PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Plaza Semanggi adalah proyek komersial pertama yang dikembangkan oleh Synthesis Development pada tahun 1999. Dari Plaza Semanggi, kemudian merambah ke berbagai proyek hunian vertikal, superblok, hingga rumah tapak.
Sejatinya, Synthesis sudah didirikan sejak tahun 1992, dimulai sebagai ProLease, konsultan properti yang berspesialisasi dalam konsultasi dan manajemen pusat perbelanjaan.
Baca Juga: Fokus Garap Rumah Tapak, Synthesis Development Optimis Target 2024 Tercapai
Dalam beberapa tahun kemudian, ruang lingkup bisnis perusahaan berkembang, dan mulai merambah ke manajemen properti perkantoran, perumahan, hingga industri.
Lompatan besar terjadi pada tahun 1999, ketika ProLease memulai aktivitas pengembangan propertinya sendiri di Jakarta, dengan proyek perdananya, Plaza Semanggi.
Ini merupakan salah satu mal dan pusat konvensi yang terletak paling sentral di Jakarta. Dari sini, ProLease semakin mempromosikan pentingnya Jakarta sebagai ibu kota komersial negara.
Pada tahun 2004, Casablanca Mansion mulai dikembangkan. Proyek blok apartemen terletak di daerah Casablanca, Jakarta Selatan. Lokasi yang sangat ideal bagi para eksekutif bisnis yang bekerja di sekitar CBD Jakarta.
Baca Juga: Terus Dibangun, Adanya Rumah Susun Diharapkan Dorong Kualitas SDM
Casablanca Mansion menawarkan 572 unit modern di 33 lantai. Apartemen ini juga berdekatan dengan sejumlah perkantoran, pusat perbelanjaan, dan fasilitas lainnya.
Sektor bisnis ProLease terus berkembang, hingga di 2005, dimana perusahaan berganti nama menjadi Synthesis Development.
Sejak itu, Synthesis Development memperluas operasi pengembangan real estat dan investasi di seluruh Indonesia, ke sektor perumahan, kantor, hotel dan ritel.
Selain Casablanca Mansion, perusahaan terus mengembangkan proyek tanda tangan lainnya, seperti de Oaze, The Lavande Residence, Kalibata City, Bassura City, Synthesis Homes, Synthesis Huis, juga Aksara Homes. Bahkan, proyek baru lainnya juga tengah disiapkan pada tahun 2004 ini.
Baca Juga: Klinik Anabul, Hewania Vet Clinic Kini Hadir di Aerium Residence
“Kami memang sudah 30 tahun, tetapi kami tidak seagresif yang lain. Kami lebih selektif, terutama memilih lokasi proyek yang lebih prime dan strategis. Sehingga proyek-proyek yang kami bangun, terutama vertikal, pasti dekat dengan fasilitas umum dan transportasi,” ungkap Fianty R Gosal, Recurring Asset Office Synthesis Development.
Lanjut ke proyek hunian eksklusif berikutnya, yakni The Lavande yang digarap pada tahun 2006. Hunian vertikal ini juga pantas disebut sebagai ikon di Tebet.
Lavande menawarkan desain etnik yang modern, dengan beragam fasilitas. Apartemen ini merangkum sebanyak 750 unit di 33 lantai.
Berikutnya adalah superblok Kalibata City Superblock yang digarap bersama Agung Podomoro Group, pada tahun 2008.
Saat itu, kawasan hunian yang berada di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan ini juga sempat menjadi perbincangan kalangan luas (viral), lantaran menghimpun sekitar dengan 13.000 unit apartemen.
Superblok Kalibata City dibangun di lahan seluas 12 hektar dengan 18 tower hunian. Selain hunian, dalam kawasan ini juga terdapat Kalibata City Square dan hutan kota.
Baca Juga: Kolaborasi dengan OXO Living, Bali Jadi Lompatan One Global Resorts Menuju Dunia
Proyek garapan Synthesis Development berikutnya, convention center di Bali, yakni Bali Nusa Dua Hotel & Resort, pada 2010, yang berlokasi strategis di Nusa Dua, Bali Selatan.
Lokasinya berjarak 20 menit berkendara dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Berada di atas lahan seluas 70.000 m2, menawarkan infrastruktur pariwisata, termasuk convention berkapasitas 10.000 peserta.
“Di sini juga telah diadakan berbagai event kelas dunia, seperti APEC dan WTO, kontes Miss World, serta acara penting lainnya,” tambah Fianty.
Masih di tahun yang sama, pengembang melanjutkan proyek Festival City Link Bandung pada 2010. Sebelumnya, proyek ritel ini disebut terbengkalai dalam waktu lama, kemudian diambil alih dan dikembangkan oleh Synthesis Development.
“Sebelumnya, proyek ini sudah lama terbengkalai, tutup, kemudian dilelang, kami beli dan kami operasikan kembali. Saat itu, kami sangat susah mencari tenant, namun akhirnya bisa berjalan lagi,” terang Fianty.
Baca Juga: Gandeng Empat Agen Properti Digital, Farpoint Beri Kemudahan Milenial dan Gen Z Beli Rumah di Maestria
Selain pusat perbelanjaan, Festival City Link Bandung juga kini memiliki hotel bintang 2 dan 3, hotel hemat dengan harga lebih terjangkau.
