Seksinya kawasan ini sudah pasti membuat nilai tawar sang Bintang Spanyol terus melambung. Apalagi ragam fasilitasnya tak ditemukan di ‘tetangga’ sebelah.
Propertiterkini.com – Tingginya tensi persaingan bisnis properti di koridor yang disebut-sebut sebagai CBD kedua di Jakarta, setelah CBD Sudirman, sudah pasti harus melahirkan sang bintang. Masing-masing menawarkan berbagai keunggulannya.
Baca Juga: Paling Keren di Koridor TB Simatupang, Arumaya Mulai Dibangun
Koridor TB Simatupang di Jakarta Selatan ini pun kian ramai dijamah pengembang. Ragam proyek ditawarkan, salah satunya adalah Izzara Apartment yang merupakan proyek kolaborasi antara Alila Group dan Grage Group. Proyek ini diluncurkan pertama pada 2014 dan mulai dibangun di 2015 lalu.
Dalam bahasa Spanyol, Izzara berarti “Bintang”. Hal ini sejalan konsep pengembangan Izzara yang mengadopsi resort, dengan Eco Luxury Condominium yang mengedepankan kenyamanan para penghuni.
Bahkan, Izzara, sang Bintang Spanyol yang berada dalam kawasan 3,5 hektar ini juga memiliki sebuah danau buatan dengan area terbuka hijau dan jogging track yang asri. Tidak hanya itu, tiga kolam renang melengkapi, dimana salah satunya berukuran olympic.
“Suasana resort di Izzara yang juga dilalui oleh Sungai Krukut ini bagaikan oase di tengah hiruk pikuknya Ibukota,” ungkap Martono Hadipranoto, Direktur Sales dan Marketing Izzara Apartment.
Serah Terima
Fisik apartemen dua menara ini sudah selesai dibangun. Proses serah terima pun dilangsungkan. Direktur Utama PT Grage Trimitra Usaha (GTU), Ray Rumawas secara simbolis melakukan serah terima kepada beberapa konsumen pada Sabtu (23/3/2019).
Baca Juga: Apartemen Pertama di Kota Harapan Indah Mulai Dibangun, Serah Terima Awal 2022
Adapun kedua menara hunian vertikal ini berjumlah sebanyak 523 unit yang akan diserahterimakan secara bertahap hingga Juli 2019.
“Sampai saat ini total penjualan apartemen sudah mencapai 70 persen. Kami optimis akan terjual dalam kurun waktu yang singkat,” ujar Ray dalam keterangannya.
Optimisme tersebut, lanjut Ray, lantaran fisik Izzara Apartment yang sudah rampung dibangun.
“Berbeda dengan pengembang lain yang masih menawarkan gambar atau brosur dan pembangunan apartemen masih dalam bentuk progres,” tegas Ray.
Izzara Apartment yang berada dalam kawasan central business district (CBD) Jakarta Selatan, merupakan apartemen strata title. Unit-unit IZZARA Apartment dibangun menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi, mulai dari lantai yang menggunakan marble slab dari Italia, sanitary dari Italia, dan kitchen appliances dari Eropa.
Apartemen ini juga menggunakan private lift di salah satu menaranya. Adapun tipe unit tersedia dalam beberapa pilihan, mulai dari 1-3 kamar dengan ukuran 64-199 m2. Di luar tipe-tipe ini masih ada lagi tipe Penthouse.
“Saat ini, kami juga memberikan kemudahan pembayaran. Kami sudah menggandeng Bank BRI, yang menawarkan suku bunga kredit yang sangat kompetitif yaitu 5,25 persen per tahun dalam hal Kredit Pemilikan Apartemen (KPA),” ungkap Ray.
Baca Juga: 4.500 Apartemen Podomoro Golf View Diserahterimakan April 2019
Sekawasan dengan Izzara Apartment, juga terdapat satu menara perkantoran, yakni The Sima Office Tower. Sima mempunyai tiga lantai retail area (F&B dan commercial area).
Selain fasilitas internal, Apartemen ini juga berdekatan dengan sejumlah pusat belanja, pusat perkantoran, dan sekolah bertaraf internasional.
Apartemen Tetap Tumbuh
Cushman & Wakefield telah ditunjuk sebagai building management bagi sang Bintang Spanyol tersebut. Segudang pengalamannya dalam mengelola gedung, baik dalam maupun luar negeri menjadi alasan utama penunjukan tersebut.
Secara terpisah, Farida Riyadi, Direktur Property & Facilities Management PT Cushman & Wakefield Indonesia mengatakan bahwa, secara umum kondisi bisnis apartemen untuk kategori kelas menengah memiliki ceruk yang lebih baik untuk terserap.
“Biasanya ini adalah apartemen dengan harga per unitnya yang berada pada kisaran harga di atas Rp25-35 juta/m2. Sementara untuk apartemen yang tergolong kategori mewah atau premium (luxury), harga jualnya rata-rata di atas Rp50 juta/m2,” paparnya.
Analisa Cushman & Wakefield Indonesia juga menyebutkan bahwa prospek pasar apartemen di Jabodetabek secara umum masih serupa dengan tahun 2018 lalu. Dilihat dari pre-sales, kondisinya sekitar 56%, sementara untuk sales rate di kisaran 94%.
Baca Juga: CAWANG-MT HARYONO: The Second CBD Jakarta
Sedangkan proyeksi pertumbuhan pada tahun ini, seperti digambarkan oleh Farida, masih bertumbuh 20%, di mana untuk gambaran pre-sales adalah 56% atau di kisaran 52 hingga 60%.
