PT Duta Paramindo Sejahtera (DPS) pengembang Green Pramuka City akhirnya menutup pembangunan struktur tower 5 (Tower Orchid) dari empat tower di-fase kedua pembangunan. Topping off yang diselenggarakan di areal proyek tersebut sekaligus mengawali rangkaian topping off dari pembangunan fase kedua, yang terdiri dari Tower Orchid, Penelope, Scarlet, dan Nerine. “Green Pramuka City dibangun di atas lahan seluas 12,9 hektar yang rencananya akan dibangun sebayak 12 tower, atau total unit yang tersedia sekitar 13 ribu unit hunian,” kata Direktur Utama PT DPS Rudy Herjanto, di Jakarta, Selasa, (23/6/2015). Menurut dia, topping off tersebut menjadi bukti keserius PT DPS dalam menyelesaikan pembangunan tower 5-8, sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. “Kami pastikan serah terima unit yang akan dilakukan sesuai janji kami, yakni sekitar awal hingga pertengahan tahun depan,” katanya. Tower 5-8 terdiri dari 3800 unit yang didominasi tipe 2 bedroom. Keempat tower tersebut dilengkapi dengan fasilitas kolam renang ukuran besar serta fasilitas berbelanja. Rudy mengatakan, hingga saat ini sudah 80% terjual. “Penjualan dilakukan sejak 2014 dan saat ini sudah sekitar 80%,” kata Rudy. Sudah sekitar 3000an kepala keluarga yang menghuni tower 1-4 Apartemen Green Pramuka City yang terletak di Jl. Jend. Ahmad Yani, Kav. 49, Jakarta Pusat tersebut. Marketing Manager Green Pramuka City, CY Andreas mengatakan, di setiap lantai tersedia 7 unit tipe studio dan 40-an unit 2 bedroom. “Tipe 21 plus PPN mulai dari Rp 350 juta dan 2 bedroom mulai Rp 550 juta. Sampai saat ini kami sudah menjual lebih dari 7000 unit,” kata dia. Berbagai sarana dan fasilitas disediakan di lingkup hunian vertikal tersebut. Dan yang terbaru, belum lama ini Green Pramuka City telah menjalin kerja sama dengan Perum DAMRI menghadirkan akses transportasi menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Kerja sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Perum DAMRI, Agus Suherman Subrata dan Direktur Utama Green Pramuka City Rudy Herjanto, Senin, (15/6/2015). Agus Suherman Subrata mengatakan, pihaknya akan menyediakan sebanyak 10 armada DAMRI yang akan beroperasi sejak pukul 03.00-20.00 wib. Biaya dikeluarkan per penumpang sebesar Rp 40 ribu. “Tahap awal akan ada 4 armada, selanjutnya sebanyak 10 armada akan tersedia dari sini,” katanya. “Kami juga suda survei, ternyata banyak yang naik di Terminal Rawamangun adalah orang di sekitar sini. Jadi selain penghuni, masyarakat sekitar sini pun bisa menggunakan DAMRI ke bandara,” papar Agus. Sementara Rudy berharap, penghuni Green Pramuka City dan masyarakat sekitar yang akan ke bandara untuk tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi. “Parkiran terbatas, selain itu kami juga ikut membantu pemerintah DKI Jakarta dengan mendorong penghuni menggunakan angkutan umum daripada pribadi,” pugkasnya.