Friday, December 6, 2024
Youtube Channel PT

Untungnya Investasi Villatel di Tepi Pantai Beraban, Bali

Bali sebagai destinasi wisata yang mendunia punya daya pikat besar bagi pebisnis properti. Namun tidak seperti wilayah lainnya yang gencar membangun perumahan atau apartemen, investasi menjanjikan di Bali justru datang dari hunian sewa bergaya resort, seperti vila, termasuk hotel.

PT Mahakarya Evelyn-Almeera Mughnii Development (Mughnii Land) sebagai pendatang baru di Pulau Dewata pun siap menggarap proyek prestisius berlabel, “555 Islands”.

555 Islands dikembangkan dengan konsep vila hotel (vilatel) di atas lahan seluas 16 hektar di tepian pantai Beraban, Selemadeg Timur, Tanah Lot, Tabanan, Bali. Sebanyak 827 unit vilatel akan dibangun dengan beberapa view berbeda, yakni laut, sungai, maupun sawah.

Pengembang menawarkan dua tipe unit, yakni tipe 32/60 untuk vilatel satu lantai dengan view sungai dan tipe 56/60, unit dua lantai yang berada persis di tepi pantai dan sungai. Tipe ini juga bakal dilengkapi dengan dermaga.

Kedua tipe tersebut, kata Djoko Purwoko, Owner Mughnii Land, sudah dilengkapi dengan private pool berukuran 3,5 m x 2 m, termasuk club house, restoran apung, dan beberapa fasilitas lain dalam kawasan tersebut.

“Konsepnya adalah vilatel dengan sertifikat hak milik (SHM). Nantinya kami sendiri yang kelola,” ujar Djoko kepada media di Mercure Hotel, Kuta, Bali, Minggu (27/8/2017).

Djoko beralasan, pengelolaan vila lebih mudah daripada hotel, sehingga pihaknya optimis dapat menjalankannya dengan baik.

Adapun tahap pertama, Mughnii Land memasarkan sebanyak 100 unit. Harga perdana vila mewah ini dibanderol mulai Rp395 juta cash untuk tipe 32/60. Jika menggunakan skema KPR untuk tipe yang sama, berada di kisaran Rp495 juta. Sedangkan tipe terbesar 56/60 dipasarkan dengan harga sekitar Rp900 jutaan.

“Untuk Rp395 juta ini harga perdana dan sudah ditutup. Normalnya Rp595 juta,” tegas Djoko.

Meski demikian, Mughnii Land juga menyediakan cara bayar tunai bertahap hingga 24 bulan dengan uang muka Rp50 juta. Bagi yang berminat cukup menyediakan tanda jadi sebesar Rp5 juta.

Tidak sampai tiga minggu sejak diperkenalkan hingga VIP Gathering, Minggu lalu, sudah sebanyak 59 unit terjual dengan pasar terbesar dari wilayah Jawa Timur dan Jakarta.

“Untuk Bali kami belum promosi. Kami lihat bahwa pembeli properti di Bali justru dari luar Bali,” tambah Djoko.

Investasi

mughnii land
Setiap unit di 555 Islands memiliki kolam renang sendiri (dok. Mughnii Land)

 

Beraban adalah sebuah desa wisata di Kabupaten Tabanan yang berjarak sekitar 35 km di sebelah barat Kota Denpasar, atau dengan jarak tempuh sekitar 70 menit dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Sebagai desa wisata, banyak dijumpai penduduk asli yang masih mempertahankan kekhasan ukiran pada bangunannya, termasuk di gapura. Selain memiliki pantai yang indah, desa ini juga tidak jau dari beberapa obyek wisata terkenal lainnya di Tabanan, seperti Pura Tanah Lot, Terasering Jatiluwih, Pura Ulun Danu Bratan, Pantai Balian dan Asoka, hingga Pemandian Air Panas Angseri.

Keberadaan obyek-obyek wisata tersebut ternyata tidak sebanding dengan tempat-tempat penginapan di sekitarnya. Di Beraban dan sekitarnya sudah ada sekitar 64 vila, namun ini pun masih kurang menampung banyaknya wisatawan yang berkunjung.

“Inilah potensi besar yang akan didapatkan oleh para investor di proyek kami, 555 Islands tersebut,” ucap Djoko.

Lebih lanjut, Djoko menjelaskan, saat ini rata-rata okupansi kondotel dan vila di Tabanan dan sekitarnya berkisar 45%-70%. Beberapa vila dan resort terdekat, seperti di Soori Bali bahkan menawarkan sewa per malam yang mencapai Rp6-12 juta. Adapun Umadhatu Villa yang tidak memiliki fasilitas lengkap pun selalu penuh dengan harga sewa Rp1,2 juta per malam.

