek. Dan tentu saja dibarengi dengan kebijakan elektronic road pricing (ERP) itu juga akan mengurangi lagi,” jelas Presiden Jokowi.
Baca Juga: Intertraffic Indonesia 2018: Saatnya Teknologi Ada di Jalan Raya
Presiden meyakini, kehadiran moda transportasi kereta cepat massal ini akan lebih efisien dalam berbagai hal, baik waktu maupun biaya. Adapun tarif MRT diperkirakan akan berkisar antara Rp8.000 – Rp9.000 per penumpang sekali jalan.
Dana dari Jepang
Sebagai informasi, pengerjaan proyek MRT fase 2 telah mendapatkan dana pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA), dengan nilai pinjaman Official Development Assistance (ODA) sebesar 70,210 miliar Yen atau setara dengan Rp9,4 triliun.
Baca Juga: MRT Jakarta Fase 1 Lebih dari 97 Persen, Fase 2 Siap Dikebut
Ini merupakan tahapan pertama slice loan dari total komitmen pinjaman untuk fase 2 MRT Jakarta senilai 208,132 miliar Yen atau setara dengan Rp25 triliun.
Profil fase 2 yang mencakup pembangunan jalur dan stasiun di bawah tanah yang membentang dari Sarinah hingga Kampung Bandan.