PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Kenari Djaja kini berusia 56 tahun. Liku perjalanan dengan berbagai tantangannya telah melahirkan pencapaian yang luar biasa, bahkan dijuluki “raja kunci” di seantero Tanah Air.
Menelusuri rekam jejaknya, pada 27 Februari 1965 lalu, Kenari Djaja hanyalah sebuah kios kecil berukuran 3 x 4 meter persegi di pojok Pasar Kenari, Salemba, Jakarta Pusat.
Sebagaimana toko bahan bangunan kasar pada umumnya, kios milik Husin Buntara Sjarifudin tersebut pun awalnya menjual material semen, pasir, batu, kayu dan sejenisnya.
Baca Juga: Mowilex Rilis Cat Dinding Antibakterivirus
Kenari Djaja terus berkembang hingga didirikan kembali satu kios Kenari Djaja yang juga menempati area Pasar Kenari.
Dalam perjalanannya, tiga saudara Husin bergabung untuk bersama-sama mengembangkan Kenari Djaja. Mereka adalah, Hendra Buntara Sjarifudin, Handi Buntara Sjarifudin dan Arkim Buntara Sjarifudin.
Sejak tahun 1967 toko Kenari Djaja meninggalkan bahan bangunan kasar dan mulai fokus memasarkan produk-produk pegangan (handle) kunci. Dua tahun berselang, persisnya di 1969, Kenari Djaja memutuskan untuk mulai bergerak di bidang kunci serta perlengkapan dan aksesoris pintu jendela.
Berkembangnya Kenari Djaja hingga kini, tentu tidak lepas dari dedikasi, kerja keras dan konsistensi untuk terus berusaha menjaga citra sebagai perusahaan penyedia perlengkapan pintu dan jendela rumah terbaik.
Berbagai inovasi dan terobosan-terobosan baru juga terus dilakukan untuk perkembangan arsitektur di Indonesia.
Baca Juga: “Brave Ground” dari Dulux untuk Colour of The Year 2021
Produk-produk kunci pintu Kenari Djaja pun terus berinovasi, mengikuti perkembangan zaman. Sebut saja electrical door lock, hingga master key system, yakni satu anak kunci untuk banyak pintu. Tidak ketinggalan, inovasi digital lock pun dihadirkan. Termasuk juga pengendalian kunci pintu melalui smartphone.
Tidak hanya itu, Kenari Djaja juga merambah ke beberapa produk perlengkapan pendukung lainnya, seperti partisi kaca, partisi peredam, juga partisi cubicle toilet.
Dan luar biasanya, inovasi produk ala new normal pun meluncur di tegah pandemi Covid-19. Mulai dari deretan produk no touch solution untuk mencegah dan meminimalisir penyebaran virus Corona. Pengguna cukup mendekatkan telapak tangan, pintu sudah bisa terbuka secara otomatis.
Ada pula produk Door Foot Pull KEND. Buka pintu dengan cara diinjak. Produk terjangkau ini dijual hanya sekitar Rp70.000. Door foot pull bisa dipasang di pintu kaca dan pintu kayu.
Selanjutnya, Kenari Djaja hadir sebagai pelopor produk Desk Partition. Ini adalah partisi penyekat meja kantor yang bertujuan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di antara karyawan.
Baca Juga: Ritel Keramik Asal Malaysia Buka Gerai Pertama di RI, Ada Rencana Tambah Cabang
Hendra B Sjarifudin, Co Founder & President Director of PT Kenari Djaja Prima belum lama ini mengatakan, inovasi adalah kunci dalam menjaga eksistensi Kenari Djaja sekaligus juga strategi menghadapi ketatnya persaingan pada pangsa produk sejenis.
“Banyak kompetitor yang meniru produk kami, tapi kualitas tidak sebanding dengan Kenari Djaja,” katanya.
Salah satu produk terbaru dari Kenari Djaja yang baru dirilis di Januari tahun ini, adalah gagang pintu dengan merek KEND.
Gagang pintu ini terlihat minimalis namun elegan dengan tampilan kokoh dan eksklusif. Produk anyar ini diyakini akan sangat diminati pasar Indonesia, terutama kalangan menengah atas.
“Produk-produk kami yang juga tinggi peminatnya, seperti Electrical Door Lock Kwiksket Kevo, termasuk KEND Digital Door Lock. Kalau untuk Belleza biasanya untuk rumah-rumah menengah ke bawah, juga banyak digunakan,” terang Hendra.
Bahkan dalam waktu dekat, Kenari Djaja juga kembali akan merilis produk baru berbasis smart home. Termasuk produk-produk semi classic juga kembali akan dihadirkan dalam bentuk yang terbaru.