“Semua unit kami punya kolam renang. Untuk tipe 32/60 yang tidak berada di tepi sungai atau tepi pantai kami buka di harga Rp1,5 juta per malam. Sementara tipe besarnya di tepi pantai dan sungai sekitar Rp2,2 juta per malam,” tambah Djoko.

Untuk bagi hasil atas pendapatan dari sewa tersebut, Djoko menambahkan, 70% untuk investor dan 30% untuk pengelola. Garansi sewa diberikan kepada investor setelah 7 bulan vilatel beroperasi, yakni sebesar Rp5 juta per bulan selama masa KPR 15 tahun.

“Jadi umpamanya sewa per malam Rp1,5 juta. Katakan dalam sebulan laku 10 hari saja, maka sekitar Rp15 juta. Dari 70% yang dia dapat berarti Rp10,5 juta untuk investornya,” jelasnya.

Lebih rinci Djoko mengurai, untuk tipe terkecil dengan harga KPR Rp495 juta, dan dengan uang muka Rp50 juta, kemudian mendapatkan plafon pinjaman Rp445 juta selama 15 tahun, maka jika dengan asumsi bunga 9% per tahun, cicilannya sekitar Rp4,5 juta per bulan.

“Jadi pemiliknya masih dapat bersih Rp6 juta, plus KPR yang sudah kami bayarkan. Dan kalaupun tidak dapat sewa, saya tetap bayar ke dia Rp5 juta sebagai garansi sewa. Keren kan,” ucapnya.

Tidak hanya itu, bahkan potensi kenaikan untung diprekdiksi bakal semakin melejit setelah pemerintah berencana membuka akses Jalan Tol Kuta-Soka, dimana rencana Exit Tol Pantai Soka hanya berjarak sekitar 150 meter dari lokasi proyek.

Belum lagi rencana pengembangan Sunset Road dan isu yang kian santer mendongkrak harga tanah sekitar Tabanan, yakni rencana Presiden Amerika, Donald Trump, membuka sebuah resort mewah di sana.

“Saat ini tanah di tepi Pantai Beraban sekitar Rp3 juta/m2, tapi dengan rencana jalan tol dan isu properti Trump ini, maka diprediksi akan naik sampai Rp5 jutaan/m2, bahkan lebih,” tambahnya.

Serah Terima 2018

mughnii land
Selain club house dan fasilitas lainnya, restoran apung juga akan dihadirkan dalam kawasan seluas 16 hektar ini (dok. Mughnii Land)

 

Mughnii Land telah menguasai lahan proyek sejak 1980an, persis di bibir pantai Beraban dan diapiti sungai Yeh Ho yang bermuara hingga samudera Hindia. Berada di desa agrowisata, proyek 555 Islands juga tidak lepas dari gaya desain yang tetap mempertahankan unsur lokal Bali sebagai daya pikat.

Tidak hanya itu, sebagai makna dibalik nama “555”, hunian ini pun bakal menghadirkan kenyamanan dan ketenangan sembari menikmati indahnya alam laut dan pegunungan yang jauh dari kebisingan kota.

“Ide nama proyek ini saya dapatkan waktu nonton bola Piala AFF antara Thailand vs Indonesia di Bangkok. Suporter Thailand mengayunkan lima jarinya yang ternyata bermakna bersenang-senang atau mari kita rayakan,” jelas pemilik bola klub bola Malang United.

Untuk ini, Djoko pun bertekad dapat segera merampungkan proyek yang diprediksi dengan nilai mencapai Rp600 miliar tersebut.

555 Islands juga telah mengantongi izin prinsip, menyusul izin kelola yang sedang dalam proses. Djoko mengakui bahwa pemerintah setempat juga sangat mendukung para developer mengambangkan proyeknya.

“Sangat mudah urus izin di Bali sehingga kami perkirakan sekitar Oktober sudah ada IMB,” tambah dia.

Mughnii Land mulai mengembangkan proyek 555 Islands Desember tahun ini, sehingga ditargetkan Desember 2018 sudah mulai serah terima tahap pertama.

Selain 555 Islands Mughnii Land juga telah mengembangkan beberapa perumahan di Malang, Jawa Timur, termasuk rumah sederhana di Ciomas, Bogor. Adapun hingga saat ini, pengembang telah memiliki land bank lebih dari 100 hektar yang tersebar di beberapa daerah, seperti di Sumatera Utara, Jawa Timur.

“Di daerah Karangploso dan Singosari, Kabupaten Malang ada dua lahan, sekitar 45 hektar. Di Bogor seluas 6,7 ha, Tabanan ini 16 ha, dan di Deli Serdang, Sumatera Utara sekitar 34 ha,” ungkap pria kelahiran Tasikmalaya, 30 Januari 1984 ini.

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Klaster Lily, Paramount Petals
Klaster Lily, Paramount Petals

BERITA TERBARU

Demo Half Page