PropertiTerkini.com, (HOUSTON) — SEG Solar (SEG) dan dan Kawasan Industri Terpadu Batang (Grand Batang City) meresmikan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri untuk pengembangan dan pengelolaan kawasan industri fotovoltaik di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Indonesia.
SEG Solar merupakan produsen panel fotovoltaik (PV) terkemuka asal Amerika Serikat. Sementara Grand Batang City -dimiliki BUMN-, adalah kawasan industri terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Pabrik Yadea Karawang Mulai Dibangun, Pabrik Terbesar yang Produksi 1 Sepeda Motor Listrik Hanya 40 Detik
Adapun peresmian perjanjian kerja sama tersebut telah dilakukan pada Rabu, (15/5/2024) lalu. Pendiri dan COO SEG, Jun Zhuge, dan Ngurah Wirawan, Direktur Utama Grand Batang City menghadiri acara tersebut.
Kawasan industri ini mencakup pabrik yang memproduksi dan merakit silicon ingot, wafer, sel surya, dan panel surya. Lebih lagi, fasilitas ini akan menjadi kawasan industri fotovoltaik terbesar di Asia Tenggara.
Terletak di Grand Batang City, Jawa Tengah, Indonesia, nilai investasi proyek kawasan industri PV SEG Indonesia akan menembus US$ 500 juta.
Sementara, luas lahan proyek ini mencapai lebih dari 40 hektar. Secara keseluruhan, rencana pembangunan kawasan industri ini mencakup kapasitas produksi silicon wafer dengan volume 5 GW yang terintegrasi secara vertikal, sel surya dengan volume 5 GW, dan panel surya dengan volume 5 GW.
Baca Juga: Sepeda dan Skuter Tenaga Surya AGAO Meluncur di Indonesia: Inovasi untuk Masa Depan yang Lebih Hijau
Pada fase pertama, SEG akan membangun fasilitas produksi sel surya dengan volume 5 GW dan panel surya dengan volume 3 GW. Fase pertama ditargetkan selesai pada Triwulan II-2025.
Sel surya yang diproduksi di kawasan industri ini akan memasok pabrik panel surya global milik SEG. Di sisi lain, produk sel surya mudah ditelusuri dalam rantai pasok. Dengan demikian, bahan baku utama panel surya ini dipasok secara reliabel dan stabil.
“Integrasi dalam seluruh rantai industri merupakan hal krusial bagi SEG. Lewat integrasi ini, SEG memenuhi standar rantai pasok secara legal,” kata Jun Zhuge, Pendiri dan COO, SEG.
Dengan koordinasi di sektor hulu dan hilir, lanjut Jun Zhuge, SEG menjamin ketersediaan produk ramah lingkungan yang bersih dan mudah ditelusuri untuk sejumlah pasar di Amerika Serikat, Eropa, dan Indonesia.
Baca Juga: Curahman: Kawasan Industri Masih Menjadi Magnet Penjualan Rumah Subsidi di Bekasi
“Maka, SEG ikut memfasilitasi transisi dunia menuju energi hijau dan rendah karbon,” ungkap Jun Zhuge.
Kawasan industri PV SEG Indonesia akan menciptakan lebih dari 3.000 lapangan pekerjaan sehingga memperluas prospek kerja dan menggerakkan perekonomian bagi masyarakat setempat.
Mengenal SEG Solar dan Grand Batang City
Berdiri pada 2016, SEG adalah produsen PV terkemuka yang terintegrasi secara vertikal. SEG berkantor pusat di Houston, Texas, Amerika Serikat. SEG menyediakan panel surya yang reliabel dan hemat biaya pada segmen utilitas, komersial, dan residensial.
Pada akhir 2023, SEG telah menjual lebih dari 5 GW panel surya di seluruh dunia. SEG menargetkan kapasitas produksi lebih dari 5,5 GW pada akhir 2024.
Baca Juga: Dibutuhkan Lahan Kawasan Industri untuk Pusat Data dan Ekosistem Kendaraan Listrik
Sementara Grand Batang City adalah BUMN kawasan industri terbesar yang didukung pemerintah Indonesia.
Grand Batang City juga termasuk dalam Proyek Strategis Nasional. Menempati lahan seluas 4.300 hektar di Jawa Tengah, Indonesia, Grand Batang City menawarkan lahan industri yang sangat kompetitif di Asia Tenggara.
Baca Juga: Apartemen di Jakarta Bakal Alami Peningkatan Permintaan di Paruh Kedua 2024, Terutama…
Kawasan industri ini terdiri atas lokasi industri, perumahan, kawasan ritel & komersial. Grand Batang City segera beroperasi pada 2024.
[Sumber: PRNewswire]
Baca berita lainnya di GoogleNews