Thursday, September 19, 2024
Pelita Promo Internusa-ICBT 2024

Droplet Bersin dan Batuk Capai 9 Meter, Pastikan Udara Dalam Ruangan Bebas Virus dengan UV-C

Penggunaan teknologi UV-C turut berperan dalam mempercepat pulihnya kehidupan dan aktivitas masyarakat serta membantu mendorong perekonomian.

PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Hingga saat ini, penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih amat tinggi, terutama dalam ruangan yang tidak memiliki ventilasi memadai. Bahkan, droplet yang dihasilkan orang bersin atau batuk bisa terbawa udara hingga sejauh 9 meter.

Demikan dikatakan Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health, Griffith University Australia, Dr Dicky Budiman, MD, M.Sc.PH, dalam diskusi virtual bertajuk “Perlindungan Gelombang Lanjutan: Desinfeksi Udara dalam Ruang dengan UV-C untuk Mengurangi Risiko Transmisi Virus & Bakteri melalui Udara”. Diskusi yang diselenggarakan oleh Signify pada Kamis (5/8/2021) ini juga menghadirkan praktisi pengelola bangunan, Deddy El Rashid.

Baca Juga: Gunakan UV-C Signify, Teater di Belanda Dibuka Lagi Tanpa Khawatir

Menurut Dicky, pandemi menjadi masalah besar bagi manusia ketika berupa penyakit yang ditularkan melalui udara. Dengan demikian, pencegahan transmisi penyakit melalui udara sangat penting.

“Tidak hanya terkait COVID-19 saat ini, tapi juga ke depannya. Teknologi dapat membantu manusia keluar dari situasi krisis seperti sekarang ini, dan menjaga kualitas udara tetap jernih dan sehat supaya terhindar dari berbagai macam potensi penyebab penyakit seperti virus, bakteri dan jamur,” terangnya.

Lebih lanjut Dicky mengatakan, ventilasi yang tidak memadai dalam ruangan tertutup dapat menyebabkan virus dan bakteri bertahan lebih lama di udara, sehingga saat seseorang masuk atau berjalan melewati ruang tersebut dan menghirup udaranya, mereka bisa terinfeksi.

“Oleh karena itu, kita perlu memastikan ventilasi dan sirkulasi udara bersih yang memadai, apalagi di ruang-ruang publik tertutup seperti perkantoran, sekolah, pertokoan, rumah makan, hingga rumah ibadah di mana ada banyak orang beraktivitas,” ungkapnya.

Baca Juga: Teknologi Plasmacluster Terbukti Efektif Mengurangi Novel Coronavirus Termasuk Variannya

Deddy El Rashid yang juga Sekjen BOMA Indonesia dan BOG ASHRAE Indonesia menekankan pentingnya memiliki pedoman yang baru terkait infrastruktur bangunan dalam era adaptasi kebiasaan baru ini.

“Salah satunya adalah dengan melengkapi alat desinfeksi udara yang aman, efektif dan handal untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruang dan mengurangi risiko penyebaran penyakit melalui udara, seperti COVID-19,” katanya.

Untuk bangunan profesional, menurut Deddy, ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk menekan risiko penyebaran penyakit melalui udara, yaitu mengontrol sumber virus sebelum masuk ke gedung, memaksimalkan ventilasi udara, dan memasang alat pemurni atau desinfeksi udara.

“Salah satu teknologi yang paling efektif untuk mendesinfeksi baik udara maupun permukaan adalah dengan sinar UV-C. Terutama pada pada panjang gelombang 253.7 nm atau 254 nm, sinar UV-C diketahui paling efektif dalam menonaktifkan segala jenis bakteri dan virus. Karenanya UV-C disebut juga sebagai GUV (Germicidal Ultraviolet) atau UVGI (Ultraviolet Germicidal Irradiation),” tuturnya.

Baca Juga: Agar Ruang Terbuka di Rumah Lebih Fresh, Hadirkan Aksesori Berikut Ini!

