PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Selama 21 tahun, Paradise Indonesia menjadi salah satu pelopor di industri properti Tanah Air, dimana produk-produknya dikenal ikonik dan top of mind. Produk-produk yang inovatif dan kekinian, bahkan ‘berlari lebih kencang’ dari zamannya.
Dalam sebuah kesempatan, Patrick Rendradjaja, Director & Chief Project Planning & Design Paradise Indonesia mengatakan, fokus perusahaan ke depan, akan terus mengembangkan sektor mix use buildings dan lifestyle experience.
Baca Juga: Menuju Top of Mind Brand Properti, Paradise Indonesia Gencar Dorong Pertumbuhan Ekonomi Negara
Adapun proyek mix use pertama Paradise Indonesia adalah kawasan Beachwalk di Bali yang menggabungkan pusat perbelanjaan hingga hotel.
Ada juga proyek di Kota Bandung yang turut menggandeng institusi pendidikan Bina Nusantara (Binus). Juga proyek apartemen dengan hotel di Kota Makassar, apartemen dengan ritel di Jakarta Selatan, dan di beberapa lokasi lainnya.
Menurut Patrick, kawasan mix use seperti ini justru lebih menjanjikan dan memiliki nilai tambah yang lebih tinggi. “Dengan menggabungkan dua atau lebih elemen seperti ini memiliki nilai tambah yang lebih, sehingga masyarakat luas pun akan mendapatkan manfaat yang lebih besar dan tentunya lebih memudahkan,” terangnya.
Pengembangan proyek tersebut, kata dia, akan ditekankan pada desain yang inovatif, memadukan nilai-nilai budaya lokal dengan bangunan modern yang mengembangkan nilai-nilai ESG (Environment, Social, & Good Governance), dengan menciptakan ruang terbuka hijau dalam rangka turut serta menjaga bumi Indonesia yang hijau dan sehat.
Baca Juga: Mall 23Semarang Mulai Dibangun, Paradise Indonesia: Jadi Ikon dan Destinasi Wisata Baru
“Kami mengajak masyarakat untuk dapat merasakan sendiri bangunan dan pengalaman unik, sekaligus mendalami cara khas Paradise Indonesia dalam menciptakan kegembiraan bagi masyarakat Indonesia,” kata Patrick.
Lebih lanjut, dikatakan Anthony Prabowo Susilo, Presiden Direktur dan CEO Paradise Indonesia, penerapan nilai-nilai ESG sudah menjadi keharusan dewasa ini yang dipadukan dengan inovasi.
Paradise Indonesia sendiri, sebutnya, telah menerapkan nilai-nilai tersebut sedari awal mulai mengembangkan proyeknya. “Khususnya untuk SG, Paradise sudah menerapkannya sejak 20 tahun terakhir,” ungkapnya.
Sementara nilai Environment, lanjut Anthony akan terus dilengkapi pada proyek-proyek yang dikembangkan, seperti elemen green building, termasuk sertifikasinya.
Prinsip Arsitek Berkelanjutan
Pengembangan proyek-proyek yang inovatif dan ikonik oleh Paradise Indonesia juga diakui oleh arsitek yang juga Principal Aboday, Ary Indra. Menurut dia, Paradise sejak lama sudah mengembangkan bangunan dengan konsep baru.
“Salah satunya Beachwalk di Bali yang menghadirkan sebuah mall dengan banyak fasilitas outdoor. Ini menarik, karena kita tahu bahwa banyak orang ke Bali pasti pengen panas-panasan,” katanya.
Paradise, kata dia, tidak hanya sekadar mengembangkan bangunan yang bagus, karena jika sekarang bagus, 10 tahun kemudian pasti ada yang lebih bagus. Apalagi, saat ini, sudah tidak ada bangunan yang jelek.
“Oleh karena itu, ketika kami serahkan tanggung jawab untuk melanjutkan extension 23 Paskal Bandung. Bangunannya sudah pasti harus bagus, tetapi bagaimana kemudian spark the joy itu tadi. Prinsipnya kami berpikir, kalau semua bangunan sudah bagus, apa yang membuat orang akan selalu ingat akan tempat itu dan akan datang terus ke sana,” ungkap Ary.
Baca Juga: Pameran Perumahan dan Pernikahan Sukses Raup Rp170 Miliar
Demikian halnya ketika diserahi tanggung jawab untuk mendesain Mall 23Semarang dengan luas kawasan yang bahkan bisa untuk membangun 3 pusat perbelanjaan.
“Seandainya Paradise ini adalah developer yang biasa-biasa saja, pasti bikin 3 mall. Tetapi mereka mau membuat suatu produk yang belum pernah ada di Semarang, bahkan di Indonesia. Jadi harus ada sesuatu yang baru,” ungkapnya.
Pada akhirnya, dia menjelaskan, desain mall di Kota Semarang tersebut mengikuti ‘lingkaran donat’, mall berbentuk bulat di area lahan yang luas, sehingga kemudian para pengunjung seakan diminta untuk berputar untuk mengunjungi setiap tenant tanpa harus mengorbankan kenyamanan mereka.
“Akhirnya itu yang akan kami buat nanti di Semarang. Bahkan juga dilengkapi area outdoor yang luas, yang akan menjadi hutan di tengah-tengah mall,” jelas Ary.
Sebagai developer, sebut Ary, Paradise juga ternyata men-challenge dirinya dengan hal-hal yang baru. Sehingga inilah yang kemudian juga disambut positif oleh para arsitek, termasuk Aboday.
Baca Juga: Ketika Material Ekspos Diaplikasikan Pada Seni Arsitektur
Anthony menambahkan, sebuah produk seperti pusat perbelanjaan atau mall yang tidak bisa hidup hanya dari orang datang. Mall adalah produk properti yang hanya bisa hidup pada orang yang akan kembali.
“Sebagai contoh Beachwalk di Bali dengan luas area 30.000 meter persegi, tapi hari demi harinya 20.000-25.000 orang yang datang. Kalau saya punya mall 100.000 meter persegi, yang hadir 30.000, ya tidak masalah, itu wajar. Tapi hanya dengan 30.000 dan yang datang mencapai 25.000 orang, itulah keramaian density yang dicari,” ungkapnya.
Paradise adalah salah satu pengembang yang selalu membangun sebuah produk lebih maju dari zamannya. Setiap produk yang dibangun selalu menjadi ikon dan magnet bagi masyarakat, dan juga bermanfaat bagi komunitas sekitarnya.
Secara lebih luas, dengan adanya properti yang menjadi ikon dan menjadi destinasi belanja tersebut, tentu akan pula mendorong industri pariwisata nasional.
Paradise Indonesia, tentu bukan hanya Beachwalk Shopping Center Bali atau 23 Paskal Shopping Center di Bandung, serta juga Mall 23Semarang.
Baca Juga: SELMA Hadirkan Solusi Isi Rumah untuk Kumpul Seru Akhir Tahun
Beberapa mahakarya lainnya, seperti Plaza Indonesia Grand Hyatt Jakarta, Plaza Indonesia, Keraton at the Plaza Jakarta, hingga Mall fX Sudirman. Belum lagi hotel-hotel yang juga menjadi tempat yang nyaman untuk beristirahat dan bersantai bersama keluarga.
Semua itu, kini telah menjadi ikon dan destinasi wisata belanja dan bersantai yang nyaman bagi keluarga dan banyak orang.
Baca berita lainnya di GoogleNews
