Pasar properti di Tangerang tumbuh begitu dinamis. Meski beberapa wilayah sudah mencapai ambang batas atas, namun pasar menengah dan bahwa tetap tumbuh di sisi yang lain. Hal ini juga ditopang dengan lengkapnya infrastruktur dan transportasi massal yang mengarah ke wilayah tersebut.
Propertiterkini.com – Wilayah Tangerang, baik Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan punya potensi properti yang tak terbantahkan.
Properti di Tangerang tumbuh begitu dinamis olehkarena banyak investor dan pengembang properti yang berada di sana. Bahkan kota-kota mandiri tumbuh bak kota dalam kota dengan banyaknya fasilitas modern.
Baca Juga:Â Sinergi dengan BTN, PP Urban Pasok Apartemen Murah di Tangerang
Sarana transportasi dan infrastruktur pun terbilang lebih lengkap dari wilayah lainnya di sekitar penyangga Jakarta. Maka harga tanah dan properti pun tumbuh cukup cepat, bahkan oleh beberapa pihak dinilai telah mencapai ambang batas tertinggi sehingga membuat pasar jenuh.
Simak saja harga tanah dan properti dalam kawasan elite atau kota mandiri, semacam di Bintaro atau BSD City dan Gading Serpong, serta Alam Sutera yang telah berkisar di atas Rp20-30 juta per meter persegi. Bandingkan dengan harga tanah di Kawasan Alam Sutera pada 2014 lalu yang berkisar Rp13,7 juta per meter persegi untuk residensial dan Rp12,5 juta per meter persegi untuk komersial.
Sementara tahun 2016 di BSD City sudah berada pada level mulai Rp12 juta hingga Rp13 juta per meter persegi untuk perumahan. Sedangkan untuk bangunan komersial Rp18 juta hingga Rp20 juta per meter persegi.
Baca Juga:Â Las Vegas Indonesia Bakal Dibangun di Tangerang, Kasino?
Di Bintaro, proyek besutan Trans Property milik konglomerat Chairul Tanjung, yakni TransPark Bintaro memasarkan unitnya dengan harga mulai Rp21 juta per meter persegi. Bahkan harga tersebut dibilang termurah dalam kawasan Bintaro, tepatnya di Sektor 7. Beberapa wilayah sekitar situ sudah berada di level Rp20-30 juta per meter persegi.
Meski demikian, beberapa wilayah di Tangerang masih memasarkan tanah dan properti yang cukup terjangkau bagi kalangan menengah dan bawah.
Lebih jelasnya, berikut pendapat beberapa pengamat, pelaku dan tokoh properti terkait pasar properti di Tangerang:
Mart Polman, Managing Director Lamudi
Properti di Tangerang Sangat Menjanjikan
Gerbang masuk ke Alam Sutera./ Padre
Potensi pasar properti di Tangerang sangat menjanjikan, hal ini disebabkan beberapa faktor. Diantaranya, kedekatan wilayah antara Tangerang dan DKI Jakarta serta banyaknya sarana infrastruktur yang dibangun di sana. Ini yang membuat kawasan Tangerang menjadi pilihan menarik bagi pencari properti selain di wilayah Bekasi dan Bogor.
Potensi perkembangan properti juga semakin terbuka lebar seiring dengan banyaknya perusahaan di Jakarta yang mulai mengalihkan kegiatan bisnis di Tangerang khususnya di kawasan Tangerang Selatan.
Berdasarkan data, harga rata-rata rumah di Tangerang sekitar Rp12.200.000 per meter perseginya, sementara untuk di Tangerang Selatan Rp15.000.000 per meter persegi.
Sedangkan harga tanah di Tangerang sepanjang tahun 2017 rata-rata Rp5 juta per meter perseginya, sementara di Tangerang Selatan rata-ratanya mencapai Rp10 juta per meter persegi.
Baca Juga:Â Berniat Cari Tanah? Berikut Lima Kota yang Paling Diminati
Kenaikan harga tanah di Tangerang rata-rata 25% per tahunnya, sementara untuk di Tangerang Selatan 13% per tahun.
Kenaikan tersebut disebabkan tiga faktor, pertama adalah kedekatan jarak antara Tangerang dengan Jakarta. Kedua, banyaknya infrastruktur yang saat ini dibangun di sana. Ketiga, banyak pengembang besar yang membangun proyek properti di Tangerang
Melihat potensi ini, maka jika dipetakan, pengembangan perumahan yang menyasar kelas menengah bisa dibangun di Tangerang Kota. Sementara untuk pengembang kecil bisa masuk ke wilayah Kabupaten Tangerang seperti di Tigaraksa, Cisauk, Legok, Pasar Kemis, Balaraja, hingga Cikupa.
