Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal
Saturday, May 24, 2025
Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal

Menteri PKP: Pengembang Rumah Subsidi Wajib Bangun Rumah Berkualitas

Sebagai bentuk sinergi, REI juga menyerahkan buku Propertinomic 2.0 kepada Menteri PKP, sebagai bahan referensi dan diskusi dalam membangun sektor properti nasional yang lebih baik.

Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal

PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Pengembang rumah subsidi diminta menjaga kualitas bangunan! Itulah pesan tegas Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dalam acara Halal Bihalal bersama Keluarga Besar Realestat Indonesia (REI) di Hotel Grand Sheraton Gandaria City, Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Maruarar menyerukan pentingnya membangun rumah yang layak dan berkualitas demi mewujudkan hunian yang manusiawi untuk rakyat Indonesia.

Baca Juga: 8 Tahun Menanti Polemik Meikarta: Menteri PKP Janji Tuntaskan, Panggil James Riady!

“Kami ingin pengembang REI dan asosiasi pengembang lainnya tetap maju, tetapi kualitas bangunan untuk rakyat jangan sampai dikorbankan. Ketua REI saya minta untuk membina seluruh anggotanya agar membangun rumah yang benar-benar layak huni,” ujar Maruarar Sirait di hadapan para pengembang.

Arahan ini bukan sekadar imbauan, tapi disampaikan dengan keseriusan tinggi. Terlebih karena banyak pengembang memanfaatkan anggaran negara dalam membangun rumah bersubsidi.

“Kalau pakai APBN, maka harus siap diaudit,” tegas Maruarar, menekankan akuntabilitas penggunaan anggaran negara.

Salah satu isu utama dalam sektor perumahan rakyat adalah kualitas fisik bangunan. Untuk itu, Menteri PKP menegaskan bahwa pihaknya telah mengalokasikan anggaran khusus bagi rumah subsidi, yang menjadi bagian dari Program 3 Juta Rumah seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga: Syarat MBR Bisa Miliki Rumah Subsidi Akan Berubah, Pemerintah Siapkan Aturan Baru 

Program ini merupakan langkah besar pemerintah dalam mengatasi backlog perumahan nasional. Namun, dalam pelaksanaannya, kualitas kerap dikorbankan demi mengejar kuantitas.

Maruarar menekankan bahwa program besar ini harus dijalankan secara bertanggung jawab.

“Saya sudah keliling ke sejumlah lokasi perumahan. Ada yang bagus, tapi ada juga yang buruk. Kalau saya temukan tidak berkualitas, saya tak ragu melaporkan ke Kejaksaan Agung,” ujarnya, menegaskan komitmennya terhadap transparansi.

Audit dan Evaluasi: Pengembang Tak Bisa Lagi Main-main

Dalam pernyataan yang menggugah, Maruarar menegaskan bahwa Kementerian PKP akan meningkatkan pengawasan terhadap proyek pembangunan rumah bersubsidi.

Salah satu bentuk pengawasan yang akan dijalankan secara aktif adalah melalui audit. Ini dilakukan bukan untuk menekan pengembang, tetapi untuk memastikan setiap rupiah dari APBN benar-benar digunakan untuk membangun rumah yang layak dan tahan lama.

Baca Juga: Nuanu Kenalkan Bus Stop Enam, Halte Bus Cetak 3D Pertama di Bali

“Saya ingin para pengembang menjadi bagian dari solusi. Ketika Anda menerima dana negara, maka Anda punya tanggung jawab moral dan hukum untuk menghadirkan hasil yang terbaik bagi rakyat,” kata Maruarar.

Ia juga menegaskan bahwa Kementerian PKP terbuka terhadap kritik dan saran. “REI dan anggotanya saya anggap sebagai teman diskusi yang kritis. Kita perlu debat substansi, bukan debat basa-basi,” tegasnya.

Dalam acara tersebut, Ketua Umum REI Joko Suranto menyatakan kesiapan asosiasinya untuk mendukung penuh program pemerintah.

“Kami siap mendukung Program 3 Juta Rumah dari Kementerian PKP dan kami berkomitmen menjalankan seluruh arahan dari Menteri PKP,” ujar Joko Suranto.

Baca Juga: CSR IHG Tingkatkan Kesejahteraan Lebih Dari 334.000 Orang di Asia Timur dan Pasifik pada 2024

syarat rumah subsidi, rumah murah, perumahan rakyat, syarat mbr miliki rumah subsidi,
Perumahan subsidi untuk MBR. (Foto: Dok. Kementerian PKP)

Sebagai bentuk sinergi, REI juga menyerahkan buku Propertinomic 2.0 kepada Menteri PKP, sebagai bahan referensi dan diskusi dalam membangun sektor properti nasional yang lebih baik.

Pesan paling penting dari Menteri PKP dalam kesempatan tersebut adalah soal integritas dan kualitas. Ia menyatakan bahwa perintah Presiden Prabowo kepada dirinya adalah untuk “membereskan yang tidak benar” dalam pembangunan perumahan rakyat.

“Jangan lagi ada rumah murah tapi murahan. Jangan lagi rakyat diberi rumah yang bocor, retak, dan tak layak huni. Kalau tidak sesuai, saya akan turun langsung dan bertindak,” tegas Maruarar.

Baca Juga: Rp4,5 Miliar CSR Harum Energy Wujudkan dalam 30 Rumah Panggung untuk Nelayan Muara Angke

Komitmen ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang selama ini kerap mendapatkan rumah subsidi yang tak sesuai standar.

Sekaligus menjadi tantangan nyata bagi para pengembang untuk menunjukkan kualitas, transparansi, dan loyalitas mereka terhadap kepentingan rakyat.

***
Baca berita lainnya di GoogleNews

———
KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0813 8225 4684
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Mesin Cuci Sharp Terbaru
Mesin Cuci Sharp Terbaru

BERITA TERBARU

Demo Half Page