PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Data terbaru dari Rumah123 mengungkapkan bahwa perempuan semakin mendominasi pencarian properti di Indonesia. Sepanjang tahun 2024, perempuan mencatatkan 52% dari total pencari properti, mengungguli laki-laki yang hanya mencapai 48%.
Tren ini menunjukkan bahwa perempuan kini semakin berperan aktif dalam menentukan kepemilikan hunian, baik sebagai tempat tinggal maupun investasi.
Baca Juga: Pertumbuhan Pasar Ritel di Surabaya Melonjak 3% per Tahun, Apa Pemicunya?
Head of Research Rumah123, Marisa Jaya, mengatakan bahwa, preferensi perempuan dalam mencari properti tidak jauh berbeda dengan laki-laki. Mayoritas dari mereka lebih memilih rumah tapak dibandingkan apartemen, dengan persentase sebesar 82,6% untuk perempuan dan 82,7% untuk laki-laki.
“Hal ini menunjukkan bahwa rumah tapak masih menjadi pilihan utama karena menawarkan fleksibilitas ruang dan kepemilikan tanah yang lebih bebas,” ujarnya.
Dari segi harga, perempuan lebih banyak mencari properti di kisaran Rp400 juta hingga Rp3 miliar. Rinciannya, 33,2% mencari rumah dalam rentang Rp1-3 miliar, sementara 28,3% memilih properti seharga Rp400 juta-Rp1 miliar.
Sedangkan kelompok pencari properti di bawah Rp400 juta mencapai 16,5%, di atas Rp5 miliar sebanyak 12,3%, dan Rp3-5 miliar sekitar 9,7%.
Baca Juga: Investasi Properti Komersial Asia Pasifik 2024 Melonjak 23%, Capai US$131 Miliar!
Sementara preferensi perempuan terhadap luas bangunan lebih condong pada hunian berukuran ≤ 60 meter persegi (26,7%), diikuti oleh hunian dengan luas 90-150 meter persegi (22,9%), dan 60 – 90 meter persegi (16,9%).
Di sisi lain, laki-laki menunjukkan tren yang serupa, tetapi dengan proporsi lebih tinggi untuk hunian berukuran besar.
“Hal ini dapat mencerminkan kemungkinan preferensi perempuan terhadap hunian yang lebih fungsional dan mudah dalam hal perawatan serta efisiensi ruang,” ungkap Marisa.
Kelompok Perempuan Muda Paling Aktif dalam Pencarian Properti

Tren pencarian properti juga menunjukkan bahwa perempuan dari kelompok usia muda semakin aktif.
Rentang usia 25-34 tahun mendominasi dengan persentase 31,5%, diikuti oleh kelompok usia 18-24 tahun sebesar 28,2%.
Adapun kelompok usia 45-54 tahun sebanyak 22,1%, sedangkan usia 35-44 tahun berada di angka 14,8%.
Baca Juga: Paket Lengkap Paramount Land di Ramadan 2025: Ragam Kegiatan Sosial hingga Promo Spesial
Data ini menunjukkan bahwa generasi muda, khususnya perempuan, semakin sadar akan pentingnya kepemilikan hunian sejak dini.
Menurut Marisa, saat ini semakin banyak perempuan yang mandiri secara finansial dan aktif mencari hunian untuk diri sendiri maupun keluarga.
“Hal ini sejalan dengan peningkatan partisipasi perempuan dalam dunia kerja yang memungkinkan mereka memiliki daya beli lebih besar dan mempertimbangkan properti sebagai aset investasi,” jelas Marisa.
Jabodetabek Jadi Lokasi Favorit Pencari Properti Perempuan
Dalam hal lokasi, pencari properti perempuan cenderung memilih kawasan Jabodetabek sebagai destinasi utama.
Tangerang menjadi area favorit dengan persentase pencarian sebesar 10,5%, diikuti oleh Jakarta Selatan (8,3%), Bandung (7,9%), Jakarta Barat (6,6%), Bekasi (6,1%), Bogor (5,6%), Jakarta Timur (5,4%), serta Jakarta Utara dan Surabaya masing-masing 4,2%.
Baca Juga: Le Chateau Living Tebar Diskon Hingga 70%, “Clearance Sale” untuk Produk Interior dan Kamar Mandi
Pola pencarian ini menunjukkan bahwa perempuan lebih memilih lokasi yang strategis dengan aksesibilitas tinggi, infrastruktur memadai, serta fasilitas umum yang lengkap.
Peluang Bagi Industri Properti di 2025

Tren pencarian properti oleh perempuan ini membuka peluang bagi pelaku industri properti untuk lebih memahami kebutuhan dan preferensi mereka.
Dengan proporsi pencarian yang lebih tinggi dalam berbagai segmen, terutama di kelas menengah dan terjangkau, perempuan menjadi pasar potensial yang terus berkembang.
Baca Juga: Summarecon Bandung Luncurkan Cluster Ivora, Hunian Fleksibel Mulai Rp1,6 Miliar
“Data ini menegaskan bahwa perempuan bukan hanya menjadi bagian dari pasar pencarian properti, tetapi juga kelompok yang semakin dominan. Hal ini menjadi sinyal bagi para pengembang untuk menyediakan produk yang lebih sesuai dengan preferensi mereka,” tutup Marisa.
Dengan tren yang terus meningkat, industri properti di tahun 2025 berpotensi mengalami perubahan besar, terutama dalam strategi pemasaran dan pengembangan proyek yang lebih berorientasi pada kebutuhan perempuan sebagai pembeli utama.
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0813 8225 4684
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com