Kata dia, ada empat aplikasi UV-C yang dapat diterapkan di gedung-gedung profesional, yaitu untuk desinfeksi udara di atas ruangan (upper air), desinfeksi udara pada permukaan coil pendingin, desinfeksi pada saluran udara dan desinfeksi permukaan dalam ruangan.

Dari keempat aplikasi tersebut, lanjutnya, yang mudah dan efektif dilakukan adalah memasang UV-C air disinfection, khususnya jenis UV-C upper air. Jenis luminer ini dipasang pada ketinggian tertentu, dengan desain sedemikian rupa dan mengacu pada Pedoman NIOSH perihal radiasi yang aman, sehingga memungkinkan sistem ini untuk mendesinfeksi udara yang bersirkulasi di dalam ruangan secara terus-menerus, tanpa membahayakan orang sedang beraktivitas di bawahnya.

“Ventilasi mekanis dan atau konveksi alami akan mensirkulasi udara yang telah didesinfeksi kembali ke bagian bawah ruang. Perangkat UV-C Upper Air tersebut telah dilengkapi juga dengan pelindung dan optik pada luminer yang sesuai dengan Pedoman Keselamatan dan dirancang untuk mencegah paparan yang berbahaya terhadap radiasi UV-C bagi orang-orang yang berada di bawahnya,” lanjut Deddy.

Lebih lanjut, Deddy juga menjelaskan mengenai Equivalent Air Changes Per Hour (eACH), atau “Penyesuaian Pertukaran Udara Setara per Jam” yang merupakan kemampuan pengelola bangunan dalam mengantisipasi kontrol asupan udara untuk mengendalikan mikroorganisme di udara dengan metode lain, seperti penggunaan UV-C Upper Air untuk mendesinfeksi udara, dan HEPA filter yang berfungsi untuk menyaring udara.

Baca Juga: Virus Mampus dengan Philips UV-C Disinfection Box

Kata dia, kedua metode ini jika diaplikasikan pada tingkat tertentu dapat menggantikan ventilasi mekanis.

“Jadi, bila ACH diukur berdasarkan banyaknya udara dari luar yang masuk ke dalam untuk melarutkan partikel yang berpotensi berbahaya di dalam ruangan, eACH merupakan penyesuaian setara yang didapatkan melalui alat bantu, misalnya dengan kombinasi penggunaan UV-C ruang atas dan HEPA filter. Bagi bangunan yang sulit untuk menambahkan ventilasi guna memperbanyak aliran udara luar yang masuk, UV-C ruang atas dapat membantu mencapai eACH yang memadai,” terangnya.

Peran Signify

Tidak kalah pentingnya adalah upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan akan pentingnya menjaga kualitas udara sebagai perlindungan tambahan bagi masyarakat. Tidak saja di masa pandemi, namun juga setelah pandemi berlalu.

Dedy Bagus Pramono, Country Leader Signify Indonesia menegaskan upaya Signify dalam hal tersebut. Kata dia, selama lebih dari 35 tahun, Signify telah menjadi yang terdepan dalam teknologi UV, dan memiliki rekam jejak yang terbukti atas inovasi dan keahlian aplikasi yang kuat dalam pencahayaan UV-C.

Baca Juga: Menyiasati Hunian Sehat Minim Polusi Dalam Ruang

“Pandemi ini memacu kami untuk membawa berbagai aplikasi pencahayaan berteknologi UV-C sebagai solusi yang dapat membantu menangani penyebaran virus, bakteri dan berbagai mikroorganisme pembawa penyakit lainnya. Penggunaan teknologi UV-C turut berperan dalam mempercepat pulihnya kehidupan dan aktivitas masyarakat serta membantu mendorong perekonomian,” jelasnya.

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Klaster Lily, Paramount Petals
Klaster Lily, Paramount Petals

BERITA TERBARU

Demo Half Page