Para peneliti dan ilmuwan telah menciptakan ragam bahan bangunan inovatif untuk masa depan. Mulai dari batu bata yang lebih ramah hingga beton dan semen bercahaya.
propertiterkini.com – Revolusi inovasi dalam dunia properti dan konstruksi terus berlanjut. Mungkin Anda tidak asing lagi dengan drone, virtual reality, augmented reality, dan lainnya. Dan itu tidak akan berhenti!
Baca Juga:
- Teknologi Biometric Neuromarketing Lebih Akurat di Properti
- ThruCrete, Beton Berpori yang Mudah Resapkan Air ke Dalam Tanah
- Lebih Hemat Pakai Mortar Instan, Ini Buktinya!
Para ilmuwan, peneliti dan berbagai lembaga terus berkembang ke teknologi tingkat berikutnya. Termasuk dalam hal pengembangan beton dan bahan konstruksi lainnya yang sudah cukup agresif dan intens.
Berikut ini adalah 6 bahan bangunan inovatif untuk masa depan, yang dapat merevolusi sektor konstruksi, sebagaimana dikutip dari geniebelt.com dan beberapa sumber lain:
1. Kayu Tembus Pandang sebagai Material Konstruksi
Saat ini sudah ada kayu tembus pandang yang terlihat seperti kaca, yang dikembangkan oleh peneliti dari Stockholm´s Royal Institute of Technology (KTH).
Pengembangannya didasarkan pada proses ekstraksi lignin dari sel dinding yang ditanam, kemudian dengan beberapa metode lainnya, peneliti berhasil menghasilkan struktur yang sangat mirip dengan kayu tetapi tembus cahaya atau tepatnya dengan kualitas transparansi 85 persen.
Kayu transparan./ Foto: KTH Royal institute of technology
Jendela atau solar cells dapat dibangun dengan bahan baru ini. Hasilnya tentunya lebih bertahan lama dari kaca, tetapi juga dapat menampilkan sifat dinamis yang sangat baik. Dengan demikian, dapat mengubah senyawa ini menjadi bahan baku ideal untuk solar cells.
Sebagai sumber daya yang teramat murah, ini tentunya dapat menguntungkan proyek dan menekan pengeluaran lainnya.
2. Sistem Pendingin pada Batu Bata
Melalui kombinasi tanah liat dan hidrogel, mahasiswa di Institute of Advanced Architecture of Catalonia, Spanyol telah menciptakan bahan bangunan baru, bernama Hydroceramics yang memiliki efek pendingin pada interior bangunan.
Hydroceramics memiliki kemampuan untuk mengurangi suhu ruangan hingga 6 derajat celcius.
Efek pendinginannya berasal dari kehadiran hydrogel dalam struktur, bahkan dapat berkembang hingga 500 kali lebih besar jika terkena air. Saat hujan, hydrogel akan mengembang dan menyimpan air hujan tersebut. Kemudian air yang diserap tersebut akan dilepaskan seiring menyusut karena panas disaat cuaca panas.
Hydroceramics kini menjadi salah satu bahan bangunan paling inovatif untuk merevolusi konstruksi pada bangunan. Lebih dari itu, biaya pengeluaran untuk AC setiap bulan juga semakin berkurang.
3. Batu Bata dari Puntung Rokok
Batu bata yang dibuat dari puntung rokok./ Foto: RMIT University
Siapa sangka dengan inovasi, puntung rokok pun bisa diolah menjadi batu bata. Sebagaimana diketahui, setiap tahun, setidaknya lebih dari enam triliun buah rokok dihisap oleh 20% warga dunia. Limbah rokok yang dihasilkan akan berdampak sangat besar terhadap lingkungan. Unsur-unsur seperti arsenik, nikel dan kadmium akan masuk ke tanah dan itu sangat membahayakan alam.
Gambar 4 batu bata daur ulang dengan komposisi puntung rokok yang berbeda (a) 0% (b) 2,5% (c) 5% dan (d) 10%. Supplied
Seorang ilmuwan Australia dari Universitas RMIT, Dr Abbas Mohajerani menemukan fakta bahwa dengan puntung rokok dapat menghasilkan batu bata yang lebih ringan dan efisien, serta membutuhkan lebih sedikit energi dalam proses pembuatannya.
4. Beton Mars
Para ilmuwan dari Northwestern University telah menemukan bahwa bahan-bahan yang ada di Mars dapat digunakan untuk membuat struktur beton yang sangat kuat. Bahkan mereka berencana membangun tempat pemberhentian di Mars dengan bahan-bahan beton tersebut.
Bahkan bahan beton temuan terbaru tersebut akan menjadi beton terkuat melampaui beton belerang biasa. Beton ini juga tidak membutuhkan air sebagai bahan untuk membentuknya.
Untuk membuat beton bagi penghuni Mars tersebut, sulfur dipanaskan pada 240 derajat celsius hingga melelehkannya menjadi cairan. Tanah Mars kemudian akan bertindak sebagai agregat dan setelah mendingin akan berubah menjadi beton Mars yang paling kokoh.
5. Semen Bercahaya
Dr. José Carlos Rubio Ávalos dari UMSNH of Morelia, telah menciptakan semen yang memiliki kemampuan untuk menyerap dan memancarkan cahaya, terutama di malam hari. Temuan semen baru ini berpotensi besar untuk digunakan dalam industri konstruksi.
Sebagaimana diketahui bahwa saat ini industri konstruksi sedang berkembang ke arah yang lebih banyak menerapkan efisiensi sumber daya energi. Oleh karena itu, implikasi semen yang juga dapat berfungsi sebagai ‘bola lampu’ ini sangat luas. Dimana akan sangat layak jika digunakan di kolam renang, tempat parkir, sebagai tanda keselamatan di jalan dan masih banyak lagi.
Semen yang dapat mengeluarkan cahaya di malam hari./ Foto: UMSNH of Morelia
Produk pemancar cahaya dari semen itu bisa bertahan selama 100 tahun dan bersinar selama 12 jam pada malam hari. Intensitas cahaya yang dipancarkan dapat diubah sehingga tidak menyilaukan para pengguna jalan. Pancaran cahaya yang dihasilkan berwarna biru dan hijau.
Adapun bahan yang digunakan seperti pasir sungai, limbah industri, silika, air dan alkali yang dibuat melalui proses polikondensasi.
6. CABKOMA Strand Rod
Komatsu Seiren Fabric Laboratory yang berbasis di Jepang telah menciptakan sebuah material baru yang disebut CABKOMA Strand Rod. Ini adalah komposit serat karbon termoplastik.
Material ini adalah penguat seismik paling ringan dan sangat estetis.
Satu untai CABKOMA Strand Rod memiliki panjang 160 meter dengan berat hanya 12 kg, dimana lima kali lebih ringan dibandingkan dengan batangan logam.
Foto ini menunjukkan gulungan CABKOMA Strand Rod, dimana gulungan dengan panjang 160 meter hanya berbobot 12 kg, sehingga mudah dibawah dengan tangan. Kawat logam dengan tingkat kekuatan yang sama lima kali lebih berat./ Foto: komatsuseiren.co.jp
Komatsu Seiren mulai mengembangkan CABKOMA pada tahun 2010. Produk ini memiliki beberapa keunggulan, selain sebagai penguatan seismik teringan di dunia, juga memiliki kekuatan tariknya yang tinggi. Produk ini juga sudah digunakan pada beberapa bangunan di Jepang.
Demikian 6 dari sekian banyak inovasi dan temuan pada bahan bangunan inovatif untuk masa depan.