Thursday, January 23, 2025

Andalkan Konsep Boutique Lifestyle, OXO Group Indonesia Kedepankan Gaya Hidup Berkelanjutan

OXO Group Indonesia telah mengembangkan dan memiliki sekitar 30 properti yang tersebar di Pulau Bali, dengan total nilai mencapai Rp700 miliar.

PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Tak semasif kebanyakan pengembang properti lain, OXO Group Indonesia lebih mengkhususkan diri pada produk properti dengan standar atas dan eksklusif, khususnya berkonsep boutique lifestyle.

OXO Group Indonesia adalah perusahaan pengembangan dan manajemen properti yang memilih Bali sebagai fokus utama pengembangan bisnisnya.

Baca Juga: Kolaborasi dengan OXO Living, Bali Jadi Lompatan One Global Resorts Menuju Dunia

OXO Group Indonesia dihadirkan dengan visi untuk menciptakan gaya hidup yang menginspirasi dan bermanfaat bagi para tamu dan investor.

Adalah Johannes Weissenbaeck, Founder dan CEO OXO Group Indonesia, memulai bisnis ini sejak pindah ke Bali pada akhir 2014 lalu.

Sebagai informasi, Johannes atau yang akrab disapa Jo adalah seorang wirausahawan kreatif, visioner, pemikir lateral dan pembicara publik.

Dia juga sudah lebih dari 25 tahun memiliki pengalaman bisnis di Inggris, Australia, Austria, Jerman dan Indonesia.

Adapun properti pertama OXO di Bali yaitu vila mewah Chameleon, yang kemudian mendapatkan penghargaan dan pengakuan internasional.

Baca Juga: Rilis Hotel dan Vila di Batam, Central Group dan The Ascott Limited Janjikan Pre-Operating Income Hingga Rp480 Juta

Sejak awal tahun 2015, produk properti dan pengalaman OXO dikenal memiliki standar tanpa kompromi, desain cerdas, layanan premium, dan mengedepankan prinsip berkelanjutan (sustainability).

Sejak saat itu pula, Johannes terus mengembangkan OXO menjadi salah satu perusahaan pengembangan dan pengelolaan properti butik terkemuka di Bali.

Bahkan hingga saat ini, OXO telah mengembangkan dan memiliki sekitar 30 properti di Bali senilai Rp700 miliar.

Properti tersebut, terdiri dari hunian pribadi, vila, townhouse, studio co-working, resor, dan kapal pesiar sepanjang 20 meter di Taman Nasional Komodo.

“Kami menyebut OXO sebagai Small Giant. Mungkin kami kecil dari ukuran, namun kami memiliki visi menjadi pemain kelas dunia dalam beberapa tahun ke depan,” kata Jo kepada media di Jakarta, Senin (26/2/2024).

Baca Juga: Kota Pintar Savasa Hadirkan Rumah Contoh dengan Teknologi CAMS

Salah satu cara untuk mencapai visinya tersebut, adalah dengan menjalin kolaborasi strategis dengan ONE Global Capital dan Nuanu.

“Kami percaya, kolaborasi ini akan semakin mempercepat realisasi visi kami menuju pasar dunia,” ungkap Jo.

ONE Global Capital adalah perusahaan platform investasi besutan Iwan Sunito. Sedangkan Nuanu diprediksi menjadi kawasan Hot Spot baru seluas 50 hektar di Bali setelah Canggu dalam satu tahun ke depan.

Johannes Weissenbaeck
Johannes Weissenbaeck, Founder dan CEO OXO Group Indonesia. (Foto: Dok. OXO)

Komitmen OXO Group Indonesia Kedepankan Gaya Hidup Berkelanjutan

Salah satu kekuatan OXO Group Indonesia adalah kami bisa mengikuti tren pasar baru, seperti halnya Neo Luxury.

Johannes mengatakan, para penganut paham Neo Luxury memandang kemewahan tidak lagi dibatasi oleh material bahan bangunan yang digunakan.

