PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Banyak industri inovatif bermunculan, seperti pusat data dan ekosistem kendaraan listrik, sehingga dibutuhkan lahan kawasan industri
Kawasan industri kini telah memasuki era Industri 4.0 dengan adanya penerapan sistem cerdas.
Baca Juga: Pusat Data Indonesia Tumbuh Signifikan, Infrastrukturnya Terus Diperkuat
Juga terintegrasi konsep ramah lingkungan dalam pengembangan infrastruktur dan fasilitas pendukung di dalam zona industri.
Hal ini melibatkan penerapan Teknologi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) dalam aktivitas logistik dengan tujuan meningkatkan efisiensi.
Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia menyatakan bahwa, pada tahun 2024, sektor pusat data tampaknya akan terus mendominasi permintaan lahan.
Kata dia, beberapa faktor yang mendorong permintaan tinggi dari sektor ini.
Antara lain, perkembangan dalam teknologi informasi, transformasi digital, dan penetrasi internet dengan pertumbuhan perangkat pintar.
Baca Juga: Terus Dikembangkan, Sudah 14 Tenant Tempati Data Center Park Kota Deltamas
Serta minat yang meningkat dan antusiasme terhadap penggunaan big data dan artificial intelligence
“Permintaan juga diperkirakan akan muncul dari segmen industri lain seperti otomotif, FMCG, kimia, logistik, kendaraan listrik dan industri lain selain pusat data,” ungkap Ferry.
Kesuksesan bisnis di kawasan industri tidak diragukan memerlukan kepastian hukum dan peraturan yang transparan.
Baca Juga: Bendungan Cipanas selesai Siap Pasok Air Baku Kawasan Industri Rebana
Masih terdapat potensi pertumbuhan di kawasan industri serta untuk penjualan lahan di zona industri Indonesia.
“Kami berharap pertumbuhan ini akan berlangsung dengan laju yang hampir sama seperti pada tahun 2023,” kata Ferry.
Penjualan Lahan Kawasan Industri Terbesar di Bekasi dan Karawang
Pada kuartal keempat, penjualan total lahan kawasan industri mencapai 214,2 hektar. Kontributor utamanya adalah di wilayah Bekasi dan Karawang.
Pada tahun 2023, Bekasi dan Karawang memberikan kontribusi yang cukup seimbang. Masing-masing mencatat penjualan sebesar 92,54 dan 88,71 hektar.
Baca Juga: Keunggulan Teknologi Mobox yang Diaplikasikan dalam Pembangunan IKN
Secara umum, kawasan industri hanya melihat jumlah penjualan rata-rata karena daerah seperti Serang mengalami penurunan penjualan selama beberapa tahun terakhir.
Namun, masih ada daerah yang secara konsisten melaporkan peningkatan.
Terutama mereka yang menawarkan area yang memprioritaskan aspek Environmental, Social and Governance (ESG).
Untuk merangkum penjualan di tahun 2023, sektor pusat data mendominasi dengan sekitar 31% (67,4 hektar) dari total luas lahan yang diperjualbelikan.
Sektor ini juga memberikan kontribusi sebesar 30% (63,17 hektar) dari total penjualan lahan selama tahun 2022.
Baca Juga: Home Galleria Hadirkan Furnitur Premium di Informa Mal Artha Gading
Sejak tahun 2019, ketika sektor pusat data mulai masuk ke kawasan industri, laju pertumbuhan serapan lahan kawasan industri tahunan telah mencapai CAGR 59,3%.
Baca berita lainnya di GoogleNews
