PropertiTerkini.com, (SYDNEY) — Berawal dari candaan sang ayah, Handy Sunito, Iwan Sunito akhirnya menapaki jalan hidup yang membawanya menjadi salah satu pengusaha properti besar di Australia.
Candaan yang terlontar ketika sang ayah menyarankan Iwan untuk bersekolah di Sydney pada tahun 1984 ternyata menjadi keputusan paling berpengaruh dalam hidupnya.
Baca Juga: Valuasi One Global Gallery Melonjak 40% Pasca Akuisisi, Investor Raup Dividen Lebih Cepat
“Pesan beliau jelas, saya harus mencari pijakan di tanah baru. Saat itu, saya sempat berpikir mungkin ayah tidak ingin saya kembali pulang,” ujar pria kelahiran Surabaya mengenang, sambil tertawa.
Dengan semangat yang dipupuk dari pesan sang ayah—“tidak peduli seberapa besar Surabaya, Sydney pasti jauh lebih besar dalam ekonomi dan peluang”—Iwan pun memulai perjalanannya di Negeri Kanguru dengan mengenyam pendidikan arsitektur dan manajemen konstruksi di University of New South Wales (UNSW).
Iwan menyelesaikan studinya dengan menyandang gelar Sarjana Arsitektur pada 1992, kemudian meraih gelar Master Manajemen Konstruksi pada tahun 1993.
“Pendidikan di UNSW membentuk pemahaman saya tentang arsitektur, manajemen properti, dan investasi. Di sana pula saya mendapat penghargaan Eric Daniels Prize untuk Desain Hunian,” kata pria kelahiran 1966 ini.
Baca Juga: Metland Blanjaproperti 2025 Tawarkan Inovasi Digital, Targetkan Rp100 Miliar Penjualan
Kendala bahasa dan budaya sempat menjadi tantangan lucu, tetapi justru memperkuat mentalnya untuk menghadapi kerasnya dunia usaha.
Proyek pertamanya pada 1996 melalui Crown Group di Bondi Junction membuahkan hasil menjanjikan, yakni 54 unit hunian dengan keuntungan sekitar Rp50 miliar. Sebuah pencapaian besar untuk seorang diaspora muda yang baru merintis.
Prinsip Investasi Jitu dan Proyek-Proyek Spektakuler
Pertumbuhan bisnis pun terus berlanjut, konsisten dan stabil. Salah satunya lantaran Australia memiliki stabilitas politik, mata uang kuat, iklim yang baik, pelayanan kesehatan prima, serta lingkungan bisnis yang kondusif.
“Didukung pertumbuhan ekonomi Asia yang pesat, Australia sangat ideal untuk pertumbuhan bisnis dan menjadikannya tujuan investasi jangka panjang yang strategis,” terangnya.
Baca Juga: Adakan Halal Bihalal, REI Komisariat Bekasi Hadapi Lesunya Properti dengan Inovasi dan Kreativitas
Tahun 2004 menjadi titik penting dengan lahirnya prinsip investasi yang menjadi andalan Iwan Sunito: Buy Well, Add Value, Sell Well (Beli dengan Tepat, Tambah Nilai, Jual dengan Baik).
Strategi ini ia terapkan dalam proyek besar di Newington, dimana modal awal Rp20 miliar menghasilkan keuntungan Rp400 miliar.
“Saya belajar bahwa strategi yang tepat dan kesabaran adalah kunci. Ini bukan sekadar tentang membangun gedung, tapi membangun nilai dan kepercayaan,” papar suami dari Liana ini.
Puncak reputasi Iwan sebagai pengembang inovatif terlihat jelas melalui proyek Top Ryde City Living (2011), yang mengukuhkan posisinya di antara tokoh properti top di New South Wales.

Tak hanya itu, berbagai proyek prestisius lainnya bersama Crown Group dan SKYE Suites juga berhasil meraih berbagai penghargaan, termasuk Property Person of the Year dari Urban Taskforce Australia 2015.
