Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal
Saturday, November 8, 2025
Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal

BERITA TERKAIT

ICBT 2025: Pameran Teknologi Pemeliharaan Fasilitas, Smart Building, dan Sustainability

Kementerian PKP Usulkan Pembentukan “Bulog Perumahan” untuk Memastikan Penyediaan Rumah Subsidi

Dalam usulan tersebut lembaga serupa Bulog perumahan ini nantinya akan mengambil alih peran sebagai off-taker rumah subsidi.

PropertiTerkini.com(JAKARTA) — Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengusulkan kepada Menteri BUMN Erick Thohir untuk mempertimbangkan pendirian lembaga khusus seperti Bulog yang fokus pada sektor perumahan (Bulog Perumahan).

Usulan ini disampaikan dalam pertemuan resmi di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (25/Juli/2025), sebagai langkah strategis untuk menjawab tantangan pemasaran dan penyediaan rumah subsidi bagi masyarakat.

Baca Juga: Bertemu Colliers Indonesia, Menteri PKP Harap Dukungan Data Untuk Program 3 Juta Rumah

Fahri menjelaskan bahwa salah satu hambatan besar dalam sektor perumahan adalah ketiadaan off-taker yang memastikan penyerapan rumah-rumah subsidi yang telah dibangun oleh para pengembang.

“Katanya backlog itu ada 10 sampai 15 juta unit, tapi kenapa perusahaan-perusahaan konstruksi masih harus jungkir balik menjual rumah? Ini menandakan ada masalah struktural,” tegas Fahri.

Dalam usulan tersebut lembaga serupa Bulog perumahan ini nantinya akan mengambil alih peran sebagai off-taker rumah subsidi, terutama dari pengembang yang membangun hunian sosial di atas lahan yang telah mendapatkan perizinan dari pemerintah.

Baca Juga: Trésor Tahap 2 di BSD City Resmi Diluncurkan, 24 Unit Hunian Mewah Dijual Mulai Rp13 Miliar

Model subsidi yang diusulkan juga akan bergeser dari skema subsidi cicilan seperti dalam program FLPP, menjadi subsidi berbasis tanah.

“Kalau elemen subsidi dipindah ke tanah, harga rumah subsidi bisa lebih murah. Dari yang sekarang Rp186 juta, bisa turun menjadi sekitar Rp120–130 juta,” tambah Fahri.

Fahri juga menyebutkan bahwa pihaknya bersama tim Kementerian BUMN akan mendalami dan mempelajari praktik terbaik (best practices) dari berbagai negara seperti Turki dan Singapura.

Ia menekankan pentingnya langkah cepat untuk segera menyusun konsep teknis pelaksanaan, tentunya atas seizin Presiden.

Perbanyak Rumah Vertikal

Baca Juga: Menteri PKP Hadiri Akad Massal KPR FLPP Debitur BNI Secara Serentak di 38 Kota

Rumah Vertikal : Fahri memastikan bahwa seluruh jenis rumah subsidi, baik rumah tapak (landed house) maupun rumah vertikal, akan masuk dalam skema offtaking oleh lembaga yang diusulkan. (foto ilustrasi/dok. Kementerian PUPR).

Menanggapi kebutuhan perumahan di perkotaan, Fahri menyatakan bahwa pembangunan rumah vertikal juga menjadi bagian dari rencana besar tersebut.

“Presiden menyarankan agar kita membangun lebih banyak rumah vertikal untuk memperbaiki wajah kota. Tanah di kota sudah sangat mahal, sehingga rumah vertikal menjadi solusi logis,” ujar Fahri.

Fahri memastikan bahwa seluruh jenis rumah subsidi, baik rumah tapak (landed house) maupun rumah vertikal, akan masuk dalam skema offtaking oleh lembaga yang diusulkan.

Semua hunian yang memperoleh dukungan negara, baik berupa pembukaan lahan, subsidi konstruksi, maupun subsidi cicilan, akan dikategorikan sebagai social housing.

Baca Juga: Kementerian PKP Gandeng BPJS Ketenagakerjaan Sediakan Rumah Layak Huni Para Pekerja

Rencana besar ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem perumahan nasional yang lebih adil, efisien, dan berkelanjutan, dengan sinergi erat antara Kementerian PKP dan Kementerian BUMN.

***
Untuk berita santai yang tak kalah serumampir juga ke: PropertiPlus.com

*** Baca berita lainnya di GoogleNews
——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com
ICBT 2025: Pameran Teknologi Pemeliharaan Fasilitas, Smart Building, dan Sustainability

BERITA TERBARU

Demo Half Page