Wilayah tersebut masih menawarkan harga tanah yang cukup bersahabat jika dibandingkan dengan Tangerang Kota dan Tangerang Selatan.
Berbagai keunggulan dan kelebihan tersebut di atas yang menjadi pembeda karakteristik dengan pasar properti di wilayah lainnya, seperti di sisi timur Jakarta
Baca Juga:Â Di Timur Jakarta, Sinar Mas Land Luncurkan Hunian Eksklusif Rp2,4 Miliar
Pasar properti di Tangerang berkembang cukup pesat baik dari sisi jumlah maupun kualitas pengembangan. Tak heran kawasan ini sangat cocok untuk mereka yang ingin membeli properti baik dengan motif investasi atau pun untuk ditinggali.
Sementara untuk properti di kawasan Timur Jakarta masih mengandalkan potensi industri dimana jumlah pekerja ekspatriat diperkirakan mencapai 21.000. Dengan total ekspatriat sebanyak itu, maka potensial market rental yang ada di kawasan Timur Jakarta sangat kuat sekali.
Agussurja Widjaja, Senior Director PT Ciputra Residence
Permintaan Rumah Masih Tinggi
Proyek superblok di kawasan Gading Serpong./Padre
Properti di Tangerang punya potensi yang masih sangat menjanjikan, apapun jenis propertinya, baik hunian maupun komersil. Untuk pasar perumahan pun masih tinggi, seperti di proyek CitraRaya Tangerang dan Citra Maja Raya.
Permintaan tinggi tersebut karena harga jual yang rata-rata masih di bawah Rp1 miliar. Saat ini harga di proyek Citra Maja Raya berkisar Rp150-450 juta untuk rumah non subsidi, sementara untuk rumah subsidi dijual dengan Rp136 jutaan.
Sedangkan untuk di CitraRaya memang berada di level yang lebih tinggi, namun rata-rata juga masih di bawah harga Rp1 miliar. Wajar di CitraRaya lebih tinggi karena sudah lebih lengkap dengan berbagai fasilitas yang ada, baik internal dalam Kawasan maupun fasilitas umum di sekitar proyek tersebut. Di CitraRaya sudah ada Mall Ciputra, juga EcoHome Apartement yang merupakan apartemen pertama.
Baca Juga:Â Ciputra Jual Rumah Murah Dekat Stasiun, Ini Spesifikasinya
Oleh karena itu, pembelinya pun lebih mapan dan kebanyakan dari mereka yang mobilitas ke tempat kerja menggunakan mobil pribadi. Berbeda dengan yang di Maja, yang lebih banyak yang menggunakan commuter line atau angkutan umum lainnya.
Andy K Natanel, Founder PROJEK dan PROVIZ
Pengembang Lebih Menyasar Investor
Gading Serpong./ Padre
Pasar properti di Tangerang secara keseluruhan masih menjanjikan, khususnya untuk end user dan landed house. Namun sayangnya, developer lebih melihat peluang dengan menjual properti untuk investasi dan kebanyakan adalah apartemen dengan ukuran yang kecil alias studio dan 1 bedroom saja
Jika dibandingkan dengan wilayah timur Jakarta, maka wilayah barat punya karakteristik pembelinya juga berbeda. Selain itu karena wilayah barat lebih dekat dengan pusat Kota Jakarta, sehingga dari sisi perekonomian, pembeli daerah barat lebih mempunyai potensi dalam membeli properti dibandingkan dengan di sisi timur Jakarta.
Selain itu, menuju wilayah Tangerang juga ditopang oleh infrastruktur, terutama jalan tol yang cukup memadai, dengan banyak alternatif. Bahkan antara wilayah di sana, seperti dari Tangerang Selatan menuju ke Kabupaten Tangerang juga terdapat infrastruktur yang terkoneksi kedua wilayah itu.
Baca Juga:Â Beli Apartemen Murah di Bogor, Dibayarin Uang Kos. Begini Mekanismenya!
Dari segi harga, rata-rata harga tanah di Tangerang, baik di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang maupun di Tangerang Selatan berkisar antara Rp5 juta per meter persegi hingga Rp14 juta per meter persegi.
Hanya saja dalam dua tahun terakhir ini tidak terjadi kenaikan harga tanah di sana, bahkan terjadi kecenderungan turun harga. Hal ini terjadi lantaran terlalu banyak yang membeli hanya untuk investasi jangka pendek, sehingga saat ini banyak yang mau segera exit dan menghindari kerugian yang lebih berlanjut.
Dan ini juga tidak hanya terjadi pada harga tanah, harga rata-rata perumahan di ketiga daerah tersebut juga sama dalam hal terjadi penurunan harga.
Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda berminat untuk berinvestasi di wilayah Tangerang?