PropertiTerkini.com, (YOGYAKARTA) — Jelang akhir 2020, Kementerian PUPR melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mengadakan Evaluasi Bank Pelaksana Triwulan III Penyalur dana bantuan pembiayaan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tahun 2020.
Kegiatan yang diadakan di Kota Yogyakarta pada 21 hingga 23 Oktober 2020 tersebut dihadiri Direksi PPDPP, 38 Bank Pelaksana, serta PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebagai mitra kerja PPDPP yang juga menyampaikan evaluasi progres kerja sama bisnis dengan bank pelaksana.
Baca Juga: IPEX Virtual BTN Sukses Digelar, Ini Harga Properti yang Paling Diminati
Evaluasi yang dilaksanakan oleh PPDPP melalui Direktur Layanan menyampaikan, dari 42 bank pelaksana yang bekerja sama dengan PPDPP tahun 2020, terdapat 12 bank pelaksana (terdiri dari 3 bank nasional dan 9 Bank Pembangunan Daerah) yang berkinerja di bawah 70 persen dan 30 bank pelaksana berkinerja di atas 70 persen dari target yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja sama (PKS).
Berdasarkan kinerja bank pelaksana triwulan III TA 2020, sebanyak 28 bank pelaksana (terdiri dari 5 Bank Nasional dan 23 Bank Pembangunan Daerah) mengalami perubahan kuota dari sisa dana FLPP yang ada, serta sisanya sebanyak 14 bank pelaksana (terdiri dari 5 bank nasional dan 9 Bank Pembangunan Daerah) lainnya tetap dengan jumlah kuota yang telah disepakati sebelumnya.
Direktur Utama PPDPP, Arief Sabaruddin dalam arahannya pada Evaluasi Triwulan ke-III kali ini meminta kepada bank pelaksana untuk melakukan akselerasi dua kali lipat untuk tahun 2021 mengingat tingginya jumlah target yang ditetapkan oleh pemerintah di tahun depan.
Baca Juga: Maybank Lamudi Online Property Fair, Cara Mudah Temukan Properti Impian
“Dengan target 2021 sebesar 157.500 unit senilai Rp19,1 triliun, bank pelaksana harus bekerja dua kali lipat. Kinerjanya jangan samakan dengan tahun ini. Harus lebih kencang,” ujar Arief.
Untuk tahun 2021, Arief menyampaikan bahwa kuota untuk bank pelaksana akan dibagi berdasarkan provinsi dengan melihat, seberapa besar minat masyarakat terhadap bank yang bersangkutan di Sistem Informasi KPR Bersubsidi alias SiKasep, follow up dan respons bank pelaksana terhadap masyarakat yang sudah berada pada tahap 3 ke atas di SiKasep.
“Kuota dana FLPP akan diberikan kepada bank pelaksana dengan nilai raport minimal 70 persen dan memenuhi hal-hal saya sampaikan di atas. Responsif terhadap permintaan masyarakat di SiKasep karena data ini akan menjadi acuan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan,” katanya.
Selain itu, Arief meminta bank pelaksana untuk memastikan masa berlaku nota kesepahaman bank pelaksana dengan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, karena ini menjadi dasar bank pelaksana bisa melakukan perjanjian kerja sama dengan PPDPP.
Baca Juga: Menteri Sofyan: Bank Tanah untuk Bangun Rumah Rakyat
Diperjelas oleh Direktur Layanan PPDPP, Christ Robert Marbun, penilaian raport bank pelaksana dilihat dari indikator operasional, indikator keuangan dan kinerja pencapaian bank pelaksana.
Berdasarkan database PPDPP, realisasi FLPP per 21 Oktober 2020 telah mencapai 95.708 unit senilai Rp9,77 triliun atau setara dengan 93,37 persen dari target yang telah ditetapkan pemerintah kepada PPDPP di tahun 2020. Sehingga total penyaluran dana FLPP dari tahun 2010 hingga 2020 telah mencapai 751.310 unit untuk Rp54,14 triliun.
Bank penyalur dana FLPP tertinggi masih oleh BTN, yakni sebanyak 39.942 unit. Berikutnya disusul oleh BNI sebanyak 12.572 unit, serta BRI Syariah sebanyak 9.511 unit.
BTN Syariah mengikuti dengan penyaluran sebanyak 6.591 unit, kemudian BJB sebanyak 4.317 unit, disusul BRI sebanyak 3.660 unit, Mandiri sebanyak 2.354 unit, NTB Syariah sebanyak 1.489 unit, Sumselbabel sebanyak 1.224 unit dan sisanya oleh bank pelaksana lainnya.
Sedangkan data dashboard Management Control PPDPP per tanggal 21 Oktober 2020 pukul 17.00 WIB mencatat 244.591 calon debitur sudah mengakses aplikasi SiKasep dengan 101.966 calon debitur sudah dinyatakan lolos subsidi checking, 11.112 calon debitur telah berada dalam proses verifikasi bank pelaksana dan 173 calon debitur dalam proses pengajuan dana FLPP dari bank pelaksana ke PPDPP.
Baca Juga: Dukung Aktivitas di Rumah, Samsung Rilis Tiga Produk Baru
Sementara itu dari dashboard SiKumbang terlihat dalam periode yang sama sebanyak 221.142 unit tapak subsidi sudah terdaftar di aplikasi ini di 11.921 lokasi perumahan.
*** Baca berita lainnya di GoogleNews