PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Tahun 2025 akan menjadi era baru dalam dunia pariwisata. Wisatawan kini tidak hanya mencari hotel atau tempat menginap yang nyaman, tetapi juga pengalaman autentik yang berhubungan dengan budaya lokal.
Berdasarkan laporan SiteMinder’s Changing Traveller Report 2025, sebanyak 80% wisatawan Indonesia berencana menghabiskan lebih banyak waktu di hotel mereka dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Tarif Hotel di Indonesia Naik 8% pada 2024, Capai Rekor Tertinggi!
Wisatawan Lebih Lama di Hotel, Mengapa?
Meningkatnya biaya hidup global membuat wisatawan semakin selektif dalam merencanakan perjalanan mereka.
Berbeda dengan tren sebelumnya, dimana wisatawan menghabiskan lebih banyak waktu di luar hotel, kini banyak yang memilih untuk menetap lebih lama dan menikmati fasilitas yang disediakan.
Baca Juga: Mal Terbesar di Bekasi Resmi Dibuka! Living World Grand Wisata Hadir dengan 250 Tenant
Survei SiteMinder terhadap lebih dari 12.000 responden menunjukkan bahwa lebih dari separuh wisatawan global memperkirakan akan menghabiskan sebagian besar waktunya di hotel selama liburan mereka di 2025.
Angka ini bahkan lebih tinggi di Indonesia, dengan hampir 80% wisatawan memilih untuk menikmati pengalaman menginap yang lebih berkualitas.
Hotel Budaya Lokal dan Ramah Lingkungan Jadi Prioritas
Tidak hanya kenyamanan, wisatawan kini juga memiliki ekspektasi lebih tinggi terhadap pengalaman menginap yang kaya akan unsur budaya dan berkonsep ramah lingkungan.
Data survei menunjukkan bahwa 95% wisatawan Indonesia bersedia membayar lebih untuk hotel yang menerapkan konsep keberlanjutan.
Baca Juga: Yogyakarta Jadi Destinasi Favorit Liburan Akhir Tahun 2024, Pelancong Pilih Awal Januari untuk Berlibur
Beberapa aspek yang paling diminati oleh wisatawan saat memilih hotel antara lain:
- Layanan spa dan relaksasi (37%)
- Kuliner khas dan wine tasting (35%)
- Pertunjukan musik live (35%)
- Kelas memasak dan tarian tradisional (22%)
- Kelas meditasi dan yoga (18%)
Selain itu, wisatawan juga mulai tertarik dengan pengalaman yang lebih unik, seperti memetik buah di perkebunan lokal, mengikuti sesi mendongeng tradisional, hingga kursus bahasa di daerah yang mereka kunjungi.
Anggaran Wisatawan Berbeda di Tiap Generasi
Meski semua kelompok usia menunjukkan ketertarikan terhadap pengalaman hotel yang lebih mendalam, preferensi mereka terhadap anggaran berbeda.
Gen Z (18-27 tahun) dan Milenial (28-43 tahun) lebih cenderung mengeluarkan lebih banyak uang untuk perjalanan dibandingkan generasi yang lebih tua.
Baca Juga: JGolf Kota Deltamas Resmi Dibuka, Hadirkan Driving Range Modern dengan 41 Bay dan Fasilitas Lengkap
Sebaliknya, Baby Boomers (60-78 tahun) lebih memilih menghemat anggaran dan mengutamakan efisiensi.
Ini menunjukkan bahwa hotel dan penyedia akomodasi perlu menyesuaikan strategi pemasaran mereka agar sesuai dengan preferensi masing-masing generasi.
Apa yang Membuat Wisatawan Kembali ke Hotel yang Sama?
Loyalitas wisatawan terhadap sebuah hotel tidak hanya ditentukan oleh harga dan fasilitas, tetapi juga oleh pengalaman yang meninggalkan kesan mendalam.
37% wisatawan menyatakan bahwa pengalaman unik dan tidak terlupakan menjadi faktor utama yang mendorong mereka untuk kembali.
Di Indonesia, angka ini bahkan lebih tinggi, mencapai 49%, yang berarti hampir setengah dari wisatawan akan kembali ke hotel yang memberikan pengalaman yang memuaskan.
Baca Juga: Wellness Living Pertama di Bali Diluncurkan OXO Group Indonesia, Tawarkan Konsep Hunian Holistik
Rio Ricaro, Country Manager SiteMinder Indonesia, mengatakan bahwa, tren ini menandakan bahwa wisatawan kini lebih sadar akan nilai yang mereka dapatkan selama menginap.
“Hotel harus mampu memberikan lebih dari sekadar tempat tidur yang nyaman. Mereka harus menawarkan pengalaman otentik yang benar-benar mencerminkan budaya lokal,” ujar Ricaro.
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0813 8225 4684
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com
