PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menerima kunjungan dari World Bank Regional Director for Sustainable Development East Asia Pacific, Benoît Bosquet serta delegasi World Bank yang lain di Kantor Pusat Kementerian PUPR, Selasa (13/6).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk melanjutkan kolaborasi antara Kementerian PUPR dan World Bank untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Sekaligus, memperkenalkan calon Direktur Regional World Bank yang baru, Anna Wellenstein.
Baca Juga: Kejar Target Program Sejuta Rumah, Bank Dunia Bantu Program Pembiayaan Rumah MBR
Basuki mengapresiasi World Bank, terutama Benoît Bosquet atas kontribusi dan kerja samanya dalam membantu Kementerian PUPR untuk mencapai target RPJMN 2020-2024.
World Bank memiliki porsi pembiayaan terbesar dalam proyek pinjaman yang sedang berjalan di Kementerian PUPR. Dengan jumlah dukungan sebesar 24,71 persen atau sekitar 1,68 miliar dollar AS dari total pinjaman Kementerian PUPR sebesar 6,8 miliar dollar AS.
Dari nilai pinjaman tersebut, terdapat total 10 proyek Kementerian PUPR yang didanai oleh World Bank. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan 224/2011 tentang Prosedur Pemantauan dan Evaluasi Pinjaman atau Hibah, 1 proyek dikategorikan sebagai At-Risk Projects (NUDP), 8 proyek dikategorikan sebagai Behind-Schedule (DOISP II,SIMURP, NSUP, NUWSP, ISWMP, CSRRP, ITDP dan ITMP), dan 1 proyek baru (NUFReP) yang efektif pada April 2023.
Baca Juga: Anggaran Ditjen Perumahan Capai Rp6,19 Triliun untuk Tahun 2024
Capaian Kementerian PUPR dalam pembangunan infrastruktur periode 2020-2022 antara lain adalah rehabilitasi dan modernisasi 826.531 hektar sistem irigasi, peningkatan operasional dan prosedur keselamatan untuk lebih dari 163 bendungan, penyediaan akses ke air minum dengan kecepatan 2.988 liter per detik, pembangunan dan perbaikan terhadap 546.561 rumah swadaya, dan membantu penyaluran terhadap 25.176 KK dalam kepemilikan rumah layak huni yang terjangkau.
Pencapaian tersebut tentunya didukung melalui implementasi pinjaman berkelanjutan dari proyek-proyek dari Bank Dunia yaitu DOISP II, SIMURP, NUWSP, serta proyek closed loan seperti PAMSIMAS dan NAHP.
Dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai proyek potensial ke depan yang telah diajukan pendanaannya melalui kolaborasi bersama World Bank. Pada April 2023, Kementerian PUPR telah mengusulkan peningkatan jumlah pinjaman untuk River Basin Improvement Program dari 50 juta dolar AS menjadi 500 juta dolar AS.
Baca Juga: Giliran Petani Bawang di Nganjuk Dapat Program BSPS
Serta Sanitasi Inklusif Seluruh Kota – Proyek Layanan Menuju Sanitasi Perkotaan yang Dikelola dengan Aman (CWIS-SMUSSP) dengan usulan jumlah 178,38 juta dolar AS.
Basuki berharap kerja sama antara Kementerian PUPR dan World Bank akan terus menguat dan menghasilkan manfaat melalui strategi pembangunan inklusif. Basuki juga mengundang World Bank untuk hadir pada kegiatan WWF 2024 di Bali.
Baca Juga: Budiarsa Sastrawinata Resmi Dilantik Menjadi FIABCI World President 2023-2024
“Kami percaya bahwa melalui pengalaman World Bank, kita dapat terlibat dalam dialog yang hidup dan berbagi ide dan solusi terbaik terkait tantangan di sektor sumber daya air,” ujar Basuki.
Baca berita lainnya di GoogleNews