Pelita Promo Internusa-ICBT 2024
Thursday, September 19, 2024
Pelita Promo Internusa-Safe Work Indonesia 2024

Jelang Berakhirnya World Water Forum ke-10, Basuki Sempatkan Bertemu Petinggi FAO PBB

Dalam pertemuan dengan FAO tersebut disampaikan pentingnya tata kelola air dan pertanian termasuk merevitalisasi danau.

PropertiTerkini.com, (BALI) —   Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan bilateral dengan Director Land and Water Division Food and Agriculture Organization (FAO)  atau Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Lifeng Li di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat (24/5/2024). Pertemuan ini merupakan agenda bilateral terakhir Menteri Basuki selama perhelatan World Water Forum ke-10 yang diselenggarakan di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Pada pertemuan tersebut, pemerintah Indonesia dan FAO saling berbagi pengalaman terkait program-program pengelolaan air pertanian yang lebih baik dalam meningkatkan produktivitas pertanian, ketahanan pangan, pertanian berkelanjutan. Basuki menyampaikan apresiasi kepada delegasi FAO yang turut serta dalam perhelatan World Water Forum di Bali.

“Terima kasih atas partisipasi Anda dan delegasi Anda dalam Forum Air Dunia ke-10 di Bali. Kita harus benar-benar membangun jembatan antara pertanian dan air karena pengelolaan pertanian dan pangan tidak hanya harus dimulai dari lahan, namun juga lahan dan air. Water is Agriculture and Agriculture is Water,” kata Basuki.

Dalam pertemuan dengan FAO tersebut disampaikan pentingnya tata kelola air dan pertanian. Basuki menceritakan di Indonesia setidaknya ada 15 danau masuk kategori kritis yang salah satunya disebabkan karena sistem pertanian yang kurang baik di kawasan hulu.

Misalnya pertanian jagung yang ditanam di wilayah hulu danau dan diberikan pupuk. Pada saat hujan, pupuknya larut, kemudian masuk ke badan-badan air atau sungai dan kebawa ke danau. Untuk itu pentingnya merevitalisasi danau dalam memajukan air konservasi serta mempertahankan akses berkelanjutan terhadap air baku.

“Erosi dan sedimen sebagian besar adalah dari darat. Jadi kita harus mendekatkan sektor pertanian ke sektor air,” kata Basuki.

Dalam mendukung produktivitas pertanian di Indonesia, Kementerian PUPR telah menyelesaikan dan meresmikan 42 dari 61 bendungan yang dibangun hingga 2024. Dengan selesainya 61 bendungan tersebut akan meningkatkan luasan irigasi seluas 363 ribu hektar dan berpotensi meningkatkan produksi padi menjadi 2 juta ton per tahun.

Selain itu Kementerian PUPR juga membangun dan merehabilitasi jaringan irigasi dengan total target selama tahun 2015 –2024 bertambah menjadi 1,2 juta hektar dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 4,4 juta hektar.

 

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Klaster Lily, Paramount Petals
Klaster Lily, Paramount Petals

BERITA TERBARU

Demo Half Page