Proyek Senen Jaya 1 dan 2 didesain lebih modern setinggi 6 lantai, namun tetap memasarkan produk-produk yang sudah menjadi ikon Pasar Senen. Proyek yang ditargetkan topping off Februari 2021 ini disewakan mulai Rp44 juta per meter persegi.
PropertiTerkini.com (Jakarta) – PT Pembangunan Jaya akhirnya memulai pembangunan (groundbreaking) proyek Pasar Senen, persisnya Senen Jaya 1 dan 2. Kegiatan digelar di lokasi proyek, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019).
Pembangunan proyek Pasar Senen sebagaimana masterplan yang diperbaharui Pembangunan Jaya 2004 lalu, akan mengintegrasikan Blok 1 hingga 6, termasuk hingga Terminal Senen. Peremajaan setiap blok telah direncanakan mengingat usia konstruksi bangunan tersebut telah mencapai 40 tahun.
Baca Juga: Vasanta dan Hippindo Kerja Sama Bangun Wisata Belanja Hippindo City
Peremajaan dilakukan sejak 2005 yang dimulai dari Blok 4 dan diresmikan 2008. Kemudian dilanjutkan di Blok 3 yang selesai 2017 lalu.
“Dan berdasarkan jadwal kami, saat ini bukan Senen Jaya 1 dan 2 yang akan kami bangun, tapi seharusnya Blok 5. Namun karena ada musibah kebakaran, sehingga kami melihat Blok 1 dan 2 ini lebih urgen untuk segera dibangun,” terang Trisna Muliadi, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya di di sela acara tersebut.
Pasar Senen Jaya 1 dan 2 dirancang lebih modern dengan luas mencapai 69.600 meter persegi yang terdiri dari enam lantai. Area trade center menempati 4 lantai dan 2 lantai teratas sebagai area parkir.
Bangunan ini juga akan dilengkapi dengan 7 lift dan 20 eskalator serta area publik dan taman hijau. Selain dilengkapi CCTV, Senen Jaya 1 dan 2 juga dilengkapi fiber optic untuk menunjang jaringan internet cepat.
Bahkan, sebuah koridor yang disebut “Vista” juga akan disediakan dengan panjang mencapai 118 meter dan lebar 10 meter. Vista dikelilingi zona pertokoan 24 jam yang terbuka untuk umum.
Baca Juga: Harga Naik 100 Persen, Begini Progres MTC Tanah Abang
Adhitya Sasongko, Manajer Perencanaan Proyek, yang juga Manager Perancang Bangunan PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) mengatakan, proyek ini juga nantinya akan terintegrasi dengan blok lainnya melalui sky bridge.
“Termasuk juga konsep transit oriented development (TOD) akan kami kembangkan. Nanti akan dibangun jembatan penghubung (sky bridge) yang terkoneksi dengan halte Transjakarta. Bahkan kami pun siap bekerjasama dengan LRT jika nanti melintasi kawasan kami ini,” ungkap Adhitya.
Proyek Senen Jaya 1 dan 2 dibangun dengan investasi sekitar Rp900 miliar. Bangunan ini memiliki jumlah kios dan ruang usaha yang lebih banyak dan beragam.
“Sebelumnya di bangunan lama hanya sekitar 1.500 kios. Saat ini kami sediakan sebanyak 2.087 unit kios dan ruang usaha. Dan kami prioritaskan pedagang lama,” ungkap Adhitya.
Lebih tegas, Adhitya menambahkan, para pedagang lama diberikan kesempatan lebih dahulu untuk memilih unit kios mereka. Bahkan dengan harga perdana mulai Rp44-130 jutaan per meter persegi selama 20 tahun masa sewa. Pengundian telah dilakukan pada 9-13 September lalu. Banyak diantara mereka, sebut Adhitya, yang juga menambah jumlah kiosnya.
“Setelah mereka baru kami mulai pasarkan ke luar. Sehingga saat ini, range harga tersebut tentunya juga sudah meningkat. Bahkan selepas groundbreaking ini pun pasti ada penyesuaian harga lagi,” jelas Adhitya.
Baca Juga: Vasaka Solterra Pasarkan Menara Kedua, Cicilan Rp6 Juta
Hingga saat ini, sebanyak 40 persen unit ruang usaha sudah tersewakan. Adapun ukuran standar unit kios adalah 6 meter persegi.
Meski didesain lebih modern, Pasar Senen Jaya 1 dan 2 masih tetap memasarkan produk-produk yang sebelumnya sudah dikenal. Ragam produk tersebut seperti pakaian bekas impor, seragam dan atribut militer, atribut partai politik, jam, kacamata, sepatu, hingga pedagang kue subuh.
Dalam proses pembangunan proyek ini, Pembangunan Jaya menunjuk Jaya Konstruksi sebagai main contractor.
“Proyek ini ditargetkan topping off di Februari 2021 dan soft opening April 2022,” ungkap Dodit Hardianto, Manager Pemasaran Pasar Senen Jaya 1 dan 2.
Pertahankan Sejarah
Aktivitas perdagangan di Pasar Senen (Pasir Snees) dimulai sejak 1733, namun hanya dihari Senin. Namun sejak 1766, pasar ini dibuka setiap hari lantaran semakin ramai dikunjungi. Dalam perkembangannya, pada 1960, Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, mencanangkan pembangunan “Proyek Senen” yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
Sejarah panjang inilah, disebut Bayu Meghantara, Wali Kota Jakarta Pusat, menjadi bagian tidak terpisahkan dari Kota Jakarta.
“Ini adalah pasar tua, selain Tanah Abang yang sama-sama ada di Jakarta Pusat. Bedanya, Senen adalah bagian kota 24 jam. Pasar Senen juga terintegrasi dengan transportasi massal atau TOD. Ada stasiun kereta Senen, Transjakarta, Terminal Senen, bahkan rencana LRT juga akan melintasi kawasan ini,” terang Bayu kepada media.
Baca Juga: Bintaro Jaya Xchange Tahap Dua Mulai Dibangun
Kembali dibangunnya Senen Jaya oleh Pembangunan Jaya, harap Bayu, akan pula ditingkatkan dari berbagai hal, terutama dalam hak keamanan. Catatan Bayu, sejak 2004 hingga 2019, sudah 9 kali terjadi musibah di pasar tersebut.
“Seingat saya, terakhir di 19 januari 2017. Sehingga mudah-mudahan pembangunan ini menjadi lebih baik, dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan, termasuk masyarakat di sekitar sini. Pasar Senen milik kita semua,” tutup Bayu.