PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Ciputra Group semakin memperkuat kehadirannya di Vietnam dengan ekspansi proyek real estate di Hanoi. Langkah ini sejalan dengan momentum peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam, yang ditandai dengan serangkaian pertemuan bisnis dan acara budaya.
Beberapa waktu lalu, Managing Director Ciputra Group sekaligus Chairman Indonesia-Vietnam Friendship Association (IVFA), Budiarsa Sastrawinata, didampingi Komisaris Utama PT Ciputra Development Tbk, Rina Ciputra Sastrawinata, serta Senior Director Ciputra Group, Agussurja Widjaja, menyambut kedatangan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam dan istri dalam kunjungan kenegaraan mereka ke Indonesia.
Baca Juga: Pasokan Townhouse dan Vila di Hanoi Diprediksi Tembus 7.000 Unit pada 2025
Selain melakukan pertemuan untuk tujuan investasi di berbagai sektor, Ciputra Group melalui Ciputra Artpreneur Jakarta juga turut menjadi tuan rumah konser Hanoi Philharmonic Orchestra dari Vietnam National Academy of Music.
Konser ini menjadi simbol hubungan budaya yang semakin erat, dengan penampilan lagu “Rayuan Pulau Kelapa” sebagai puncak acara.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Indonesia, termasuk Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani, serta para duta besar negara sahabat.
Potensi Investasi yang Terus Meningkat
Pada High-Level Business Dialogue yang digelar di Raffles Hotel Jakarta, Senin (10/3/2025), hadir sejumlah pejabat tinggi pemerintah dan pemimpin bisnis dari kedua negara.
Diskusi berfokus pada penguatan kerja sama ekonomi di berbagai sektor potensial, seperti kecerdasan buatan (AI), ekonomi digital, energi hijau, kendaraan listrik, dan Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP).
Baca Juga: Investasi Properti Komersial Asia Pasifik 2024 Melonjak 23%, Capai US$131 Miliar!
Selain itu, isu-isu penting seperti ketahanan pangan, industri Halal, pendidikan, dan kerja sama maritim juga turut dibahas, mencerminkan semakin eratnya hubungan antara kedua negara.
Diketahui, hubungan ekonomi antara Vietnam dan Indonesia terus berkembang pesat. Pada 2024, nilai perdagangan kedua negara mencapai US$16 miliar, naik 16% dibanding tahun sebelumnya, dan mendekati target US$18 miliar pada 2028.
Investasi Vietnam di Indonesia juga mengalami pertumbuhan signifikan, salah satunya melalui ekspansi kendaraan listrik VinFast yang membangun pabrik di Subang serta meluncurkan layanan taksi listrik Xanh SM di Indonesia.
Tren ini memperlihatkan bagaimana kedua negara semakin aktif berkolaborasi di sektor berkelanjutan.
To Lam menegaskan pentingnya kerja sama investasi dan perdagangan antara Vietnam dan Indonesia.
Baca Juga: Jakarta Garden City Sukses Gelar Infinity Care Festival 2025: Ramadhan Penuh Berkah untuk 2.000 Anak Yatim
Pemerintah Vietnam berharap perusahaan Indonesia terus mengeksplorasi peluang di bidang teknologi, manufaktur semikonduktor, energi terbarukan, hingga keuangan digital.
“Kami mengapresiasi kerja sama yang semakin erat dan berharap dunia usaha dapat memanfaatkan potensi besar yang dimiliki kedua negara,” tegasnya.
Ciputra Group dan Komitmen Investasi Jangka Panjang
Rangkaian kegiatan ini menegaskan komitmen Ciputra Group untuk investasi jangka panjang di Vietnam.
Partisipasi aktif Ciputra Group dalam berbagai acara yang berkaitan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik menunjukkan keseriusan perusahaan dalam memperkuat hubungan bilateral, khususnya di sektor properti.
Dalam pertemuan dengan pemimpin perusahaan Indonesia pada Minggu (9/3/2025), To Lam menekankan bahwa pemerintah Vietnam terus mendorong pelaku usaha Indonesia untuk berinvestasi di negaranya.
Baca Juga: Mal Ciputra Tangerang Resmikan AEON, Perluasan Mal Dikebut
Ciputra Group melihat Vietnam sebagai pasar yang potensial dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan menanggapi ajakan To Lam dengan rencana ekspansi lebih lanjut di sektor properti, termasuk mengeksplorasi peluang investasi baru di Vietnam.
“Ciputra Group akan terus mengembangkan proyek real estate di Hanoi yang mengedepankan konsep green development, sekaligus mengeksplorasi area investasi baru di Vietnam,” kata Budiarsa.
Sebagai salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia, Ciputra Group menjadi investor utama dalam proyek Nam Thang Long Urban Area (Ciputra Hanoi), kawasan hunian premium di Danau Barat, Hanoi yang memiliki total luas lahan mencapai sekitar 300 hektar.
Proyek ini mengedepankan konsep green development yang berorientasi pada keberlanjutan. Melalui konsep tersebut, Ciputra Group tidak hanya membangun proyek properti, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Vietnam.
Baca Juga: Perempuan Kuasai 52% Pasar Properti di 2024, Tren Positif di Tengah Perubahan Industri
Momentum 70 tahun hubungan diplomatik ini diharapkan semakin memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Vietnam, serta membuka peluang investasi yang lebih luas bagi perusahaan-perusahaan Indonesia seperti Ciputra Group.
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0813 8225 4684
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com
