PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Laporan terbaru dari JLL Indonesia menyoroti perkembangan terbaru di pasar properti Jakarta selama kuartal ketiga 2024, mencakup sektor retail, kondominium, perhotelan, dan logistik.
Dengan perekonomian yang tumbuh pesat dan dukungan dari program pemerintah, industri properti di Indonesia, khususnya Jakarta, menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan positif.
Baca Juga: Penyewa Pindah ke Gedung Baru, Begini Tren Perkantoran ke Depan, Menurut JLL
Berikut adalah rangkuman dari temuan utama JLL Indonesia:
Sektor Retail: Permintaan Kuat untuk Makanan, Minuman dan Fashion
Tingkat hunian retail di Jakarta tetap sehat, didorong oleh meningkatnya permintaan dari sektor makanan, minuman, dan fashion.
Yunus Karim, Head of Research di JLL Indonesia mengungkapkan bahwa beberapa brand internasional, terutama di sektor makanan dan minuman, secara aktif memperluas jaringan mereka di Indonesia.
Baca Juga: Moratorium Hotel di Bali, Begini Dampaknya Terhadap Investasi Properti
“Sementara itu, sektor fashion juga mengalami pertumbuhan dengan pembukaan beberapa toko flagship baru pada kuartal ini,” ujarnya.
Walaupun belum ada pusat perbelanjaan baru yang beroperasi, sebut Yunus, sejumlah mal direncanakan akan buka pada akhir tahun, menciptakan momentum tambahan bagi sektor retail di Jakarta.
“Perkembangan ini diharapkan mampu meningkatkan aktivitas konsumen dan menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di pasar retail Indonesia,” katanya.
Pasar Kondominium: Akses Transportasi dan Program Penjualan Inovatif Meningkatkan Permintaan
Permintaan kondominium di Jakarta didorong oleh proyek-proyek dengan akses transportasi yang baik, seperti Two Sudirman di kawasan CBD dan menara baru dari LRT City Tebet.
Baca Juga: Makassar, Denpasar dan Surakarta Catat Pertumbuhan Harga Rumah Tertinggi di Kuartal III 2024
Menurut Vivin Harsanto, Head of Advisory di JLL Indonesia, pembeli saat ini lebih tertarik dengan properti yang menawarkan kemudahan akses transportasi, terutama di wilayah Bodetabek.
“Selain itu, insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) juga menjadi pendorong utama penjualan kondominium siap huni, memudahkan calon pembeli,” ungkapnya.
Developer memanfaatkan strategi penjualan inovatif, seperti menawarkan program pembayaran fleksibel dan jaminan sewa, untuk menarik lebih banyak calon pembeli.
Sektor Perhotelan: Optimisme Investor Berkat Pemulihan Pariwisata
Pulihnya sektor pariwisata di Indonesia telah meningkatkan minat investor di sektor perhotelan.
Baca Juga: Kinerja Ritel di Jakarta Tumbuh, Dorong Pemilik Mall Naikkan Tarif Sewa
Julien Naouri, Senior Vice President di JLL Hotels and Hospitality Group Asia Pacific, menyatakan bahwa minat investor tetap kuat karena mereka mengantisipasi peningkatan nilai properti seiring dengan kinerja sektor pariwisata yang membaik.
“Pemulihan ini didorong oleh kembalinya wisatawan dan aktivitas bisnis di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bali,” katanya.
Dengan semakin membaiknya kondisi pariwisata, sektor perhotelan diperkirakan akan memberikan potensi pengembalian investasi yang menarik bagi para investor lokal maupun internasional.
Sektor Logistik: Permintaan untuk Gudang Modern Terus Meningkat
Di sektor logistik, tingkat hunian untuk pergudangan modern di kawasan Jabodetabek mencapai 90%, didukung oleh permintaan yang kuat dari berbagai sektor industri.
Farazia Basarah, Country Head JLL Indonesia, menyatakan bahwa industri seperti kendaraan listrik, farmasi, alat kesehatan, dan ritel merupakan kontributor utama terhadap permintaan gudang modern.
Baca Juga: BP Tapera Evaluasi Kinerja Bank Penyalur Pembiayaan FLPP, Periode Q-3 2024
“Selain itu, developer lokal dan internasional terus mengeksplorasi kolaborasi strategis serta ekspansi bisnis, termasuk fasilitas Built-to-Suit dan cold storage,” terangnya.
Saat ini, kata Farazia, satu proyek pergudangan telah selesai dibangun di Cibitung, dan beberapa fasilitas lainnya dijadwalkan rampung pada akhir 2024 di area Bogor, Jakarta, dan Karawang.
Potensi Ekonomi dan Demografi Indonesia yang Menjanjikan
Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi antara 4,7% hingga 5,5%, Indonesia menjadi salah satu destinasi investasi yang menjanjikan di Asia Tenggara.
Farazia menambahkan, stabilitas ekonomi dan demografi muda Indonesia memberikan peluang besar untuk pertumbuhan berkelanjutan di berbagai sektor properti, termasuk perumahan, logistik, dan pusat data.
Baca Juga: Si Ahli Semen Beri Konsultasi Lengkap untuk Rumah Berkualitas dan Konstruksi Berkelanjutan
“Penanaman Modal Asing (PMA) juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 18,6% dalam sektor manufaktur dibandingkan tahun sebelumnya, mendukung pertumbuhan sektor logistik dan industri di kawasan Jabodetabek serta wilayah lainnya,” jelasnya.
Baca berita lainnya di GoogleNews
———
KONTAK:
Telepon: 021-87971014
Ponsel: 0813 8225 4684
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com