PropertiTerkini.com, (PARAPAT) — Dengan semakin turunnya level PPKM di berbagai daerah ada harapan geliat pariwisata akan kembali dirasakan para pelaku industri pariwisata. Maklum, industri pariwisata ibarat babak belur terkena imbas pandemi Covid-19. Tidak ingin berlama-lama menunggu PPKM level nol, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lewat Direktorat Jenderal Perumahan telah menyelesaikan pembangunan 265 unit Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di Kampung Warna Warni Tigarihit, Parapat.
Parapat harus dimasukkan ke catatan destinasi tujuan wisata Anda karena di sinilah terletak Destinasi Wisata Super Prioritas Danau Toba di Sumatera Utara. Adanya Sarhunta di Danau Toba diharapkan bisa mendorong geliat pariwisata sekaligus meningkatkan perekonomian serta mewujudkan hunian yang layak bagi masyarakat.
Baca Juga: Keren, Begini Penampakan Jalan Akses Wisata Rohani Menuju Bukit Sibea-bea
Kampung ini berada di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, tepatnya di Jalan Kolonel TPR Sinaga. Kampung ini ditempati penduduk yang mayoritas memiliki profesi sebagai pekerja pariwisata.
“Program Sarhunta dilaksanakan dalam rangka meningkatkan keswadayaan masyarakat untuk mewujudkan rumah layak huni dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lokasi destinasi pariwisata prioritas,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid beberapa waktu lalu.
Danau Toba sendiri telah ditetapkan sebagai bagian dari lima KSPN Prioritas atau Destinasi Pariwisata Super Prioritas sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo. Lokasi kegiatan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya untuk Usaha Pondok Wisata (Homestay) dan Usaha Pariwisata Lainnya Dalam Mendukung KSPN tahun 2020 dilaksanakan di lima destinasi pariwisata prioritas, terdiri atas Danau Toba, Borobudur, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo dan Manado-Likupang.
Program Sarhunta ini dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Utara Balai P2P Sumatera II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR sejak tahun 2020 di Danau Toba. Pelaksanaannya dilakukan di enam daerah yakni Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Humbang Hasudutan, dan Kabupaten Dairi.
Baca Juga: 5 KSPN Siap Sambut Kebangkitan Pariwisata
Untuk di Kabupaten Simalungun alokasi Bantuan pada Tahun Anggaran (TA) 2020 berjumlah Rp11,6 miliar dengan rincian 30 unit untuk homestay yang berada di Desa Tiga Hirit, Dan 235 unit untuk pembangunan koridor yang tersebar di empat Kecamatan dan 14 desa atau kelurahan.
Program Sarhunta sangat memberikan dampak positif bagi masyarakat di Danau Toba. Rumah-rumah masyarakat yang diubah dari sebelumnya tidak layak huni dan menjadi lebih layak huni bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai homestay atau tempat penginapan bagi para wisatawan yang datang berkunjung.
Dalam proses pembangunannya pun masyarakat dilibatkan secara aktif agar mereka bisa merasa memiliki dan menjaga bangunan Sarhunta ini. Pemilik rumah maupun tukang bangunan yang bekerja juga bisa mendapatkan upah kerja sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca Juga: Komisi V DPR RI Apresiasi Capaian Kementerian PUPR
Sinaga Wijaya yang juga sebagai Ketua Kelompok Sadar Wisata (KOPDARWIS) mengatakan Sarhunta sangat dibutuhkan oleh masyarakat wilayah Danau Toba, dengan adanya bantuan rumah untuk homestay tersebut bisa meningkatkan penghasilan masyarakat setempat.