PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Bank Dunia telah berkolaborasi melaksanakan Program National Affordable Housing Program (NAHP) untuk membantu sebanyak 263.520 unit rumah masyarakat di seluruh Indonesia.
Adapun tujuan utama Program NAHP adalah untuk meningkatkan akses terhadap perumahan yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Baca Juga: Kuartal I 2023 Tercatat Program Sejuta Rumah Capai 298.203 Unit
Menurut Sektretaris Direktorat Jenderal Perumahan, M. Hidayat, saat memberikan sambutan pada kegiatan NAHP Closing Workshop di Jakarta, Selasa (23/5/2023), proyek NAHP telah berhasil mencapai dan memenuhi sebagian besar indikator proyek dalam menyalurkan 30.422 subsidi KPR BP2BT untuk pemilik rumah pertama serta melayani 233.098 rumah tangga yang berada di bawah garis kemiskinan melalui hibah dan dukungan teknis Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk peningkatan akses terhadap rumah layak huni.
Penyediaan rumah yang layak huni dan terjangkau, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) telah menjadi prioritas Pemerintah Indonesia. Namun demikian, seiring bertambahnya jumlah penduduk Indonesia, penyelesaian backlog perumahan dan pemenuhan target Program Sejuta Rumah (PSR) dengan ruang fiskal yang terbatas menjadi tantangan yang semakin berat.
Hidayat menyampaikan rasa terima kasih yang tulus atas dukungan yang luar biasa, kerja sama tim, dan kemitraan dari Bank Dunia serta semua pihak yang terlibat dalam keberhasilan pelaksanaan NAHP.
Baca Juga: Kementerian PUPR Siap Berikan Solusi Perumahan MBR Berbasis Kelompok
Program NAHP merupakan bagian dari solusi yang berkelanjutan dan terobosan yang signifikan agar masyarakat akan terus menemui kesulitan untuk mendapatkan hak atas rumah layak huni.
Pencapaian penyaluran dana NAHP, lanjut Hidayat, juga menghadapi kendala di lapangan dan keterbatasan fisik yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia beberapa waktu lalu.
Meskipun demikian, NAHP berhasil menyalurkan bantuan BP2BT dan BSPS kepada segmen masyarakat berpenghasilan rendah dan informal, serta mengembangkan sistem Quality Assurance and Quality Control (QAQC) yang memberlakukan standar teknis dan aplikasi untuk fasilitator, masyarakat, dan pengembang serta memastikan pembangunan rumah yang berkualitas dan layak.
Baca Juga: Gelar Halal Bi Halal, REI Bekasi Targetkan Akad 5.000 Unit Rumah
NAHP juga turut dalam pengembangan Housing and Real Estate Information System (HREIS), studi mengenai sisi pasokan perumahan yang terjangkau, strategi untuk PT SMF (perusahaan pembiayaan sekunder perumahan) untuk mendorong pertumbuhan pasar KPR, pengembangan studi kasus untuk Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk perumahan terjangkau, serta Housing Policy Grand Design yang mendalam dan multidimensi.
NAHP juga dinilai telah meletakkan dasar bagi masa depan pengembangan sektor perumahan di Indonesia untuk mencapai skala dan kapasitas yang diperlukan dalam menciptakan akses universal terhadap perumahan layak dan terjangkau.
Keberhasilan dan pencapaian NAHP tidak akan dapat terlaksana tanpa kolaborasi yang solid, inovasi yang kuat, dan komitmen yang kuat dari berbagai pemangku kepentingan yang menghasilkan dampak yang signifikan dan tahan lama.
Baca Juga: Hebat! Rumahnya Ditawar Pengembang Hampir Rp500 Miliar, Keluarga Ini Menolak
Selain memberikan bantuan akses rumah layak huni bagi MBR melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), NAHP juga mengadopsi penggunaan teknologi ferosemen dalam program BSPS untuk membangun rumah yang memenuhi standar dan mengurangi risiko gempa bumi bagi rumah tangga.
NAHP juga memberikan dukungan teknis yang sangat dibutuhkan untuk mendukung reformasi kebijakan sektor perumahan sekaligus meningkatkan kapasitas sektor tersebut.
Sementara itu, Manager Operasional Bank Dunia Regional Indonesia dan Timor-Leste, Bank Dunia, Bolormaa Amgaabazar mengatakan, pesatnya urbanisasi telah menyebabkan besarnya permintaan rumah di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Golden Gemilang @Bekasi, Proyek Baru GNA Group Hadirkan Promo Khusus
Namun, negara ini menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan perumahan warganya, baik dalam hal kuantitas unit rumah maupun kualitas perumahan. Untuk memastikan akses terhadap perumahan yang terjangkau di Indonesia telah menjadi kebijakan jangka panjang Pemerintah Indonesia.
Menurut Bolormaa, pada tahun 2017 Bank Dunia telah menyediakan 450 juta dollar AS untuk NAHP guna mendukung sektor perumahan terjangkau di Indonesia dengan bekerja sama dengan Kementerian PUPR.
NAHP bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap rumah yang terjangkau bagi MBR sekaligus mendukung pemerintah dalam memenuhi sasaran Sustainable Development Goals (SDG) 11.1 yaitu menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan dan mendukung pencapaian target PSR.
Baca Juga: Paramount Land Resmikan Pembukaan Matera Residence Community Club
Program ini juga melayani rumah tangga segmen Bottom-of-Pyramid (BOP) dengan memberikan bantuan teknis dan hibah untuk memperbaiki rumah sub-standar melalui komponen BSPS.
Upaya multi-segi yang membawa perubahan struktural pada rantai nilai perumahan yang kompleks di Indonesia membutuhkan pendekatan progresif dan inovatif yang dikatalisasi dengan alat dan teknologi transformatif dan diterima oleh masyarakat luas.
Bolormaa menambahkan, bangga bahwa NAHP telah berkontribusi pada visi Pemerintah Indonesia untuk membangun Indonesia Green and Affordable Housing Platform untuk mewujudkan perumahan rendah karbon pada tahun 2050, serta bertujuan untuk meningkatkan investasi sektor swasta secara signifikan sekaligus mengurangi beban fiskal Pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Intiland Angkat Mantan Menteri Agraria Sofyan A Djalil Sebagai Wakil Komisaris Utama
“Kami harap NAHP juga dapat meningkatkan upaya penyediaan perumahan yang aman, layak, dan terjangkau bagi semua masyarakat di Indonesia,” harap Bolormaa.
*** Baca berita lainnya di GoogleNews