Pelita Promo Internusa-ICBT 2024
Monday, September 9, 2024
Youtube Channel PT

Bangun Rumah Ramah Badai di NTT, Habitat Indonesia Gelar Konser Amal “NTT adalah Kita”

Untuk tahap awal akan dibangun 100 rumah ramah badai di dua desa Kabupaten Kupang beserta beberapa sarana dan fasilitas bagi masyarakat setempat. Fokus berikutnya adalah Desa Amakaka di Kabupaten Lembata.

PropertiTerkini.com, (JAKARTA)Habitat for Humanity Indonesia melanjutkan kegiatan sosialnya bagi masyarakat, khususnya dalam mengupayakan ketersediaan kebutuhan dasar, yakni hunian layak. Kegiatan kali ini difokuskan dengan membangun rumah ramah badai bagi warga terdampak bencana Badai Siklon Tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Susanto Samsudin, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia mengatakan, prioritas kegiatan Habitat adalah pada wilayah yang dilanda bencana besar, termasuk di NTT.

Baca Juga: Kementerian PUPR Siap Bangun 100 Rumah Khusus di NTT

“Dampak bencana Badai Siklon Tropis Seroja di sana sangat besar, karena tersebar di 15 kabupaten/kota dengan jumlah populasi orang terdampak mencapai sekitar 475 ribu. Dan terutama untuk bangunan, ada lebih dari 54 ribu rumah terdampak, baik rusak ringan, sedang, hingga berat,” ujar Susanto dalam acara media briefing secara daring, Rabu (28/7/2021).

Pada 15 April lalu, Susanto melanjutkan, untuk pertama kali tim Habitat menginjakkan kaki di Desa Amakaka di Kabupaten Lembata.

“Sangat miris melihat keadaan di sana. Mereka mengalami bencana yang berulang, dimana sebelumnya gunung meletus dan kemudian banjir dan tanah longsor di saat badai Seroja. Mereka harus tinggal di gubuk di perkebunan berukuran 2×2 m2 sampai 3×3 m2. Sampai hari ini pun kami terus melakukan sesuatu, menggalang dana untuk Desa Amakaka,” terangnya.

Untuk diketahui, Habitat Indonesia merupakan bagian dari Habitat Internasional yang tersebar di lebih dari 70 negara. Selama 24 tahun di Indonesia, Habitat Indonesia telah melayani lebih dari 166 ribu keluarga di berbagai wilayah.

Baca Juga: Data Rumah Terdampak Bencana, Kementerian PUPR Rilis Aplikasi Rutena

“Ini tentunya masih jauh dari cukup, karena masih banyak sekali keluarga yang hidup tidak layak. Visi kami adalah menciptakan dunia di mana semua orang memiliki tempat tinggal yang layak, karena itu adalah kebutuhan dasar manusia,” ujar Susanto.

Fokus kegiatan Habitat antaralain pada perbaikan desa tertinggal, seperti bangun rumah, akses air bersih, sanitasi, drainase, fasilitas pendidikan (sekolah) dan perpustakaan, posyandu hingga balai desa. Kegiatan lainnya berupa pembinaan usaha dan juga pemberdayaan perempuan.

Rumah Ramah Badai

Berdasarkan pengalaman Habitat di beberapa negara Asia Pasifik yang sering dilanda bencana, maka konstruksi hunian layak yang bakal dibangun di NTT adalah rumah ramah badai.

Seperti diketahui, yang lebih sering dibangun di Indonesia adalah rumah ramah gempa lantaran negara ini sering dilanda gempa. Sementara rumah ramah badai, dijelaskan Susanto, akan dilengkapi dengan penguatan-penguatan di titik tertentu, seperti misalkan di atap, pintu dan lainnya.

Sementara terkait dengan ukuran atau tipe hunian, Susanto bilang, akan mengikuti aturan atau kesepakatan dari masyarakat dan pemerintah setempat. “Kami akan sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, tetapi tentunya kami juga sudah punya acuan standar terkait dengan rumah layak huni tersebut,” tegasnya.

