Youtube Channel PT
Sunday, May 19, 2024

Bisnis Ritel (Pusat Perbelanjaan) di Jakarta dan BoDeTaBek Menggeliat, Tapi Perlu Diwaspadai Hal Ini!

Rata-rata tingkat hunian atau okupansi mal kelas middle dan middle-low di bawah 70%, bahkan untuk middle-low rata-rata hanya 50%.

PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Bisnis ritel (pusat perbelanjaan) di Jakarta dan BoDeTaBek (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) diperkirakan akan terus membaik di tahun 2024. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai.

Sekadar melihat tren bisnis ini di 2023, data Colliers Indonesia menunjukkan bahwa, di sepanjang tahun lalu, pusat perbelanjaan sudah kembali menggeliat dan mulai masuk ke fase normal.

Baca Juga: Toko Terbesar KELS Kini Hadir di Living World Kota Wisata Cibubur

Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia mengatakan, beberapa brand juga mulai kembali ekspansif mencari ruang usaha baru.

“Ini dibuktikan dengan jumlah trafik pengunjung terus meningkat, terutama di weekend, dimana jumlahnya bahkan melampaui tahun 2019 lalu,” kata Ferry.

Kemudian, apa yang akan terjadi di 2024? Ferry bilang, kinerja mal pada Q1 2024 juga didukung oleh beberapa perayaan hari besar, seperti Imlek dan Ramadhan yang meningkatkan jumlah kunjungan pengunjung.

Colliers Indonesia memrediksi, bisnis ritel di Jakarta dan BoDeTaBek masih terus menggeliat hingga Lebaran.

“Namun para operator mal perlu waspada usai Lebaran. Karena, biasanya mereka akan hadapi banyak tantangan untuk bisa mencari peluang terbaik agar mal bisa bergairah lagi,” kata Ferry.

Beberapa penyewa masih terus ekspansif terutama sektor F&B. Elektronik, perlengkapan rumah tangga dan supermarket juga mulai menggeliat.

Baca Juga: Rans Nusantara Hebat Resmi Dibuka, Jadi Pusat Kuliner dan UMKM Indonesia Terbesar di BSD City

Ferry mengatakan, relaksasi pajak retribusi daerah disambut baik oleh para retailer dan pengelola mal.

“Tetapi, rencana kenaikan PPN menjadi 12% akan menjadi tantangan karena pada akhirnya akan dibebankan kepada konsumen, sehingga bisa berdampak pada penurunan jumlah pengunjung,” tambahnya.

Pasokan Mal Bertambah

Data Colliers juga menunjukkan bahwa sejak Q1 2022, tidak ada penambahan mal baru di Jakarta. Sementara di tahun 2024 ini, akan ada beberapa mal yang akan beroperasi.

“Namun stok pusat perbelanjaan di Jakarta akan berkurang hingga 2026, dan akan ada penembahan di luar Jakarta,” ungkap Ferry.

Pada Q1 2024, ada penambahan dua mal baru, yakni Aeon Mall Deltamas di Kota Deltamas Cikarang, Bekasi dan Living World Kota Wisata di Cibubur, Kabupaten Bogor.

Sedangkan di Jakarta, ada penambahan pasok tahun ini, seperti Agora (dalam komplek Thamrin Nine) dan Lippo Mall East Side (dalam komplek Holland Village). Keduanya direncanakan akan beroperasi di 2024 ini.

Baca Juga: Produk Entertainment Projector Terbaru dari Yaber Hadir di HKTDC Electronics Fair 2024

Okupansi Pusat Perbelanjaan di Jakarta dan BoDeTaBek

AEON Mall Kota Deltamas
AEON Mall Kota Deltamas. (Dok. SML)

Secara umum, tingkat hunian (okupansi) pusat perbelanjaan di Jakarta dan BoDeTaBek juga terus membaik. Untuk di Jakarta pada kuartal pertama 2024 berkisar 74,3%, sedangkan di wilayah BoDeTaBek 69,7%.

Menurut Ferry, meski belum naik signifikan, namun kenaikan sudah terjadi sejak awal 2023 dan okupansi relatif stabil hingga saat ini.

Lebih rinci, tingkat hunian pusat perbelanjaan di Jakarta menurut kelas mal tersebut, yakni untuk Premium berkisar 84,5% (Q1 2023), 86,2% (Q4 2023) dan 86,2% (Q1 2024).

Okupansi mal kelas Middle-Upper 79,3% (Q1 2023), 87,7% (Q4 2023) dan 87,9% (Q1 2024).

Okupansi mal kelas Middle berada di kisaran 65,9% (Q1 2023), 69,9% (Q4 2023), dan 69,9% (Q1 2024).

