Kunci merupakan salah satu barang yang sangat penting bagi manusia. Kini, dengan sedikit sentuhan teknologi, kunci bisa dicetak sendiri dalam bentuk 3D.
Namanya “Bump Keys”. Kunci jenis ini disebut-sebut mampu digunakan untuk semua jenis lubang kunci yang berbeda satu sama lain.
Biasanya, kunci kerangka yang bisa membuka segala jenis kunci hanya ada di televisi dan film. Tapi, penemuan dua insinyur Jerman ini mampu membawa hal itu ke dalam dunia nyata. Penemuannya bernama Bump Keys sanggup membuka segala jenis kunci tanpa harus menggunakan kunci aslinya.
Bump Keys ini baru resmi diperkenalkan oleh penemunya, Christian Holler dan Jos Weyer, dalam sebuah pameran bernama LockCon 2014. Untuk membuatnya, kedua insinyur itu menggunakan sebuah perangkat lunak yang disebut Photobump. Caranya, mereka hanya memerlukan sebuah gambar dari kunci tersebut untuk menghasilkan kunci kerja.
“Meskipun ada banyak kunci di pasaran yang kebal terhadap benturan, tapi sebagian besar sangat rentan untuk dibenturkan,” jelas Holler.
Sesuai namanya, Bump Keys melibatkan ‘benturan’ untuk menempatkan posisi kunci di lubang kunci. Bump Beys memiliki beberapa alur dipotong sama panjang agar bisa masuk ke dalam kunci konvensional. Sejatinya, alat ini dibuat dari kunci kosong yang belum ada lekukan-lekukannya sama seperti yang digunakan para penduplikat kunci.
Sebetulnya, teknik pembuatannya bukan sesuatu yang baru dan sudah ada sejak beberapa dekade lalu. Palu digunakan untuk memukul kunci dan menempatkannya ke dalam lubang kunci. Bagi Holler dan Weyer semuanya menjadi mudah berkat bantuan cetakan 3D.
Mereka juga perlu tahu posisi masing-masing pin dalam kunci target yang dapat diakses dari banyak perangkat lunak pemotong kunci. Holler mengatakan, Bump Keys bisa digunakan untuk membuka semua kunci yang rentan untuk dibenturkan, tapi kunci seperti itu adalah kunci sudah ada di pasaran selama 10 tahun lebih.
Sebelum membuat Bump Keys, Holler mengambil foto kunci terlebih dulu kemudian menyuntingnya di Photoshop atau Gimp untuk memberikan efek siluet hitam putih pada kunci tersebut. Setelah itu, Holler memasukkan gambar kunci yang sudah disunting ke dalam perangkat lunak pembuat model 3D untuk menentukan spesifikasi panjang kunci. Diakuinya, teknik cetakan 3D memudahkan segalanya.
Namun begitu, pembuatan Bump Keys terhitung sulit dan memerlukan banyak keahlian. Terutama dalam hal menentukan jarak lubang kunci dan maksimum tingginya.
Untuk mencetaknya, Holler tidak menggunakan mesin pencetak pribadinya, melainkan mesin pencetak profesional yang memerlukan beberapa hari atau paling lama dua minggu untuk mencetaknya. Ditanya kemungkinan pencuri akan menggunakan penemuannya, Holler tidak menutup kemungkinan tersebut.
“Jika mereka memiliki upaya kriminal yang tinggi, maka mereka akan melakukannya,” ujar Holler.
Sumber : www.dailymail.co.uk via Kompas.com [Kamis, 4 September 2014]