Baca Juga: Habitat dan Samsung Indonesia Bangun Rumah Layak di Bangka

Adapun biaya untuk membangun hunian baru yang ramah badai diperkirakan sekitar Rp60-70 juta per unit. “Ini adalah perkiraan jumlah minimal, tergantung luas tanahnya. Dan belum termasuk biaya pelatihan para tukang, juga pembangunan fasilitas atau sarana lainnya,” imbuhnya.

Tidak hanya membangun hunian dan fasilitasnya, bahkan tim Habitat juga bakal melatih masyarakat agar lebih tanggap akan bencana. Dengan demikian, mereka menjadi lebih siap ketika ada badai atau bencana yang kembali menerjang wilayahnya.

Konser Amal

Berkolaborasi dengan Ananda Sukarlan dan beberapa musisi muda asal NTT seperti Ganzer Lana, Habitat Indonesia menggelar Konser Amal bertajuk “NTT adalah Kita”. Konser ini bertujuan untuk menggerakkan lebih banyak orang agar turut mengambil bagian untuk mendukung pembangunan kembali NTT.

Adapun konser akan tayang perdana pada Jumat, 6 Agustus 2021 pukul 19.00 WIB di kanal Youtube dan Facebook Berita Satu dan Vidio.com. Bagi masyarakat yang belum sempat menyaksikan konser dapat kembali menyaksikannya melalui loket.com pada tanggal 7-15 Agustus 2021.

Seluruh dana yang terkumpul dari konser ini akan digunakan untuk membangun rumah layak bagi keluarga penyintas bencana di Desa Oeasao dan Kelurahan Naibonat, Kabupaten Kupang, NTT.

Baca Juga: Kementerian PUPR Lakukan Groundbreaking Pembangunan Huntap di NTT

Penderitaan masyarakat terdampak di Kabupaten Kupang ini, menurut Susanto, juga sama besarnya dengan di Desa Amakaka, Lembata. Di sini, kata dia, ada sebanyak 23 ribu orang terdampak dengan 11 ribu rumah mengalami kerusakan, mulai ringan, sedang hingga berat.

habitat bangun rumah ramah badai di ntt
Media briefing Habitat Indonesia dan musisi untuk menggelar konser amal “NTT adalah Kita”. (dok. Habitat)

“Sejak April hingga saat ini kami terus melakukan penggalangan dana untuk masyarakat terdampak di Lembata dan Kabupaten Kupang. Termasuk melalui konser amal ini, dimana kami harapkan bisa terkumpul dana Rp7 miliar yang nantinya akan kami gunakan untuk membangun sebanyak 100 unit rumah di Desa Oeasao dan Naibonat, Kabupaten Kupang,” kata Susanto.

Selain rumah, Habitat juga memprioritaskan pembangunan akses air bersih dan sanitasi. Dalam rencana selanjutnya, juga berencana membangun fasilitas pendidikan, posyandu dan lainnya.

Menanggapi kegiatan tersebut, Krispianus Patmawan, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kabupaten Kupang menuturkan, kebutuhan akan rumah layak sangat penting bagi korban bencana saat ini.

“Itulah sebabnya kami terus berupaya bersama pemerintah provinsi dan pemerintah pusat termasuk lembaga swadaya masyarakat, seperti Habitat Indonesia untuk membangun hunian layak bagi para penyintas bencana di Kabupaten Kupang agar mereka mampu bangkit kembali,” katanya.

Baca Juga: Penjualan Rumah Tapak Agung Podomoro Laris Manis di Semester I 2021

Donasi untuk NTT dilakukan secara daring dengan memanfaatkan pembayaran nontunai. Oleh karena itu, Habitat bekerja sama dengan DANA sebagai mitra pembayaran digital guna membuka kesempatan lebih luas bagi siapapun untuk berdonasi.

Informasi lebih lanjut mengenai tata cara berdonasi dapat disimak melalui tautan http://kitabisa.com/bangunkembalintt. Selain itu, masyarakat juga bisa memberi dukungan dengan cara lain dengan bergabung di acara Konser Amal “NTT adalah Kita” secara virtual yang dapat ditelusuri pada media sosial habitat di @habitat_id maupun website Habitat di habitatindonesia.org dan menyatakan kepeduliannya dengan berdonasi melalui saluran donasi yang akan disediakan pada gelar acara tersebut.

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Sharp Plasmacluster
Sharp Plasmacluster

BERITA TERBARU

Demo Half Page