Baca Juga: 520 Fifth Avenue, Menara Hunian Tertinggi di Fifth Avenue Mulai Dipasarkan

Okupansi mal kelas Middle-Lower berada di 47,0% (Q1 2023), 50,0% (Q4 2023) dan 50,0% (Q1 2024).

Secara wilayah di Jakarta, untuk pusat perbelanjaan di area CBD Jakarta, okupansinya berkisar 73,1% (Q1 2023), 78,7% (Q4 2023) dan 77,7% (Q1 2024)

Sementara okupansi mal di luar CBD Jakarta, berkisar 67,7% (Q1 2023), 72,9% (Q4 2024) dan 73,3% (Q1 2024).

Kemudian untuk tingkat hunian pusat perbelanjaan di area BoDeTaBek untuk mal kelas Middle-Upper berkisar 78,4% (Q1 2023), 79,5% (Q4 2023) dan 67,0% (Q1 2024).

Okupansi mal kelas Middle berkisar 70,8% (Q1 2024), 73,6% (Q4 2023) dan 74,1% (Q1 2024).

Mal kelas Middle-Lower, okupansinya berkisar 62,5% (Q1 2023), 62,2% (Q4 2023) dan 63,4% (Q1 2024).

Sedangkan secara area, tingkat hunian mal di Bogor berkisar 68,2% (Q1 2023), 64,8% (Q4 2023) dan 62,6% (Q1 2024).

Adapun okupansi mal di area Depok berkisar 67,7% (Q1 2023), 70,4% (Q4 2023) dan 73,1% (Q1 2024).

Kemudian di Tangerang, okupansi mal berkisar 67,5% (Q1 2023), 70,2% (Q4 2023) dan 70,0% (Q1 2024).

Baca Juga: Viruma Indonesia Dapat Suntikan Modal Perusahaan Jepang, CyberAgent Capital

Sedangkan okupansi mal di Bekasi berkisar 71,4% (Q1 2023), 75,0% (Q4 2023) dan 72,8% (Q1 2024).

Menurut Ferry, mal kelas middle dan midle-low, biasanya tidak terlalu agresif untuk meng-upgrade mal mereka, baik dari sisi fisik, maupun dari sisi memformulasikan bauran tenan yang tepat.

“Dan ini terjawab juga melalui data yang ada, dimana rata-rata mal kelas middle dan middle-low okupansinya di bawah 70%, bahkan untuk middle-low rata-rata hanya 50%,” ungkap Ferry.

Sebaliknya untuk mal kelas menengah atas dan atas, okupansinya sangat baik, bahkan mencapai hampir 90%.

Ini menurut Ferry, biasanya mal-mal yang dimiliki pengembang besar dan biasanya mereka selalu meng-upgrade, terutama dari sisi fisik/tampilan, juga mereka selalu mereview penyewa yang ada.

“Biasanya kalau ada penyewa yang tidak bisa menarik trafik ke dalam mal tersebut, maka akan diganti dengan tenan baru yang lebih bisa menarik pengunjung,” terangnya.

Dikatakan, dikarenakan hingga akhir tahun 2024, tidak akan ada lagi mal baru di BoDeTaBek sehingga tingkat hunian diperkirakan akan mulai kembali meningkat.

Dan yang cukup fenonenal saat ini, supermarket menjadi salah satu tenan yang sangat diminati pengunjung.

Baca Juga: Panel Surya HJT Menghasilkan Kinerja Listrik Lebih Tinggi hingga 3,58 Persen per Bulan

“Salah satu supermarket chain yang cukup ekspansif dan akan masuk ke dalam mal di luar properti mereka, termasuk mal baru yang akan beroperasi dalam beberapa tahun ke depan,” tambah Ferry.

pusat perbelanjaan metland
Grand Metropolitan, salah satu pusat perbelanjaan yang dikelola dan dimiliki oleh Metropolitan Land./ dok. Metland

Tarif Sewa Mal Naik Perlahan

Tarif dasar sewa pusat perbelanjaan di Jakarta dan BoDeTaBek diperkirakan akan terus mengalami penyesuaian hingga akhir 2024.

Beberapa mal masih sangat agresif untuk meningkatkan trafik pengunjung mereka, termasuk mencari tenan baru yang lebih menarik.

Baca Juga: New Matera Residences, Tampil Lebih Sempurna dengan Fitur Lengkap di Paramount Gading Serpong

Adapun rata-rata tarif sewa pusat perbelanjaan di Jakarta pada Q1 2024 adalah sebesar Rp563,428, sementara di area BoDeTaBek berkisar Rp396,362.

Sementara biaya pemeliharaan atau service charge pusat perbelanjaan di Jakarta, pada Q1 2024 rata-rata sebesar Rp153,519, sementara di BoDeTaBek sebesar Rp123,316.

Baca berita lainnya di GoogleNews

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

RHVAC - 2023

BERITA TERBARU

Demo Half Page