PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Tren Sewa kantor di Jakarta mengalami peningkatan permintaan yang signifikan, didorong oleh fleksibilitas dalam ketentuan sewa serta meningkatnya aktivitas bisnis.
Dengan situasi politik yang lebih kondusif pasca pemilu serta proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, Jakarta kembali menjadi pusat perhatian perusahaan lokal maupun internasional yang ingin berekspansi.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik tentang Tren Pasar Perkantoran di Jakarta 2024
Ferry Salanto, Head of Research di Colliers Indonesia, menyampaikan bahwa permintaan ruang kantor terus tumbuh, didorong oleh peningkatan aktivitas penyewa. Sejumlah pemilik gedung juga masih menawarkan insentif menarik guna meningkatkan tingkat hunian dan mendapatkan komitmen sewa yang lebih panjang.
“Fleksibilitas dalam ketentuan sewa, dikombinasikan dengan minat penyewa yang terus berlanjut, membuat proses sewa kantor di Jakarta menjadi lebih mudah dan lebih efektif dari segi biaya,” ungkap Ferry Salanto.
Fleksibilitas Sewa Kantor di Jakarta Jadi Daya Tarik Utama
Tren perkantoran Jakarta di akhir 2024 hingga 2025 tetap berpihak pada penyewa. Hal ini ditandai dengan paket sewa yang semakin kompetitif, terutama bagi gedung perkantoran yang memiliki tingkat hunian rendah.
Pemilik gedung menyadari bahwa menawarkan diskon sewa dan ketentuan fleksibel merupakan strategi yang efektif untuk menarik penyewa baru dan mempertahankan penyewa lama.
Baca Juga: Relokasi Pabrik Perusahaan China ke Indonesia Terus Meningkat, Apa Dampaknya?
Sektor-sektor yang berkontribusi besar terhadap permintaan ruang kantor di Jakarta antara lain:
- Jasa pengiriman dan logistik yang terus berkembang seiring dengan pertumbuhan e-commerce.
- Sektor edukasi, terutama institusi pendidikan yang mulai memperluas operasionalnya.
- Industri elektronik yang membutuhkan kantor baru untuk mendukung ekspansi bisnis mereka.
Tren ini mengindikasikan bahwa Jakarta tetap menjadi magnet bisnis, terutama bagi perusahaan yang ingin beroperasi di pusat perdagangan dan jasa terbesar di Indonesia.
Pemilik Gedung Beradaptasi dengan Pasar yang Berpihak ke Penyewa
Dengan pasar perkantoran yang masih cenderung menguntungkan penyewa, pemilik gedung harus beradaptasi untuk menjaga daya saing mereka.
Banyak pemilik gedung yang kini lebih fleksibel dalam hal negosiasi harga, durasi sewa, hingga fasilitas tambahan yang ditawarkan.
Baca Juga: Harga Rumah di Tangerang Naik 19%! Apakah Ini Waktu Tepat untuk Membeli?
Selain itu, beberapa pemilik gedung juga menawarkan ruang kantor dengan konsep hybrid, yang memungkinkan kombinasi antara kantor fisik dan kerja jarak jauh (remote working).
Hal ini menjadi solusi bagi perusahaan yang ingin tetap memiliki kantor fisik tetapi dengan pengeluaran yang lebih efisien.
“Dengan kondisi pemilik gedung yang telah terbiasa dengan lingkungan yang lebih berpihak pada penyewa, permintaan dari berbagai industri diperkirakan akan meningkat pada 2025,” tambah Ferry.
Proyeksi Hunian Kantor di Jakarta pada 2025
Memasuki tahun 2025, tren positif diperkirakan akan terus berlanjut. Tingkat hunian kantor di Jakarta, baik di CBD (Central Business District) maupun di luar CBD, diproyeksikan meningkat secara bertahap hingga 1% pada akhir tahun.
Faktor-faktor yang akan mendorong peningkatan ini meliputi:
- Pemulihan ekonomi yang lebih stabil, meningkatkan kepercayaan bisnis untuk berekspansi.
- Fleksibilitas dalam paket sewa, memudahkan perusahaan dalam mengambil keputusan sewa.
- Peningkatan investasi di sektor perkantoran, baik dari perusahaan lokal maupun asing.
Baca Juga: Mau Suku Bunga Spesial KPR 2,68 Persen? Datang aja ke BCA Expoversary 2025
Dengan dinamika pasar yang semakin kompetitif, baik penyewa maupun pemilik gedung perlu terus memantau perkembangan terbaru agar dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih strategis.
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0813 8225 4684
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com
