Banner Louis
Sunday, May 19, 2024
Iklan Youtube Properti Terkini

Perkantoran di Jakarta Q1 2024: Tingkat Hunian Diperkirakan Naik, TB Simatupang Favorit di Luar CBD

Tarif dasar sewa di area CBD saat ini adalah sebesar Rp231.222, sementara di luar CBD sebesar Rp167.758. Untuk di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, berkisar Rp176.982.

PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Bisnis perkantoran di Jakarta, khususnya pada tahun 2024 ini diperkirakan akan terus membaik. Ini terlihat dari temuan Colliers Indonesia pada periode Januari-Maret 2024 (Q1 2024).

Sebagai gambaran pada 2023 lalu, dengan selesai dibangunnya beberapa gedung perkantoran di Jakarta yang sebelumnya tertunda membuat calon penyewa semakin banyak pilihan dan membuat pasar semakin kompetitif.

Baca Juga: Dibutuhkan Lahan Kawasan Industri untuk Pusat Data dan Ekosistem Kendaraan Listrik

Namun, di 2024, pasokannya mulai terbatasnya sehingga diharapkan dapat mendorong penyerapan ruang kantor seiring dengan proyeksi kondisi ekonomi yang lebih positif.

Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia mengatakan, di tahun 2024, suplai perkantoran di Jakarta akan tertekan dan akan terus terjadi hingga 2026, karena jumlah stok sampai 2026 terbatas.

“Ini juga merupakan hal positif untuk sektor perkantoran,” ujar Ferry.

Data Colliers Indonesia menunjukkan bahwa, sepanjang 2024-2025 di area CBD sudah tidak ada pasokan perkantoran lagi.

Stok hanya dipasok oleh gedung-gedung di luar CBD, dimana pasokan di luar CBD akan bertambah di periode 2024-2026 sekitar 340.000 m2.

Baca Juga: 10 Keunggulan Private Office di Spazio Tower Surabaya, yang ke-7 Sangat Menguntungkan!!!

“Ada sebuah kantor di CBD, yakni Indonesia-1 Tower yang akan segera rampung, tetapi sepertinya baru akan diluncurkan di 2026, sembari menunggu kondisi yang lebih membaik,” ungkap Ferry.

Adapun posisi stok perkantoran di Jakarta saat ini adalah sebesar 11.13 juta m2, dimana untuk area CBD 7,38 juta m2 dan di luar CBD 3,75 juta m2.

“Jadi perimbangan antara komposisi ruang kantor yang ada di CBD dan luar CBD, sampai saat ini rasionya masih sama antara 70:30,” terang Ferry.

Tingkat Hunian Perkantoran di Jakarta

Secara umum, tingkat hunian perkantoran di Jakarta mulai membaik, ada kenaikan tetapi sebenarnya tidak begitu signifikan.

Namun yang masih berlangsung saat ini, sebut Ferry, adalah adanya tren penyusutan ruang kantor (rightsizing).

Baca Juga: Unggul di Jabodetabek, Harga Rumah di Bogor Catat Kenaikan Tertinggi di Atas Inflasi Tahunan

Untuk diketahui, tingkat hunian pada Q1 2024 di CBD adalah sebesar 74,7%, sedangkan di luar CBD adalah 77,2%. Untuk di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan mencapai 77,4%.

“Jadi tingkat hunian sudah mulai membaik, terutama di TB Simatupang, perkiraan kami akan ada kenaikan karena di sana juga stok tidak begitu banyak sementara di CBD masih akan terus mengalami penyesuaian,” terang Ferry.

Tarif Sewa Perkantoran di Jakarta

Colliers Indonesia melihat bahwa kompetisi akan semakin ketat untuk mendapatkan penyewa, dimana tarif sewa juga masih akan terus terkoreksi.

“Tarif dasar sewa terus terkoreksi. Beberapa gedung kantor menurunkan tarif dasar sewa terutama dengan tingkat hunian yang relatif rendah,” sebut Ferry.

Baca Juga: Dukung Arus Mudik Lebaran, Tol Fungsional Kartasura-Klaten Dibuka

Ferry mengatakan, ada dua gedung kantor yang tarifnya sangat jauh di atas rata-rata. Dimana selama ini mereka masih bertahan dengan tarif yang cukup mahal tersebut.

Tetapi, lanjutnya, saat ini mereka sudah lebih realistis dan mulai menurunkan tarifnya, sehingga rata-rata tarifnya sudah mulai menurun.

“Dan ini juga menyebabkan perbedaan antara tarif dasar dan tarif yang ditransaksikan menjadi semakin tidak terlalu jauh jaraknya,” jelas Ferry.

Untuk diketahui, tarif dasar sewa di area CBD saat ini adalah sebesar Rp231.222, sementara di luar CBD sebesar Rp167.758. Untuk di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, berkisar Rp176.982.

Ferry mengungkapkan, dikarenakan banyak gedung-gedung kantor yang space-nya masih banyak tersedia, sehingga gedung semacam ini menjadi pilihan utama beberapa tenant untuk relokasi.

Baca Juga: Perangkat Rumah Tangga Terbaru Samsung dengan AI Hadir di Acara “Welcome to Bespoke AI”

“Ini tren yang masih terus berlanjut,” imbuhnya.

Gedung-gedung yang okupansinya masih di bawah ideal, sebut Ferry, tarifnya juga masih bisa dinego, sehingga tenant punya lebih banyak pilihan untuk mendapatkan harga yang lebih bersaing.

Sedangkan di gedung strata atau gedung office yang dijual, Colliers tidak menemukan adanya kenaikan harga jual yang tinggi, tidak seperti sebelum pandemi, karena transaksi yang terjadi tidak terlalu banyak.

Perkantoran di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan. (Foto: Pius/PropertiTerkini.com)

Sektor Usaha yang Dorong Percepatan Serapan Ruang Kantor

Dengan tingkat serapan yang semakin membaik dan minimnya pasok baru maka diharapkan akan mendorong kenaikan tingkat hunian.

Baca Juga: Sertifikasi WELL Platinum Pertama di Indonesia Diraih Kantor JLL Indonesia

Ferry bilang, sektor usaha baru seperti electric vehicle, energi terbarukan, data center, dan lainnya, berpotensi untuk mempercepat penyerapan ruang kantor di Jakarta.

“Selain itu, perusahaan yang terhubung dengan kegiatan finansial seperti bank dan asuransi masih berpotensi menjadi pemain utama yang menghuni ruang dalam jumlah besar gedung kantor,” pungkasnya.

Desain dan Lokasi yang Diminati

Dari segi desain, minat pengguna/penyewa ruang perkantoran lebih menyukai ruangan yang lebih terbuka atau open space.

Kemudian juga tampilan atau gayanya yang lebih fresh, juga memiliki collaborative area.

Sementara dari segi lokasi, area CBD masih tetap menjadi pilihan utama dan terfavorit.

Baca Juga: Huawei Lansir IdeaHub ES2 Plus, Papan Tulis untuk Wujudkan Kantor Pintar

Sedangkan di luar area CBD, kawasan Jakarta Selatan, khususnya di koridor TB Simatupang menjadi incaran utama para penyewa, selanjutnya di daerah Pondok Indah.

Baca berita lainnya di GoogleNews

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Sharp Plasmacluster
Sharp Plasmacluster

BERITA TERBARU

Demo Half Page