Saturday, February 8, 2025

Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Bakal Terima Rumah Baru, Teknologi Pracetak RISHA

Relokasi ini juga menjadi langkah penting dalam penanganan dampak erupsi, memberikan harapan baru bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana alam.

PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menyiapkan program untuk membantu ribuan warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menteri PKP, Maruarar Sirait menegaskan kesiapan kementerian untuk membangun hunian tetap (huntap) dan merelokasi warga dari tujuh desa yang terdampak, mencakup Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura.

Baca Juga: Begini Penampakan Rumah Khusus Korban Bencana Badai di Lembata dan Adonara

Dengan melibatkan banyak pihak, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah berharap dapat segera memindahkan warga ke lokasi yang aman dan layak huni.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan BNPB untuk segera melaksanakan rencana relokasi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT,” kata Maruarar Sirait dalam rapat di Jakarta pada Selasa (12/11/2024).

Lokasi Relokasi dan Spesifikasi Huntap untuk Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

Dalam rencana relokasi ini, setidaknya dua lokasi telah disiapkan untuk hunian tetap yang aman, yakni di Desa Pululera di Kecamatan Wulanggitang dan Desa Kobasoma di Kecamatan Titihena.

Di Wulanggitang, lahan seluas 50 hektar sudah tersedia di tiga lokasi, yaitu Tanawawe, Tapowolo, dan Balunamang, sekitar 20 km di utara Gunung Lewotobi.

Baca Juga: Bukti Teknologi RISHA, 2 Sekolah di Cianjur Tidak Terdampak Gempa

Sementara itu, Desa Kobasoma di Kecamatan Titihena terletak 30 km dari gunung, juga dengan area seluas 50 hektar.

Huntap yang akan dibangun untuk warga terdampak ini didesain menggunakan teknologi rumah pracetak dengan panel RISHA atau RUSPIN.

Rancangan ini memungkinkan pembangunan yang cepat dan tahan terhadap kondisi alam.

Selain itu, Kementerian PKP juga menambahkan prasarana seperti jalan lingkungan, drainase, fasilitas air bersih, dan sistem pengelolaan air limbah di kawasan relokasi, memastikan kenyamanan warga dalam jangka panjang.

Harapkan Keikutsertaan Pihak Swasta

Program relokasi besar-besaran ini juga mendapat perhatian khusus dari Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, yang meninjau langsung lokasi terdampak.

Pada kesempatan rapat koordinasi, Kementerian PKP bersama berbagai kementerian lainnya dan kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto membahas langkah konkret untuk mempercepat proses penanganan bencana.

Baca Juga: Cemindo Gemilang Siap Produksi Massal Rumah Modular Beton Precast Tahun Depan

“Kami akan mengoordinasikan dengan BMKG untuk menentukan titik relokasi yang aman dan melakukan rekomendasi bersama pemerintah daerah terkait lokasi. Kami juga sudah berkomunikasi dengan Menteri ATR/BPN untuk memastikan tanah relokasi bersih dari masalah hukum dan layak pakai,” jelas Maruarar.

Menurut Menteri PKP, negara telah menyiapkan anggaran khusus untuk melaksanakan relokasi ini sesuai dengan peraturan LKPP Nomor 13 tahun 2018 terkait pengadaan barang dan jasa dalam kondisi darurat.

Maruarar juga mengajak pihak swasta untuk berkontribusi melalui program perumahan sebagai bentuk kepedulian terhadap korban bencana.

“Anggaran dari negara sudah tersedia, namun kami tetap berharap dukungan dari swasta untuk mempercepat proses pembangunan hunian tetap bagi warga terdampak. Gotong royong sangat penting di saat seperti ini,” tambahnya.

Baca Juga: Wamen Fahri Hamzah: PKP Siapkan Strategi Pembiayaan Program 3 Juta Rumah

Jumlah Pengungsi dan Langkah-langkah Lanjutan

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki berdampak pada ribuan rumah warga. Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto menyatakan, hingga saat ini sudah ada 11.553 pengungsi di delapan titik pengungsian terpisah. Enam titik di Kabupaten Flores Timur dan dua di Kabupaten Sikka.

Sebagai langkah lanjutan, Wakil Presiden memberikan arahan agar tenda pengungsian memisahkan lansia, ibu hamil, dan anak-anak demi optimalisasi layanan bencana.

“Arahan Wapres adalah untuk memberikan ruang khusus bagi golongan rentan, agar penanganan di tempat pengungsian lebih optimal,” ungkap Suharyanto.

Baca Juga: Nikmati Pengalaman Berbeda di The Hub Jakarta Selatan, Persembahan Terbaru Sinar Mas Land

Pentingnya Relokasi untuk Keselamatan Warga Terdampak

rumah pasca banjir ntt, rumah risha, rumah tahan gempa
Ilustrasi – Kementerian PUPR bangun hunian tetap RISHA di Lembata. (Dok. PUPR)

Sebagai respons terhadap dampak bencana yang signifikan, pemerintah berkomitmen untuk menyediakan hunian tetap yang lebih aman dan nyaman bagi korban erupsi.

Adanya huntap dan sarana pendukung lain diharapkan dapat mencegah risiko lebih lanjut serta memberikan kenyamanan bagi warga yang sebelumnya berada di zona rawan bencana.

Relokasi ini juga menjadi langkah penting dalam penanganan dampak erupsi, memberikan harapan baru bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana alam.

Baca Juga: Huntap Warga Terdampak Bencana di Sulteng Siap Dihuni

Program ini menunjukkan komitmen Kementerian PKP dalam memberikan dukungan penuh kepada masyarakat terdampak, agar mereka dapat kembali membangun hidup di tempat yang aman.

Dengan rencana pembangunan huntap dan koordinasi lintas kementerian, pemerintah memastikan pemulihan dan keberlanjutan bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, menciptakan masa depan yang lebih aman bagi korban bencana.

Baca berita lainnya di GoogleNews

———
KONTAK REDAKSI:
Telepon: 021-87971014
Ponsel: 0813 8225 4684
Email Redaksi: [email protected]
Email Iklan: [email protected]

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Mesin Cuci Sharp Terbaru
Mesin Cuci Sharp Terbaru

BERITA TERBARU

Demo Half Page