PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Tren positif semakin terlihat di sektor ritel. Dengan lalu lintas pengunjung yang terus meningkat, banyak pemilik mal bersiap untuk mengoptimalkan operasi dan fasilitas mereka.
Colliers Indonesia dalam temuan terbarunya mengungkapkan bahwa, selain berbelanja, mengubah pusat perbelanjaan menjadi tempat nongkrong dan destinasi gaya hidup tetap menjadi hal yang penting saat ini.
Baca Juga: JLL: Pasar Pusat Data Edge Global Akan Lampaui $300 Miliar Pada 2026
Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia, mengatakan bahwa pengembangan ritel baru di Jakarta mengalami tingkat komitmen penyewa yang meyakinkan, dengan banyak proyek yang berhasil mengamankan sejumlah besar penyewa sebelum dibuka.
“Keberhasilan ini disebabkan oleh pilihan lokasi strategis dan konsep desain yang inovatif,” ujarnya.
Riteler terutama pada sektor gaya hidup dan F&B, tetap optimis. Bioskop dan supermarket terus menjadi daya tarik utama, sementara peritel mode, khususnya dalam kategori alas kaki, yakin dapat memanfaatkan tren gaya hidup aktif yang tengah berkembang saat ini.
Sementara untuk pasar ritel di Surabaya, lanjut Ferry, dalam upaya mencapai keunggulan di industri ritel, para pengembang yang memiliki pemikiran cukup jauh, sedang mengoptimalkan ruang ritel yang sebelumnya tidak dihuni.
Baca Juga: Kinerja Hotel Paruh Kedua 2024 Diperkirakan Akan Meningkat
“Termasuk menambahkan opsi tempat makan ruang terbuka (alfresco), menerapkan desain interior kreatif, dan memaksimalkan penggunaan atrium mal untuk berbagai acara,” katanya.
Strategi-strategi tersebut, menurut Ferry, menjadi komponen kunci dari upaya para pemilik properti untuk meningkatkan pengalaman berbelanja secara menyeluruh dan menarik tidak hanya bagi penyewa tetapi juga pengunjung.
“Para pemilik mal saat ini lebih fokus pada peningkatan perbaikan layanan untuk menarik lebih banyak pengunjung dibandingkan segera menyesuaikan harga sewa,” ungkap Ferry.
Kenaikan kecil bisa terjadi saat pemilik mal melihat peluang untuk menaikkan harga sewa, terutama pada mal dengan tingkat hunian yang tinggi.
Pengembang perlu fokus dalam menarik lebih banyak penyewa dan berhati-hati dalam menaikkan harga sewa.
Baca Juga: Perumnas Tanam 70.000 Pohon Mangrove dan Kembangkan UMKM Binaan di Demak
Dinamika setiap zona dan lantai perlu untuk dipahami. Seperti perbedaan dalam aktivitas pengunjung, sangat penting untuk meningkatkan kinerja dan mengembangkan strategi tenancy-mix yang efektif.
“Mengenali hal di atas tentu akan membantu pengembang membuat keputusan yang tepat dan menguntungkan semua pihak. Menjaga keharmonisan antara penyewa dan pemilik mal sangat penting untuk mencapai kinerja mal yang optimal,” pungkasnya.
Baca Juga: Kondominium Tetap Diincar: Tren Konsumen Bergeser ke New Territory Barat Jakarta
Unduh Colliers Property Market Report Q2 2024, yang mencakup sektor Ritel Jakarta, dan Surabaya.
Baca berita lainnya di GoogleNews