Proyek V by Crown Group dan Waterfall by Crown Group juga telah diganjar beragam penghargaan bergengsi.
Tak hanya itu, SKYE Suites juga diakui sebagai Apartment/Suites Hotel of the Year 2023 oleh Tourism Accommodation Australia NSW.
Kini, melalui perusahaan barunya One Global Capital, Iwan terus melaju. Proyek One Global Resorts Green Square mencatat pertumbuhan pesat melalui kenaikan pendapatan sebesar 15%, dengan okupansi 99,5% dan tambahan pendapatan Rp8 miliar hanya dalam enam bulan.
Kini, Iwan tengah bersiap membangun hotel modular pertama di Sydney melalui proyek One Macquarie Park yang segera memulai proses konstruksi, serta menjajaki kerja sama dengan Armani Group untuk menghadirkan griya tawang (penthouse) eksklusif di Chatswood.
“One Global Capital juga sedang mempersiapkan investasi strategis di Sydney CBD dalam dekade ini,” sebut Iwan.
Kunci Sukses Iwan Sunito: Dari Rp250 Juta ke Triliunan
Perjalanan karier Iwan tentu butuh proses dan perjuangan. Bayangkan, dari gaji tahunan hanya sekitar Rp250 juta sebagai arsitek muda, kini Iwan Sunito mengelola portofolio properti senilai Rp5 hingga Rp25 triliun.
Apa rahasianya? Ia membagikan tiga prinsip kunci bagi siapa pun yang ingin sukses di luar negeri, khususnya di Australia:
1. Temukan Bisnis yang Ingin Anda Kembangkan
Pilih bidang yang membuat Anda antusias dan mau belajar mendalam. Mulailah dari bisnis kecil dan biarkan ia tumbuh bersama pengalaman Anda.
2. Cari dan Investasikan pada bisnis partner yang memiliki skala dan keahlian
Belajarlah dari investor Jepang: investasikan hanya pada bisnis dengan reputasi, skala, dan spesialisasi terbukti.
Baca Juga: Maxim Square Gading Serpong Tawarkan Kombinasi Investasi dan Inovasi Visual
Jangan coba sendirian karena kompetitor lokal pasti jauh lebih unggul dalam pemahaman pasar lokal yang diperoleh selama puluhan tahun.
3. Temukan mitra bisnis yang dapat dipercaya
Hindari tergesa-gesa dalam menjalin kerja sama. “Saya pernah terburu-buru masuk joint venture tanpa cek latar belakang dan hampir terjebak secara hukum,” kata Iwan.
Ia melanjutkan, “Jangan pernah berbisnis dengan seorang penipu, karena kontrak sekuat apapun tidak akan bisa melindungimu.”
Bagi Iwan, kepercayaan adalah aset terpenting dalam bisnis. “Investor kami sudah bersama kami lebih dari 20 tahun, dari individu hingga institusi. Mereka percaya karena kami konsisten dan transparan.”
Baca Juga: Ice House Sportindo Resmi Dibangun di BSD City, Arena Es Terbesar se-Asia Tenggara

Warisan Nasihat Sang Ayah Jadi Fondasi Sukses
Setelah hampir empat dekade tinggal di Sydney, Founder One Global Capital ini mengakui bahwa Australia menawarkan peluang besar bagi mereka yang berani mengambilnya.
“Kini saya menyadari betapa bijaknya keputusan beliau (Ayah) yang membuka jalan menuju proyek-proyek bernilai miliaran dolar. Di samping itu, ayah juga memberi nasihat: ‘berpikirlah besar, tetapi mulailah dari yang kecil,’” katanya.
Baca Juga: Dari Sydney, Pengusaha Asal Surabaya Garap Proyek Perdana One Global Equestrian Resort di Tangerang
“Saya sangat berterima kasih kepada ayah saya. Nasihatnya yang tampak sederhana justru membentuk jalan saya. ‘Australia tidak sempurna, tapi ini pilihan terbaikmu.’ Dan itu benar adanya,” tutup Iwan.
***
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com