PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Handle (gagang/pegangan) pintu memiliki paran dan fungsi yang penting dari sebuah pintu. Handle pintu memudahkan setiap orang ketika akan membuka pintu tersebut.
Melihat hal tersebut, Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) bersama Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung menyelenggarakan seminar bertajuk “Handle Pintu – Tinjauan Arsitektural, Ergonomi, dan Material”, secara online, Kamis (29/7/2021), lalu.
Baca Juga: 56 Tahun Kenari Djaja: Harapan Besar di Pundak Generasi Penerusnya
Seminar handle pintu pertama di Indonesia ini juga didukung oleh perusahaan kunci PT Kenari Djaja Prima (Kenari Djaja).
Sejalan dengan pentingnya peran handle pintu, desain dan penampilannya pun terus berubah dari masa ke masa, semakin trendy & stylish, yang selaras dengan arsitektur atau desain interiornya.
Direktur PT Kenari Djaja Prima, Hendry Sjarifudin mengatakan, handle pintu seringkali dianggap hal yang tidak penting, karena ukurannya yang kecil. Padahal, pertama kali yang dipegang ketika akan masuk suatu ruangan atau bangunan adalah handle pintu.
“Karena yang dipegang terlebih dahulu adalah handle pintu, maka yang dilihat adalah bentuk handle pintu. Jadi secara desain, bentuk dan warna akan mempengaruhi dalam desain suatu bangunan,” kata Hendry dalam sambutannya sebelum seminar tersebut.
Baca Juga: 10 Tren Desain Luar Ruangan Masa Kini
Desainer Interior, Anwar Subkiman ketika memaparkan materinya menjelaskan bahwa gagang pintu terdiri dari beberapa macam. Mulai dari pull handle, lever handle dan knob handle.
“Bahkan saat ini ada inovasi menarik di tengah pandemi, yakni door foot pull yang dikembangkan oleh Kenari Djaja. Jadi gagang pintu punya peran yang sangat penting,” kata Anwar.
Namun demikian, lanjut Anwar, produk handle pintu di pasar Indonesia termasuk di Kenari Djaja masih didominasi oleh desainer luar negeri. Oleh karena itu, pentingnya peran para desainer Indonesia untuk berinovasi menghasilkan desain sendiri.
“Luar biasanya bahwa Kenari Djaja akan mengadakan sebuah kompetisi desain handle pintu. Dan semoga hasil dari kompetisi tersebut melahirkan para desainer terbaik untuk selanjutnya bisa diwujudkan melalui produk handle pintu yang bisa bersaing,” ujar pengajar di ITENAS tersebut.
Gagang Pintu dari Masa ke Masa
Melanjutkan penjelasan sebelumnya, Desainer Interior yang berlatar keahlian arsitek Diana Pratiwi mengatakan, gagang pintu merupakan sebuah inovasi penting yang pernah diciptakan manusia.
Alasannya, kata dia, kegunaan dan tujuan utama dari kunci dan gagang pintu sudah membantu manusia selama berabad-abad untuk mencegah orang lain mengakses properti pribadi.
“Waktu itu hanya sebagai alat untuk melindungi properti, namun saat ini alat ini sudah memiliki lebih banyak fungsi penting lainnya selain hanya untuk sekadar keamanan,” ungkap Diana.
Baca Juga: Mau Tahu 5 Poin Penting dalam Menyusun “Marketing Plan?”
Lebih lanjut, Diana menerangkan, gagang pintu sebenarnya sudah ada sejak zaman neolitikum, meski saat ini hanya berfungsi sebagai palang atau pegangan pintu yang terbuat dari kayu atau material lain di sekitarnya.
Gagang pintu semakin popular di zaman Romawi, yang saat itu dimanakan sebagai domus. Kemudian di abad pertengahan, pandai besi membuat gagang pintu dari logam sehingga menjadi lebih kokoh.

Kemudian door handle memiliki peran yang semakin penting di awal abad ke-20. Saat itu, para arsitek dan desain mulai serius menggarap desain gagang pintu sebagai bagian dari visi ruang yang komprehensif.
Selanjutnya, desain, estetika, kemudian biaya pembuatan dan fungsi door handle menjadi sangat diperhatikan pada abad 21 hingga saat ini.
“Kebetulan, Kenari Djaja juga sedang mengadakan kompetisi, sehingga bagian-bagian ini yang harus diperhatikan,” tegas Diana.
Handle untuk Main Entrance, Bedroom, dan Service Area
Pada saat ini, fungsi dan kegunaan gagang pintu/door handle juga harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman. Untuk ini, harus mudah digunakan oleh berbagai kalangan, umur atau pengguna.
“Mekanisme buka tutup pintunya juga secara teknis harus aman, kemudian pemasangannya juga mudah,” terang Diana.
Dari sisi material dan biaya, kata Diana, sangat berkaitan erat dengan elemen perawatan, dimana pemeliharaan material demi keamanan dan kebersihan harus diperhatikan.
“Material juga tidak mudah rusak, dan harga menyesuaikan dengan kualitas handle tersebut,” imbuhnya.

Untuk penggunaan handle, Diana menyarankan agar disesuaikan dengan posisi atau letak pintu tersebut. Untuk pintu masuk utama, terangnya, harus menggunakan handle yang lebih spesial, biasanya yang berbentuk lever dengan ukuran yang lebih besar.
Baca Juga: Digital Hub Goes to Campus, Sinar Mas Land Gandeng Google dan Sederet Perusahaan Teknologi
Kemudian untuk area bedroom/kamar tidur, lanjutnya, biasanya menggunakan handle yang sejenis, yakni pull handle. “Selanjutnya adalah handle di service area, biasanya menggunakan jenis knob atau yang bisa diputar,” katanya.
Sebagai informasi, Kenari Djaja menggelar kompetisi bertajuk, “Kenari Djaja Award 2021 – Handle Design Competition”, dengan total hadiah hingga Rp120 juta. [Berita lengkapnya kompetisi, klik di sini]