PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Nama Iwan Sunito begitu erat dengan Crown Group yang telah dibangun selama kurang lebih 30 tahun.
Perusahaan pengembang properti berbasis di Sydney, Australia tersebut akhirnya kini tak lagi beroperasi, usai pecah kongsi dengan pemegang saham lainnya, Paul Sathio.
Baca Juga: Tancap Gas, ONE Global Capital Umumkan Rencana Ekspansi di 2024
Kini, Iwan Sunito menatap cerahnya bisnis properti dengan sejumlah gebrakan baru melalui ONE Global Capital. Bahkan, sejumlah rencana besar telah disiapkan untuk tahun 2024 ini.
Muasal perpecahan ini, sebut Iwan, telah ‘terendus’ olehnya sejak tujuh tahun silam. Dia menduga bakal ada perpecahan ke depannya, apalagi ketika Paul juga menempatkan anaknya sebagai salah satu pemimpin perusahaan.
“Paul memaksakan agar anaknya menjadi pemimpin di perusahaan. Padahal waktu itu saya melihat bahwa anaknya belum siap untuk posisi itu,” kata Iwan Sunito, Founder dan CEO ONE Global Capital kepada media dalam konferensi pers secara online, Rabu (20/3/2024).
Baca Juga: Kolaborasi dengan OXO Living, Bali Jadi Lompatan One Global Resorts Menuju Dunia
“Saya melihat visi kami berdua mulai berbeda. Dan saya menduga, Crown Group ini lama-lama bisa menjadi family business,” lanjut Iwan.
Padahal Iwan menegaskan, sejak awal merintis Crown Group, dia dan Paul telah menetapkan bahwa perusahaan ini bukan bisnis keluarga.
Baca Juga: Hidangan Ramadan Khas Kampung Hadir di Atrium Restaurant
“Padahal fondasi kami, saya dan Paul sejak awal kami berkata, no family business,” tegas Iwan.
Tidak hanya itu, dugaan korupsi juga mencuat pada pengembang proyek Crown Group. Ini pula menjadi alasan lain dari perpecahan tersebut.
Iwan mengaku sedih, melihat kondisi Crown Group saat ini. Apalagi melalui perusahaan tersebut, kata dia, orang Indonesia sudah menunjukkan kemampuannya untuk berkompetisi di luar negeri.
“Memang sangat sedih ketika bisnis itu berhenti atau pecah. Apalagi sudah mencetak berbagai hal yang sangat amazing dan unexpected,” ungkap Iwan.

Untuk diketahui, komposisi kepemilikan saham Crown Group terbagi rata, dimana Iwan Sunito memiliki 50 persen dan Paul Sathio 50 persen.
Baca Juga: Pameran Industri Ritel Terbesar di Asia, Chinashop 2024 Akan Berlangsung di Shanghai
“Saya tahu, Paul mengirimkan press realese yang menyatakan bahwa saham dia paling besar. Tetapi saya juga bisa memberikan record saham shareholder-nya siapa, yang jelas kami fifty fifty,” terang Iwan.
Bahkan, Iwan sempat menawarkan ke Paul untuk mengambil alih Carown Group dengan membeli seluruh sahamnya, namun Paul tidak menyetujui.
“Saya berharap agar Paul Sathio consider niat saya beli sahamnya. Apalagi dia juga sudah punya Sathio Group,” jelasnya.
Iwan mengaku kecewa lantaran kemitraan kami harus berakhir seperti ini, namun hidup terus berjalan.
Baca Juga: Crystal Lagoons Perluas Proyek PAL ke Roma, Milan, Toulouse, dan Seville
“Every partnership will have an end. Dan setelah hampir 1,5 tahun berjalan perselisihan terjadi, saya meliat ini yang terbaik bagi kami berdua. Kami bisa bebas mengembangkan visi bisnis kami,” kata Iwan.
Adapun saat ini Crown Group sudah masuk dalam proses likuidasi. Iwan akan tetap fokus pada bisnis properti melalui ONE Global Capital.
“Luar biasanya, adanya perpecahan ini juga memaksa diri saya untuk mempercepat laju dari pertumbuhan ONE Global. Perusahaan ini memang sudah saya siapkan sejak 3-4 tahun lalu,” ungkapnya.
ONE Global CapitalCrown Group bagi Iwan, adalah masa lalu, dan saat ini dirinya lebih berfokus kepada ONE Global Capital sebagai masa depan.
Menuju pertumbuhan dan ekspansi, ONE Global Capital, sebagai arsitek di balik lahirnya entitas prestisius seperti Crown Group, jaringan hotel SKYE Suites, dan proyek ikonik Grand Residence, punya rencana ambisiusnya untuk tahun 2024.
Baca Juga: Hunian Bergaya Neo-Luxury Senilai Rp500 Miliar Akan Diluncurkan OXO Group Indonesia, Juni 2024
“Tahun ini merupakan titik balik bagi saya secara pribadi dan merupakan tahun akselerasi bagi ONE Global Capital,” tegas Iwan Sunito.
Baca berita lainnya di GoogleNews