Baca Juga: Mantis Hadirkan Khao Soi, Menu Baru Cita Rasa Kuliner Thailand Utara

Misalnya marmer, namun mereka lebih melihat value, experience, dan gaya hidup berkelanjutan,” tegas Jo.

Menurutnya, OXO merupakan perusahaan pengembang yang selalu mengedepankan gaya hidup berkelanjutan.

Semua properti yang dibangun oleh OXO dilengkapi dengan panel tenaga surya, area resapan air hujan, water treatment, penyaring air osmosis, hingga bahan baku hasil daur ulang atau dapat didaur ulang.

“Kami bahkan telah menerapkan zero waste dalam setiap proyek properti kami, dan kami telah melakukan semua hal tersebut sejak awal kami berdiri,” ungkapnya.

Bukan hanya menerapkan gaya hidup berkesinambungan, OXO Group juga merangkul komunitas disabilitas lokal guna mendukung usaha mereka.

Baca Juga: “Pesta Bergoyang” Siap Digelar, Daya Tarik Baru Pariwisata Bali

“Ini adalah sesuatu yang selalu kami lakukan, yaitu memberi dampak kepada komunitas lokal. Melalui pemberdayaan komunitas disabilitas sebagai pendukung usaha OXO, kami mencoba membantu mereka untuk bisa lebih mandiri dan kreatif,” terang Johannes.

Prospek Pasar Properti di Bali

Bali dinilai OXO sebagai salah satu daerah yang memiliki prospek tinggi akan bisnis properti, baik dari sisi kenaikan harga maupun okupansinya.

Apalagi, semakin masifnya tingkat pariwisata Bali, sehingga mendorong pembangunan properti di Pulau Dewata tersebut.

Bukan hanya warga lokal ataupun warga negara Indonesia saja, tetapi warga negara asing juga ikut mendapatkan keuntungan dari bisnis properti di Bali.

Peluang ini, kemudian dimanfaatkan banyak warga negara asing, seperti warga negara Rusia, Ukraina, Timur Tengah, Eropa, bahkan Amerika. Mereka mulai melirik bisnis properti di Pulau Dewata tersebut.

Baca Juga: Tiga Kota Luar Pulau Jawa Catat Pertumbuhan Harga Tahunan Hunian Tertinggi

Johannes mengungkapkan bahwa, pasar properti di Bali telah terbukti resilience ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Villa Chamelion dari OXO Group di Bali
Villa Chamelion dari OXO Group di Bali. (Dok. OXO)

Menurutnya, ketika awal pandemi melanda, semua terdampak. Namun di sisi lain, pandemi juga memunculkan celah pasar properti baru, yaitu pasar properti berkonsep boutique lifestyle.

“Hal ini dimungkinkan karena pada saat pandemi, semua orang bisa bekerja dari mana saja, dan Bali menjadi salah satu tujuan utama dari tren baru ini,” ujarnya.

“Yang lebih mengagetkan adalah tren tersebut masih bertahan hingga saat ini, dan hal ini menjadi ‘bahan bakar’ untuk pasar properti berkonsep boutique lifestyle,” lanjut Jo.

Johannes menambahkan, tiga tahun lalu pada saat awal Covid-19, jumlah vila di kawasan Canggu hanya sekitar 3.200 unit.

Baca Juga: Vista Land Group Dinobatkan Sebagai “Pengembang Terbesar Realisasi Akad Kredit Rumah Subsidi”

Sementara saat ini sudah lebih dari 5.000 unit kamar villa yang siap disewakan. Jumlah tersebut digadang bakal terus bertambah seiring waktu.

“Hal yang unik, kami bisa menjual habis dua proyek pengembangan kami di kawasan Canggu selama pandemi,” ungkap Johannes.

Baca berita lainnya di GoogleNews

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Mesin Cuci Sharp Terbaru
Mesin Cuci Sharp Terbaru

BERITA TERBARU

Demo Half Page