PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Pendapatan usaha PT Intiland Development Tbk (Intiland; DILD) hingga 31 Desember 2024 tercatat turun menjadi Rp2,55 triliun dari Rp3,9 triliun pada 2023 lalu.
Pendapatan dari pengembangan (development income) memberikan kontribusi Rp1,66 triliun atau 65 persen dari keseluruhan.
Baca Juga: Kinerja Kawasan Industri Intiland Melonjak 159% di 2024
Perseroan tercatat membukukan pendapatan berkelanjutan (recurring income) sebesar Rp883,8 miliar, atau 25 persen dari keseluruhan pendapatan usaha.
Dilihat dari segmen pengembangannya, kawasan perumahan memberikan kontribusi pendapatan usaha Rp659,4 miliar, atau mengalami penurunan 22,1 persen dibandingkan tahun 2023.
Sementara segmen mixed-use dan high rise mencatatkan pendapatan usaha Rp371,8 miliar, atau mengalami penurunan 81,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan bahwa, segmen properti investasi yang merupakan sumber pendapatan berkelanjutan mengalami pertumbuhan di tahun 2024.
“Segmen ini membukukan pendapatan sebesar Rp883,8 miliar, atau naik 14,6 persen dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp771,3 miliar,” katanya.
Baca Juga: Libur Lebaran? Saatnya Cek Patok Batas Tanah agar Terhindar dari Sengketa
Kontribusi terbesar masih berasal dari pengelolaan fasilitas dan sarana olahraga, serta dari penyewaan perkantoran.
Kawasan industri juga memberikan kontribusi pendapatan yang berasal dari pengelolaan kawasan, pengelolaan limbah, dan penyewaan fasilitas pergudangan.
Dari sisi kinerja profitabilitas, Perseroan mencatatkan laba usaha sebesar Rp263,9 miliar, lebih rendah dibandingkan tahun 2023 senilai Rp1,27 triliun.
Namun demikian, Perseroan masih berhasil menjaga kinerja laba bersih yang mencapai Rp174,8 miliar, atau relatif stabil dibandingkan laba bersih tahun 2023 sebesar Rp174,1 miliar.
Kawasan Industri Catat Kinerja Positif
Dari sisi penjualan, segmen kawasan industri membukukan kinerja positif. Di tahun 2024, kawasan industri memberikan kontribusi marketing sales sebesar Rp567 miliar, atau meningkat 68 persen dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp338,2 miliar.
Baca Juga: HONOR Earbuds Open: Inovasi AI Canggih untuk Pengalaman Audio yang Luar Biasa
Hasil pencapaian ini setara 34 persen dari total marketing sales tahun 2024, yang terutama berasal dari penjualan lahan industri di Batang Industrial Park (BIP) dan pergudangan Aeropolis Techno Park.
Perseroan menyakini potensi pengembangan kawasan industri di Indonesia memiliki prospek sangat baik ke depan.
Selain ditopang oleh kebijakan pemerintah yang memberikan kemudahan investasi juga dipengaruhi oleh pengembangan infrastruktur yang semakin baik.
Menurut Archied, kawasan industri menjadi salah satu sektor strategis yang mampu menarik minat perusahaan global untuk memperluas operasional mereka di Indonesia.
“Kami akan segera membuka lokasi proyek pengembangan kawasan industri baru ke depan seiring dengan kenaikan permintaan yang positif di sektor ini,” ujarnya lebih lanjut.
Baca Juga: Layanan Service AQUA Elektronik Tetap Siaga 24 Jam Selama Lebaran, Teknisi Siap Membantu!
Perseroan berkeyakinan bahwa kawasan industri akan masih menjadi sektor unggulan di masa mendatang, terutama berkat dukungan dari regulasi pemerintah yang semakin pro-investasi serta meningkatnya kebutuhan terhadap lahan industri.
Intiland optimistis dapat terus memberikan kontribusi dalam pengembangan kawasan industri nasional serta memberikan solusi terbaik bagi para pelaku industri untuk melakukan pengembangan usaha.

Untuk diketahui, hingga akhir tahun lalu, kawasan industri membukukan pendapatan usaha sebesar Rp638,3 miliar atau melonjak 159 persen dibandingkan perolehan sebesar Rp246,2 miliar di tahun 2023.
Kawasan industri memberikan kontribusi sebesar 25 persen dari keseluruhan pendapatan usaha Perseroan tahun 2024, yang mencapai Rp2,55 triliun.
Baca Juga: Konsisten Bangun Eco-City Berkelanjutan, Sentul City Gencarkan Aksi Sosial
kinerja positif kawasan industri tersebut, terutama berasal dari kawasan industri strategis dan kawasan pergudangan yang dikembangkan dan dikelola Intiland.
Proyek tersebut meliputi Ngoro Industrial Park (NIP) di Mojokerto, Jawa Timur, kemudian Batang Industrial Park (BIP) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, serta pergudangan Aeropolis Technopark di Tangerang.
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0813 8225 4684
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com