PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan dengan Senior Deputy Director of Southeast Asia Division Japan International Cooperation Agency (JICA) Hidenori Hashimoto, di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (20/06/2024).
Pertemuan tersebut mendiskusikan mengenai proyek Manajemen Banjir Perkotaan Terpadu (Integrated Urban Flood Management) di Jabodetabek. Dan juga potensi kerja sama di bidang infrastruktur lainnya seperti jalan, jembatan, perumahan dan pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurut Basuki, proyek Integrated Urban Flood Management bertujuan untuk mengurangi dampak kerusakan akibat banjir di Jabodetabek. Melalui penerapan langkah-langkah pengendalian banjir yang komprehensif seperti perbaikan sungai, penggalian dasar sungai dan perlindungan tepian, kolam penahan, dan saluran pintas.
Senior Deputy Director of Southeast Asia Division JICA Hidenori Hashimoto menyampaikan, wilayah Jabodetabek sangat membutuhkan flood control measurement. Saat ini sedang dilaksanakan preparation study, termasuk di antaranya wilayah Jakarta Pusat dan Bekasi, serta dalam tahap akhir penentuan basic design. JICA telah memulai preparatory survey sejak April 2024 dan berencana untuk melaksanakan appraisal pada akhir tahun 2024.
Basuki mengapresiasi hasil studi yang telah disampaikan oleh Yachiyo Engineering Consultant JICA dan mendorong percepatan pekerjaan Integrated Urban Flood Management di Jabodetabek.
“Saya berterima kasih atas hibah JICA yang telah membantu dalam survei persiapan proyek yang berlangsung dari tahun 2023-2025. Saya harap konstruksi untuk 1 atau 2 komponen pekerjaan dapat segera dimulai di periode 2025-2029,” kata Basuki.
Proyek BIUTR
Dalam proyek Integrated Urban Flood Management tersebut, akan termasuk pula paket pekerjaan yang meliputi operasi perubahan Bendung Bekasi dan kolam retensi di Sungai Bekasi, Cikeas dan Cileungsi.
Peningkatan saluran, kolam retensi, dan saluran bawah tanah di Jakarta Barat, stasiun galian dan pompa di Jakarta Timur, pemeliharaan anak sungai Sabi ke Sungai Cisadane.
Dalam kesempatan ini, Basuki juga menyampaikan potensi kolaborasi bagi investor Jepang dalam proyek Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) yang didanai menggunakan skema KPBU Support-Built-Operate-Transfer (SBOT) dengan total nilai investasi mencapai Rp12,5 triliun.
Potensi kerja sama lainnya yang bisa dilakukan di antaranya pengembangan Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi yang dibangun dalam 2 tahap dengan total panjang 125,72 km. Kemudian, pembangunan jalan lintas selatan Pulau Jawa sepanjang 134 km. Serta kerja sama pengembangan jalan tol Sicincin – Bukittinggi – Payakumbuh.
Basuki juga mendiskusikan potensi kolaborasi lainnya di bidang pengolahan limbah, sabo dam, dan perumahan. Di antaranya, progress kerja sama pada Jakarta Sewerage Development Project Zona 6 Tahap I (IP – 579), penyusunan masterplan untuk 56 proyek Sabo Dam di Indonesia, serta inovasi pembangunan perumahan dan bangunan modular atau volumatric system for high rise building or apartments.