Proyek hunian dan komersial berikutnya, yang juga menjadi kesuksesan besar Synthesis Development, yakni superblock Bassura City pada 2012.
Superblock pertama di Jakarta Timur ini memiliki total luas bangunan sekitar 6 hektare, dengan 9 tower, yang merangkum sebanyak 6.750 unit apartemen.
Apartemen yang mulai dihuni sejak tahun 2014 ini juga memiliki pusat perbelanjaan seluas 37.000 meter persegi, serta beragam fasilitas lainnya dalam kawasan ini.
“Saat ini occupancy rate mal kami tersebut sudah di atas 90%, jadi sudah kembali lagi, pasca turun drastis saat pandemi Covid-19,” ungkap Fianty.
Baca Juga: Grand Duta Garden Luncurkan Klaster Melrose, Ada Promo Harga Perdana!
Kemudian pengembang membangun proyek apartemen Samara Suites pada 2017, yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Apartemen eksklusif memiliki total 292 unit, di atas bangunan setinggi 36 lantai. Dan saat ini, ini sebagiannya merupakan service apartments.
Apartemen yang dua tahun lalu mulai dihuni ini juga memiliki lokasi yang sangat strategis, menempel dengan Stasiun LRT Pancoran dan halte TransJakarta.
Juga hanya 500 meter dari pintu tol dalam kota, baik ke arah Cawang, maupun ke arah Grogol. Juga berjarak 7 km dari Stasiun Sentral Manggarai.
Synthesis Development Fokus Rumah Tapak
Seiring berjalannya waktu, Synthesis Development kembali mulai merambah proyek hunian tapak (landed). Sebelumnya, pengembang pernah menggarap De’ Oaze Residences pada 2006 lalu.
Ini adalah proyek landed pertama, berupa townhouse yang berlokasi di Jalan Gelong Baru Utara 2, Jakarta Barat. Komplek hunian mewah dengan 46 unit.
Berikutnya adalah Urbana Place pada 2007. Perumahan yang terletak dekat dengan Bintaro Central Business District, persisnya di Jalan Merpati Raya, Bintaro, Tangerang Selatan. Kawasan hunian ini merangkum sebanyak 300 townhouse.
Baca Juga: Fokus Garap Pasar Menengah Atas Hingga Premium, Sinar Mas Land Ogah Bangun Rumah MBR?
Lepas 2007, pengembang fokus mengarah ke proyek-proyek high-rise dan komersial. Kemudian di 2019, kembali ke proyek landed dengan mulai menggarap Synthesis Homes.
Saat ini, pengembang telah menyelesaikan pembangunan seluruh unit rumah (320 unit), dimana sudah terjual mencapai 90 persen.
“Saat ini hanya tersisa beberapa unit rumah saja, sehingga kami sedang fokus memasarkan ruko flexy home dan segara juga dirilis ruko alfresco,” kata Aldo Daniel, Chief Operating Officer Synthesis Development.
Kehadiran dari Synthesis Homes, menurut Aldo, menjadi market leader perumahan tapak di daerah Ciputat, Tangerang Selatan. (Baca selengkapnya di sini)
Selanjutnya, Synthesis Huis dihadirkan pada akhir 2021 sebagai perumahan biophilic pertama di Jakarta. Memasarkan beberapa klaster, bahkan tahun lalu sudah mulai mengelar serah terima rumah kepada konsumen.
Baca Juga: Summarecon dan SouthCity Garap Mall Baru Senilai Lebih dari Rp1 Triliun
Sementara secara keseluruhan untuk fase pertama, telah terjual lebih dari 80 persen. Sedangkan untuk progres pembangunan, sebagian besar sudah berjalan mencapai 78% unit yang terbangun.
Selain rumah tapak, dalam kawasan yang sama juga tengah dibangun Apartemen The Belton Residence. Apartemen setinggi 20 lantai ini ditargetkan mencapai topping off dan serah terima akan dilakukan sesuai dengan perjanjian, yaitu 30 bulan. (Lebih lanjut, baca di sini).
Hunian tapak terbaru besutan Synthesis Development, yakni Aksara Homes yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan. Perumahan seluas 1 hektar ini berada dalam sebuah kawasan perumahan lama, yang nantinya akan menghadirkan sebanyak 94 unit rumah.
Aksara Homes menghadirkan 4 pilihan tipe rumah, yakni Prana (4,25 x 11), Harsa (4,25 x 11), Svasti (5,5 x 11), dan Aruna (6 x 11). Hunian tersebut dipasarkan dengan harga dimulai Rp1 miliaran atau dengan cicilan sekitar Rp6 juta per bulan.
“Hunian ini sangat cocok untuk para milenial yang menginginkan rumah sederhana dan minimalis,” imbuh Aldo. (Lebih lanjut, baca di sini).
Tidak berhenti di situ, pertengahan tahun 2024 ini, Synthesis Development akan kembali meluncurkan proyek perumahan terbaru, yang berlokasi di daerah Parung Panjang.
Baca Juga: Socia Garden Residence Karawang Pasarkan Rumah 2 Lantai Mulai Rp300 Jutaan
Perumahan ini dikembangkan di lahan seluas 10-20 hektar yang nantinya akan memasarkan hunian dengan harga yang lebih terjangkau, yakni berkisar mulai Rp400 jutaan.
“Lokasinya juga sangat strategis karena dekat dengan simpul transportasi umum,” tutup Aldo.
Baca berita lainnya di GoogleNews