Rina Ciputra mengenang sosok Ir. Ciputra sebagai seorang pemimpin sekaligus ayah yang punya empat kelebihan yang juga menjadi kekuatannya.
Propertiterkini.com – Dr. (HC) Ir. Ciputra adalah begawan properti yang juga pendiri dari beberapa korporasi bisnis di Indonesia, seperti Jaya Group, Metropolitan Group dan Ciputra Group.
Ir. Ciputra baru saja merayakan hari lahirnya yang ke-87 tahun pada, Jumat (24/8/2018) lalu. Di hari spesial tersebut, dia dianugerahi dua penghargaan internasional sekaligus yang juga menjadi penghargaan internasional ke 81 semasa hidupnya.
Baca Juga:Â Ir. Ciputra, Tentang Cinta Bangsa Melalui Brand dan Asian Games
Penghargaan tersebutlah yang kemudian diganjar rekor dunia dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Tokoh yang Menerima 81 Penghargaan Internasional.
Lantas bagaimana, sosok Ir. Ciputra sebagai pemimpin sekaligus ayah dan orangtua dari anak-anaknya? Berikut adalah pandangan Rina Ciputra Sastrawinata, anak pertama dari Ir. Ciputra yang disampaikan dalam perayaan HUT ke-87 Ir. Ciputra di Dian Ballroom, Hotel Raffles, Jakarta.
Baca Juga:Â Ir. Ciputra: Uang Bukan Segalanya
Religius
Ayah saya seorang yang sangat religius. Setiap hari beliau selalu berdoa, setidaknya dua kali sehari. Sebelum tidur tidak pernah alpa melewatkan berdoa bersama ibu saya sambil memegang tangan ibu saya, dalam waktu susah dan senang.
Penyayang
Ayah saya juga seorang penyayang. Memang tidak pernah ingat kapan kami berulang tahun, namun akan selalu tanyakan kepada ibu saya. Kami tidak pernah juga alpa menjenguk jika salah satu dari kami berada di rumah sakit.
Adil
Ayah saya sangat adil. Termasuk dalam perusahaan, baik untuk anak wanita maupun laki-laki. Kalau tidak, saya tidak mungkin berdiri di depan ini. Bahkan saya juga sebagai salah satu pemegang saham di perusahaan.
Disiplin
Ayah saya juga disiplin dalam lifestyle-nya. Dalam berolahraga, patuh terhadap dokter. Kalau tidak, tidak mungkin ayah saya beraktivitas seperti saat ini, pada saat kondisi dari ginjalnya tidak begitu baik.
Optimis
Ayah saya seorang yang sangat optimistik. Saya terkenang kurang lebih dua tahun lalu, saat ibu saya terpaksa dievakuasi ke rumah sakit.
Di sana kami semua sangat cemas, tetapi ayah sayalah yang membangun semangat kami dan mengatakan, ibu saya akan hidup, ibu saya tetap berumur panjang.
Selama berhari-hari ayah saya terlihat sangat sedih dan sangat lelah. Tetapi tidak pernah meninggalkan rumah sakit. Kalaupun meninggalkan rumah sakit hanya untuk tidur 1-2 jam.
Pada saat itulah ayah saya kelihatan sangat bersemangat, walaupun ibu saya tidak sadar apa yang ayah saya katakan.
Dan memang, dua bulan kemudian ibu saya pulang dalam keadaan sehat walafiat dan hari ini kita lihat ibu saya masih segar dan kuat.
