Proyek Citra Maja Raya yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari Stasiun Maja dan akan dikembangkan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Terdapat dua tipe rumah yang dipasarkan mulai Rp155 jutaan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan proyek perumahan skala kota, Citra Maja Raya, di Maja, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (18/11/2017).
Hadir juga Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia Soelaeman Soemawinata, Gubernur Provinsi Banten Wahidin Halim dan Bupati Lebak Iti Octavia, termasuk pendiri Ciputra Group, Ir Ciputra, dan jajaran direksi PT Ciputra Residence.
Dikutip dari propertyandthecity, Citra Maja Raya merupakan kawasan terpadu seluas 2.000 hektar, proyek joint operation antara PT. Ciputra Residence, PT. Hanson International Tbk, dan PT Putra Asih Laksana. Proyek ini diluncurkan sejak Desember 2014 lalu dan dikembangkan dalam beberapa tahap.
Tahap pertama dimulai sejak akhir 2014 di lahan 430 hektar. Saat ini pengembangan di tahap kedua seluas 300 hektar, termasuk di dalamnya adalah Kawasan Ubud dan Kintamani yang sedang dipasarkan.
“Sesuai namanya, kawasan ini kami rancang seperti Kintamani di Bali yang menyajikan pesona alam pegunungan,” kata Yance Onggo, GM Marketing Citra Maja Raya, di Maja.
Kawasan Ubud dan Kintamani merupakan mega cluster yang masing-masing terdiri dari tiga klaster di dalamnya. Kedua kawasan terbangun hunian tipe RS atau Rumah Sederhana dimana masing-masingnya mencapai 1400 lebih unit.
“Sejak kami launching 2014 lalu, sudah dua tipe rumah yang kami pasarkan, yaitu rumah RE atau real estate dan RS atau rumah sederhana,” terang Yance.
Kedua tipe rumah ini berbeda sepesifikasi maupun lingkungannya. Untuk tipe RS dipasarkan dengan kisaran mulai Rp155 juta (termasuk PPN dan biaya surat lainnya), sedangkan RE mulai dari Rp293 juta (termasuk PPN dan biaya surat lainnya). Sebagai informasi, harga awal pada tahun 2014 untuk tipe RS (22/60) dipasarkan dengan harga mulai Rp119 juta.
“Hanya untuk tipe RE sudah sold out. Sehingga saat ini hanya ada tipe RS,” tambah dia.
Hingga saat ini sudah lebih dari 10.000 unit rumah sudah dibangun dalam kawasan Citra Maja Raya, dan sekitar 10.200 unit sudah terjual. Sekitar 8.000-an unit diantaranya merupakan rumah murah yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Kami juga sedang mempersiapkan pembangunan 1.000 unit rumah subsidi FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan-red) yang mulai dijual tahun depan,” kata dia.
Konsep TOD
Sebagaimana amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Maja merupakan satu dari 10 kota baru publik yang terus dikebut pembangunannya menjadi simpul baru ekonomi di Provinsi Banten. Proyek yang digagas sejak 2014 lalu itu kini sudah mendekati kenyataan. Infrastruktur terus dikebut, transportasi massal pun kini sudah beroprasi dengan adanya KRL Commuter Line rute Tanah Abang-Maja yang sudah memiliki perlintasan ganda.
Proyek Citra Maja Raya yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari Stasiun Maja pun siap dikembangkan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Berbagai infrastruktur dipersiapkan pengembang guna mewujudkan pembangunan kota mandiri terpadu berbasis transportasi massal.
“Commuter line ini sudah terkoneksi dari Maja ke Tanah Abang. Berarti sepanjang jalur kereta tersebut, lokasi-lokasi industri yang berdekatan dengan stasiun-stasiun menjadi captive market kami untuk karyawannya,” kata Yance.
Ada tiga area besar yang menjadi pasar utama Citra Maja Raya. Pertama adalah area Tanah Abang yang merupakan pusat perdagangan internasional dengan ribuan karyawannya. Kereta pertama dari Maja-Tanah Abang bertolak sekitar pukul 04.30 dengan biaya hanya Rp7.000 per orang. Waktu tempuh pun hanya sekitar 90 menit.
“Banyak di antara mereka mungkin kos di Jakarta yang rata-rata sekarang sekitar Rp1 juta per bulan. Sementara cicilan di Maja juga sekitar itu,” terang Yance.
Kemudian area kedua adalah Palmerah sampai Sudirman. Kedua wilayah ini banyak pelayanan jasa, keuangan dan perbankan yang juga dengan ribuan karyawannya. Dan area ketiga adalah Serpong, Cikupa, dan Balaraja yang merupakan area industri, mulai dari ringan (pergudangan) sampai industri besar/berat.
“Para business owner tentu mau karyawan mereka semakin produktif dan loyal dengan perusahaannya. Makanya banyak juga company yang beli ke Citra Maja Raya. Jadi modelnya subsidi. Bahkan perbankan, seperti di Thamrin juga banyak yang beli ke sini,” tambah Yance.
Tidak hanya mengembangkan kawasan perumahan skala kota, Citra Maja Raya dalam master plan-nya sebagai kota baru terpadu, juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas skala kota. Beberapa fasilitas komersial dipersiapkan, antara lain eco plaza, pendidikan, kesehatan, sport club, water park, pasar modern, shuttle bus, sub terminal, eco park berupa ruang terbuka hijau, dan fasilitas-fasilitas sosial dan umum lainnya.
“Pembangunan boulevard jalan utama ROW 40 dari pintu gerbang utama menuju ke klaster-klaster juga sudah rampung. Beberapa fasilitas mulai kami bangun tahun 2018, seperti salah satunya adalah water park,” pungkasnya.
[…] Dua Menteri Resmikan Citra Maja Raya, Lebih Dari 10.000 Rumah Terjual […]