Beragam terobosan yang dilakukan tersebut, sekaligus juga menjawab image sebagian orang yang masih menganggap bahwa produk-produk Kenari Djaja adalah “barang mahal”.
Baca Juga: Resmikan Toko Pertama di Indonesia, Ganko Oyaji Hadirkan Furniture Berkualitas Jepang
Padahal, kini Kenari Djaja telah mampu menjawab kebutuhan semua segmen lapisan masyarakat. Mulai dari yang seharga Rp70.000-an hingga mencapai Rp100 jutaan.
Jaringan distribusi Kenari Djaja juga telah tersebar di berbagai pelosok Nusantara. Produk-produk berkualitas Kenari Djaja tersebut didominasi oleh produk Italia dan beberapa negara Eropa lainnya, kemudian dari Amerika, serta beberapa dari negara Asia, seperti China, Jepang, dan Korea.
Selama berkiprah sebagai distributor produk perlengkapan pintu, Kenari Djaja telah menorehkan berbagai prestasi. Antara lain adalah lima rekor yang diapresiasi oleh Museum Rekor Indonesia (MURI), yakni Distributor Pertama Khusus Kunci dan Perlengkapannya (2019), Distributor Kunci Pertama yang Menyediakan Jasa Layanan Darurat 24 Jam (2019), Distributor Kunci Pertama yang Mengenalkan Sistem Masterkey untuk Bangunan dan Rumah Tinggal (2019), Distributor Kunci yang Memiliki Ruang Pamer Terbanyak (2020), dan Distributor Kunci Pertama yang Memasarkan Merek Dagang Sendiri (2020).
Generasi Penerus
Mencapai usianya ke 56 tahun, sebut Hendra, dilalui dengan perjuangan yang tidak mudah. Dukungan keluarga besar Kenari Djaja termasuk keluarga besar Sjarifudin dan Perintis Teknoprima adalah kekuatan dalam pengembangan dan kemajuan Kenari Djaja hingga saat ini.
Hendra berharap, semoga di tangan generasi kedua, Kenari Djaja bisa terus bertahan dan mencapai usia 100 tahun dan seterusnya sampai kepada generasi ketiga.
“Ini adalah harapan sekaligus mimpi saya pribadi supaya Kenari Djaja tetap eksis sampai ke generasi ketiga dan seterusnya,” ucap Hendra dalam sambutannya pada perayaan HUT 56 tahun Kenari Djaja yang digelar secara terbatas dan juga disiarkan secara daring dari kantor pusat Kenari Djaja, Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Senin (1/3/2021).
Untuk ini, berbagai persiapan terus dilakukan oleh Hendra dan tim, terutama pada sistem finance, accounting dan perapian pada sistem SOP.
Bahkan, kata dia, Kenari Djaja juga tengah bersiap melantai Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan terbuka atau melakukan initial public offering (IPO).
Baca Juga: Sasar Milenial, Modernland Cilejit Pasarkan Hunian Rp150 Jutaan
“Dengan perusahaan terbuka, maka Kenari Djaja akan lebih bisa eksis selamnya,” tegas Hendra.
Persiapan menuju IPO tersebut, menurut Hendra telah dilakukan dengan terus berdiskusi dengan pihak terkait. Berbagai persiapan juga terus dimatangkan pada tahun ini, terutama berkaitan dengan laporan keuangan dan urusan administrasi lainnya.
“Diharapkan, maksimal tahun 2022 kita bisa mulai start awal dengan perusahaan Tbk. Saya berharap dukungan dari keluarga Kenari Djaja, terutama generasi pertama dan generasi kedua,” imbuhnya.
Dalam momen ulang tahun tersebut, Hendra kembali mengingatkan jasa besar Husin Buntara Sjarifudin sebagai tonggak awal berdirinya Kenari Djaja saat ini.
“Tanpa beliau, tidak ada Kenari Djaja saat ini. Dialah pemilik pertama kios Kenari Djaja di Pasar Kenari, bahkan sampai mempunyai dua kios di Pasar Kenari. Setelah itu, secara bertahap bergabunglah kami-kami yang bertiga ini,” katanya.
Lebih lanjut Hendra berharap agar semua tim, termasuk karyawan Kenari Djaja terus bekerja sama dan berinovasi untuk membangun dan membesarkan Kenari Djaja.
“Berbagai tantangan berat telah kita lewati karena selalu bersama. Ini sudah bisa kita buktikan di tahun lalu, disaat Covid-19 mulai melanda Indonesia, termasuk Kenari Djaja, namun kita bisa bersama melaluinya dengan baik. Dan sejak September kemarin, kita mulai bangkit dan siap berlari. Semoga apa yang kita targetkan dan kita cita-citakan dapat tercapai di tahun 2021 ini,” pungkasnya.