PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Seiring dengan pulihnya kepercayaan bisnis secara bertahap dalam lanskap pasca-pandemi, terjadi peningkatan permintaan terhadap ruang perkantoran, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Di pasar perkantoran Jakarta, yang ditandai dengan banyaknya ruang yang tersedia, terlihat bahwa penyewa lebih mengutamakan kualitas dibandingkan luas lantai.
Baca Juga: Sektor Industri Teknologi Aktif Mencari Lahan Industri: Data Centre Mendominasi, Diikuti Otomotif
Sementara di Surabaya, meskipun ada beragam pilihan, permintaan ruang kantor diperkirakan akan tetap moderat sepanjang tahun 2024.
Permintaan untuk ruang perkantoran semakin meningkat seiring dengan berbagai sektor bisnis yang menunjukkan minat kuat untuk menduduki ruang kantor.
Hal ini terutama didorong oleh sektor keuangan, dengan beberapa perusahaan yang optimis untuk membuka kantor cabang di Surabaya, menandakan iklim bisnis yang positif.
Baca Juga: Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) Catat Kenaikan Laba Bersih 21 Persen, Kategori Perbaikan Rumah Kontributor Utama
Pemilik properti harus merancang strategi retensi penyewa yang efektif untuk mempertahankan profitabilitas. Menjadi peka terhadap keinginan dan kekhawatiran penyewa sangat penting bagi pemilik properti.
Peningkatan kecil pada fasilitas dan layanan mungkin diperlukan untuk meningkatkan daya saing aset mereka dalam lanskap pasar yang berkembang.
Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia mengatakan bahwa pemilik properti yang menawarkan tarif kompetitif dan paket menarik dapat terus menarik minat penyewa secara signifikan.
“Selain itu, di pasar kemungkinan akan terlihat lebih banyak pembukaan cabang dan ekspansi ruang perkantoran sepanjang sisa tahun 2024,” katanya.
Baca Juga: Investasi di Kota Mandiri Terintegrasi, Apakah Lebih Cuan?, Pengamat: Harus Penuhi 3 Unsur “MENTARI”
Perusahaan-perusahaan diharapkan untuk mendiversifikasi lini bisnis mereka seiring dengan sektor-sektor tertentu yang menunjukkan kinerja positif.
Strategi yang matang diperlukan, namun pemulihan pasca-pandemi kemungkinan akan membuka peluang untuk pertumbuhan bisnis.
Prospek ekonomi Indonesia dan inflasi yang terkendali pada kuartal kedua tahun 2024 dapat meningkatkan daya beli lokal.
Periode pasca-pemilihan umum juga memberikan kesempatan bagi pemerintah untuk menerapkan kebijakan fiskal yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Baca Juga: Perhatikan Ini Sebelum Memilih Atap Rumah: Simak Keunggulan Atap uPVC yang Semakin Diminati
Hal ini dapat menjadi sinyal bagi pemilik properti untuk bersiap menghadapi peningkatan penyerapan ruang perkantoran.
Baca berita lainnya di GoogleNews
